Putra Mahkota Saudi: Pembunuhan Khashoggi Terjadi di Bawah Pengawasan Saya
A
A
A
RIYADH - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) berani untuk pertama kalinya mengatakan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi terjadi di bawah pengawasannya.
Komentar berani calon raja Saudi ini muncul dalam film dokumenter PBS yang akan tayang pekan depan, sehari sebelum peringatan satu tahun kematian Khashoggi.
"Itu terjadi di bawah pengawasan saya," kata MBS kepada jurnalis PBS Frontline, Martin Smith. "Saya mengambil semua tanggung jawab karena itu terjadi di bawah pengawasan saya," ujarnya, yang dilansir Jumat (27/9/2019).
Menurut laporan PBB, Khashoggi terakhir terlihat masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Begitu masuk, dia dibunuh secara brutal dan dimutilasi oleh agen-agen Saudi. Jasadnya tidak pernah ditemukan.
Pembunuhan Khashoggi menyulut kecaman di seluruh dunia terhadap Pangeran MBS, sosok penguasa muda yang telah dilihat oleh negara-negara Barat sebagai visioner progresif di Kerajaan Arab Saudi.
Kendati demikian, Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini menegaskan bahwa dia tidak bertanggung jawab soal perencanaan pembunuhan Khashoggi. Dia juga mengaku tidak tahu soal pembunuhan itu sebelumnya.
Ketika ditanya tentang bagaimana hal itu bisa terjadi tanpa dia tahu, dia menjawab; "Kami memiliki 20 juta orang. Kami memiliki 3 juta pegawai pemerintah."
Smith lantas menanyakan apakah para pejabat pemerintah memiliki wewenang untuk mengambil salah satu pesawat putra mahkota dari Arab Saudi ke Turki.
"Saya memiliki pejabat, menteri untuk mengikuti segala hal, dan mereka bertanggung jawab. Mereka memiliki wewenang untuk melakukan itu," kata MBS.
Komentar berani calon raja Saudi ini muncul dalam film dokumenter PBS yang akan tayang pekan depan, sehari sebelum peringatan satu tahun kematian Khashoggi.
"Itu terjadi di bawah pengawasan saya," kata MBS kepada jurnalis PBS Frontline, Martin Smith. "Saya mengambil semua tanggung jawab karena itu terjadi di bawah pengawasan saya," ujarnya, yang dilansir Jumat (27/9/2019).
Menurut laporan PBB, Khashoggi terakhir terlihat masuk ke Konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018. Begitu masuk, dia dibunuh secara brutal dan dimutilasi oleh agen-agen Saudi. Jasadnya tidak pernah ditemukan.
Pembunuhan Khashoggi menyulut kecaman di seluruh dunia terhadap Pangeran MBS, sosok penguasa muda yang telah dilihat oleh negara-negara Barat sebagai visioner progresif di Kerajaan Arab Saudi.
Kendati demikian, Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini menegaskan bahwa dia tidak bertanggung jawab soal perencanaan pembunuhan Khashoggi. Dia juga mengaku tidak tahu soal pembunuhan itu sebelumnya.
Ketika ditanya tentang bagaimana hal itu bisa terjadi tanpa dia tahu, dia menjawab; "Kami memiliki 20 juta orang. Kami memiliki 3 juta pegawai pemerintah."
Smith lantas menanyakan apakah para pejabat pemerintah memiliki wewenang untuk mengambil salah satu pesawat putra mahkota dari Arab Saudi ke Turki.
"Saya memiliki pejabat, menteri untuk mengikuti segala hal, dan mereka bertanggung jawab. Mereka memiliki wewenang untuk melakukan itu," kata MBS.
(mas)