Dubes Saudi soal Khashoggi: Putra Mahkota MBS Bersih dari Semua Kesalahan
loading...
A
A
A
NEW YORK CITY - Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk PBB, Abdallah al-Mouallimi, mengatakan Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS) sudah bersih dari semua kesalahan terkait kasus pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Jadi, menurutnya, Saudi dan Amerika Serikat (AS) sudah saatnya move on.
Diplomat itu mengatakan Pangeran Mohammad bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Saudi tersebut.
Komentarnya muncul setelah penilaian intelijen AS menyimpulkan bahwa calon raja Arab Saudi itu secara pribadi menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis yang juga kolumnis Washington Post tersebut.
”Tapi sejauh menyangkut Riyadh, Putra Mahkota telah dibersihkan dari semua kesalahan," kata Abdallah al-Mouallimi kepada Russia Today yang dilansir Selasa (2/3/2021).
“[Pangeran Mohammad] mengambil tanggung jawab moral sebagai pemimpin yang berani. Dan itu berarti memastikan bahwa situasinya diperbaiki dan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini dibawa ke pengadilan. Dan dia melakukan itu. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sudah waktunya untuk move on,” paparnya.
Tahun lalu, pengadilan Saudi menghukum delapan orang hingga 20 tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu. Kejahatan itu dibingkai oleh pemerintah Saudi sebagai perbuatan oknum-oknum nakal di badan intelijen.
Sebelumnya pada hari Senin, Abdallah mengajukan kasus atas ketidakbersalahan MBS di Twitter, dengan mengatakan bahwa menyalahkannya tidak lebih adil daripada menyalahkan pejabat tinggi AS di bawah Presiden George W Bush atas pelecehan terhadap tahanan di penjara Irak Abu Ghraib, yang dilakukan oleh personel militer AS di awal tahun 2000-an.
Dia juga mengatakan beberapa pembangkang Saudi dilindungi oleh badan intelijen asing dan menyatakan bahwa penilaian intelijen AS tidak akan berdiri di pengadilan.
Diplomat itu mengatakan Pangeran Mohammad bukanlah pihak yang bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Saudi tersebut.
Komentarnya muncul setelah penilaian intelijen AS menyimpulkan bahwa calon raja Arab Saudi itu secara pribadi menyetujui operasi di Istanbul, Turki, untuk menangkap atau membunuh jurnalis yang juga kolumnis Washington Post tersebut.
”Tapi sejauh menyangkut Riyadh, Putra Mahkota telah dibersihkan dari semua kesalahan," kata Abdallah al-Mouallimi kepada Russia Today yang dilansir Selasa (2/3/2021).
“[Pangeran Mohammad] mengambil tanggung jawab moral sebagai pemimpin yang berani. Dan itu berarti memastikan bahwa situasinya diperbaiki dan bahwa mereka yang bertanggung jawab atas kejahatan keji ini dibawa ke pengadilan. Dan dia melakukan itu. Jadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Sudah waktunya untuk move on,” paparnya.
Tahun lalu, pengadilan Saudi menghukum delapan orang hingga 20 tahun penjara karena keterlibatan mereka dalam pembunuhan itu. Kejahatan itu dibingkai oleh pemerintah Saudi sebagai perbuatan oknum-oknum nakal di badan intelijen.
Sebelumnya pada hari Senin, Abdallah mengajukan kasus atas ketidakbersalahan MBS di Twitter, dengan mengatakan bahwa menyalahkannya tidak lebih adil daripada menyalahkan pejabat tinggi AS di bawah Presiden George W Bush atas pelecehan terhadap tahanan di penjara Irak Abu Ghraib, yang dilakukan oleh personel militer AS di awal tahun 2000-an.
Dia juga mengatakan beberapa pembangkang Saudi dilindungi oleh badan intelijen asing dan menyatakan bahwa penilaian intelijen AS tidak akan berdiri di pengadilan.