Keluarga Jurnalis Khashoggi Memaafkan Para Pembunuh
loading...
A
A
A
RIYADH - Keluarga dari jurnalis Arab Saudi yang dibunuh; Jamal Khashoggi , mengatakan pada Jumat (22/5/2020) bahwa mereka telah memaafkan para pembunuh jurnalis tersebut.
"Di malam yang diberkati dari bulan yang penuh berkah ini (Ramadhan) kita ingat firman Allah: Jika seseorang mengampuni dan membuat rekonsiliasi, maka pahalanya dari Allah," kata pihak keluarga Khashoggi.
"Karena itu, kami putra-putra martir Jamal Khashoggi mengumumkan bahwa kami mengampuni mereka yang membunuh ayah kami, mencari pahala yang Maha Kuasa," lanjut pihak keluarga yang pernyataannya dipublikasikan di Twitter.
Khashoggi terakhir kali terlihat di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, di mana datang ke kantor tersebut untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahan yang dia rencanakan dengan tunangannya. Dia akhirnya diketahui dibunuh oleh para agen nakal intelijen Saudi, di mana tubuhnya dimutilasi dan hingga kini belum ditemukan.
Pembunuhan itu menyebabkan gejolak global yang mencoreng citra Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS). Beberapa pemerintah Barat percaya bahwa MBS telah memerintahkan pembunuhan jurnalis tersebut.
Pejabat Saudi mengatakan MBS tidak terlibat, meskipun pada bulan September 2019 putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu mengisyaratkan bahwa dia bertanggung jawab dengan mengatakan; "Itu terjadi di bawah pengawasan saya".
Otoritas hukum Arab Saudi telah menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang dan tiga orang lainnya dihukum penjara atas pembunuhan Khashoggi Desember lalu. Para tersangka diadili dalam persidangan rahasia di Riyadh. (Baca: Putra Mahkota Saudi: Pembunuhan Khashoggi Terjadi di Bawah Pengawasan Saya )
Persidangan itu dikecam oleh PBB dan kelompok hak asasi manusia (HAM). Pelapor khusus PBB untuk ringkasan di luar hukum atau eksekusi sewenang-wenang, Agnes Callamard, menuduh Arab Saudi membuat "ejekan" keadilan dengan membiarkan dalang pembunuhan Khashoggi bebas.
Namun, putra Khashoggi yakni Salah Khashoggi mengatakan putusan pengadilan Desember lalu sudah adil bagi keluarganya."Keadilan telah tercapai," katanya.
Salah sebelumnya mengatakan dia memiliki kepercayaan penuh pada sistem peradilan Arab Saudi dan mengkritik "musuh" Saudi yang dia sebut berusaha untuk mengeksploitasi kasus pembunuhan ayahnya.
The Washington Post melaporkan pada bulan April bahwa anak-anak Khashoggi, termasuk Salah, telah menerima rumah bernilai jutaan dolar dan dibayar ribuan dolar per bulan oleh pihak berwenang Saudi.
Tapi Salah menolak laporan itu, dan membantah mendiskusikan penyelesaian keuangan dengan pemerintah Saudi.
"Di malam yang diberkati dari bulan yang penuh berkah ini (Ramadhan) kita ingat firman Allah: Jika seseorang mengampuni dan membuat rekonsiliasi, maka pahalanya dari Allah," kata pihak keluarga Khashoggi.
"Karena itu, kami putra-putra martir Jamal Khashoggi mengumumkan bahwa kami mengampuni mereka yang membunuh ayah kami, mencari pahala yang Maha Kuasa," lanjut pihak keluarga yang pernyataannya dipublikasikan di Twitter.
Khashoggi terakhir kali terlihat di Konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober 2018, di mana datang ke kantor tersebut untuk mendapatkan dokumen untuk pernikahan yang dia rencanakan dengan tunangannya. Dia akhirnya diketahui dibunuh oleh para agen nakal intelijen Saudi, di mana tubuhnya dimutilasi dan hingga kini belum ditemukan.
Pembunuhan itu menyebabkan gejolak global yang mencoreng citra Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MBS). Beberapa pemerintah Barat percaya bahwa MBS telah memerintahkan pembunuhan jurnalis tersebut.
Pejabat Saudi mengatakan MBS tidak terlibat, meskipun pada bulan September 2019 putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud itu mengisyaratkan bahwa dia bertanggung jawab dengan mengatakan; "Itu terjadi di bawah pengawasan saya".
Otoritas hukum Arab Saudi telah menjatuhkan hukuman mati terhadap lima orang dan tiga orang lainnya dihukum penjara atas pembunuhan Khashoggi Desember lalu. Para tersangka diadili dalam persidangan rahasia di Riyadh. (Baca: Putra Mahkota Saudi: Pembunuhan Khashoggi Terjadi di Bawah Pengawasan Saya )
Persidangan itu dikecam oleh PBB dan kelompok hak asasi manusia (HAM). Pelapor khusus PBB untuk ringkasan di luar hukum atau eksekusi sewenang-wenang, Agnes Callamard, menuduh Arab Saudi membuat "ejekan" keadilan dengan membiarkan dalang pembunuhan Khashoggi bebas.
Namun, putra Khashoggi yakni Salah Khashoggi mengatakan putusan pengadilan Desember lalu sudah adil bagi keluarganya."Keadilan telah tercapai," katanya.
Salah sebelumnya mengatakan dia memiliki kepercayaan penuh pada sistem peradilan Arab Saudi dan mengkritik "musuh" Saudi yang dia sebut berusaha untuk mengeksploitasi kasus pembunuhan ayahnya.
The Washington Post melaporkan pada bulan April bahwa anak-anak Khashoggi, termasuk Salah, telah menerima rumah bernilai jutaan dolar dan dibayar ribuan dolar per bulan oleh pihak berwenang Saudi.
Tapi Salah menolak laporan itu, dan membantah mendiskusikan penyelesaian keuangan dengan pemerintah Saudi.
(min)