Italia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-6 Tempest Inggris

Kamis, 12 September 2019 - 11:17 WIB
Italia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-6 Tempest Inggris
Italia Ingin Gabung Proyek Jet Tempur Generasi Ke-6 Tempest Inggris
A A A
LONDON - Italia ingin bekerja sama dengan Inggris dalam program pesawat jet tempur Tempest yang rencananya menjadi pesawat tempur generasi keenam. Keinginan itu disampaikan Kementerian Pertahanan Inggris.

Proyek Tempest merupakan ambisi Inggris untuk menggantikan program Eurofighter Typhoon. Sebelum Italia, Swedia sudah terlebih dahulu menyatakan minatnya untuk bergabung dalam pengembangan jet tempur generasi keenam tersebut.

Tempest merupakan pesaing Future Air Combat System (FCAS), proyek jet tempur generasi masa depan yang diupayakan Jerman dan Prancis.

"Saya tak sabar untuk bekerja dengan rekan-rekan Italia dan Swedia, serta yang lain, untuk menempatkan program Tempest ke dalam hyperdrive," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace dalam sebuah pidato di pameran senjata Defence and Security Equipment International (DSEI) di London pada hari Rabu, yang dilansir Reuters, Kamis (12/9/2019).

Perjanjian antara Italia dan Inggris—yang juga untuk memperdalam hubungan tempur udara negara-negara tersebut—mencakup program-program yang sudah ada seperti Typhon dan F-35.

Inggris pada tahun lalu meluncurkan rencana untuk sebuah pesawat tempur dan kelompok drone bernama Tempest, dan Swedia mengatakan pada bulan Juli bahwa mereka akan bergabung dengan proyek jet tempur Inggris.

BAE Systems, perusahaan pertahanan terbesar Inggris yang merupakan pembuat mesin Rolls-Royce dan perusahaan pertahanan Leonardo Italia serta pembuat rudal MBDA Eropa telah bekerja pada pengembangan Tempest. Jet tempur ini pada akhirnya akan menggantikan Eurofighter Typhoon tahun 2040.

Pada hari Rabu perusahaan-perusahaan pertahanan Inggris menandatangani pernyataan niat kerja sama dengan Elettronica, Avio Aero dan divisi Italia dari Leonardo dan MBDA bahwa perusahaan-perusahaan Italia akan bergabung dengan proyek tersebut.

Kepala Eksekutif Leonardo Alessandro Profumo mengatakan bahwa perjanjian tersebut berarti bahwa unit perusahaan Italia dapat bekerja untuk memasok kemampuan aeronautika serta elektronik yang sedang dikerjakan oleh divisi Inggris.

Analis mengatakan tidak jelas apakah Eropa mampu membeli lebih dari satu program pesawat tempur di masa depan daripada tiga program saat ini—Rafale Prancis, Gripen Swedia, dan Eurofighter multinasional termasuk Inggris.

"Apa kuncinya adalah memiliki program Tempest yang sangat sukses. Bagi seorang wajib pajak, memiliki satu lebih baik daripada memiliki dua," kata Profumo dari Leonardo kepada Reuters ketika ditanya tentang kelayakan ada dua proyek pesawat tempur Eropa.

"Saya juga sangat menghormati program Prancis-Jerman," ujarnya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4640 seconds (0.1#10.140)