Pesawat Pengangkut PM Pakistan Mendarat Darurat di New York
A
A
A
NEW YORK - Pesawat yang membawa Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan dilaporkan harus melakukan pendaratan darurat di New York. Pesawat Khan mendarat darurat setelah adanya kerusakan teknis minor.
Menurut laporan Radio Pakistan , pesawat yang membawa Khan dan delegasinya kembali ke Pakistan setelah menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB dialihkan untuk kembali ke New York setelah adanya kesalahan teknis yang terdeteksi di dekat Toronto, Kanada.
"Kesalahan teknis kecil sedang diperbaiki dan tidak ada alasan untuk khawatir. Segera setelah pesawat mendarat kembali di New York, Khan kembali ke akomodasi hotelnya bersama dengan delegasinya," bunyi laporan media yang dikelola pemerintah itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (29/9).
Laporan ini dibenarkan oleh asisten khusus Khan, Naeem Ul Haque. Melalui akun Twitternya, Haque mengatakan untuk sementar waktu Khan akan tinggal di hotelnya di New York, karena pesawat yang membawanya mengalami kerusakan kecil.
"Karena kesalahan teknis di pesawat, Perdana Menteri Imran Khan akan menghabiskan waktu dekat di hotel di New York," ungkapnya.
Sementara itu, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Khan mengecam mitranya dari India dan memperingatkan bahwa setiap perang diantara kedua kekuatan nuklir itu dapat memiliki konsekuensi bagi dunia.
Khan kemudian mengatakan ada 900 ribu pasukan India di wilayah itu yang mengawasi 8 juta warga Kashmir. "Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengangkat jam malam? Apakah dia pikir orang-orang Kashmir diam-diam akan menerima status quo? Apa yang akan terjadi ketika jam malam dicabut akan menjadi pertumpahan darah," ucapnya.
Menurut laporan Radio Pakistan , pesawat yang membawa Khan dan delegasinya kembali ke Pakistan setelah menghadiri pertemuan Majelis Umum PBB dialihkan untuk kembali ke New York setelah adanya kesalahan teknis yang terdeteksi di dekat Toronto, Kanada.
"Kesalahan teknis kecil sedang diperbaiki dan tidak ada alasan untuk khawatir. Segera setelah pesawat mendarat kembali di New York, Khan kembali ke akomodasi hotelnya bersama dengan delegasinya," bunyi laporan media yang dikelola pemerintah itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (29/9).
Laporan ini dibenarkan oleh asisten khusus Khan, Naeem Ul Haque. Melalui akun Twitternya, Haque mengatakan untuk sementar waktu Khan akan tinggal di hotelnya di New York, karena pesawat yang membawanya mengalami kerusakan kecil.
"Karena kesalahan teknis di pesawat, Perdana Menteri Imran Khan akan menghabiskan waktu dekat di hotel di New York," ungkapnya.
Sementara itu, dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB, Khan mengecam mitranya dari India dan memperingatkan bahwa setiap perang diantara kedua kekuatan nuklir itu dapat memiliki konsekuensi bagi dunia.
Khan kemudian mengatakan ada 900 ribu pasukan India di wilayah itu yang mengawasi 8 juta warga Kashmir. "Apa yang akan dia lakukan ketika dia mengangkat jam malam? Apakah dia pikir orang-orang Kashmir diam-diam akan menerima status quo? Apa yang akan terjadi ketika jam malam dicabut akan menjadi pertumpahan darah," ucapnya.
(esn)