Inggris, Jepang, dan Italia Sepakat Bikin Jet Tempur Siluman Terkemuka di Dunia
loading...
Inggris, Jepang, dan Italia teken kesepakatan untuk mengembangkan jet tempur siluman masa depan yang terkemuka di dunia. Foto/Anadolu
A
A
A
LONDON - Inggris telah menandatangani perjanjian internasional dengan Jepang dan Italia untuk mengembangkan jet tempur siluman masa depan.
Mereka ingin jet tempur yang dibuat menjadi pesawat masa depan yang terkemuka di dunia.
Perjanjian tersebut akan menjadi markas besar Global Combat Air Program (GCAP), kemitraan pertahanan antara ketiga negara, yang berbasis di Inggris.
“Pesawat tempur siluman masa depan yang terkemuka di dunia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer, kemakmuran dan manfaat strategis bagi ketiga negara,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (15/12/2023).
Baca Juga: AS Bantu Jet Siluman F-35 Israel tapi Gagal Kalahkan Hamas
Disebutkan bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan pesawat tempur siluman inovatif dengan kemampuan supersonik dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang akan mendukung stabilitas Indo-Pasifik di masa depan dan keamanan global yang lebih luas.
“Markas besar yang berbasis di Inggris juga akan melihat kami membuat keputusan penting secara kolaboratif dan cepat, bekerja sama dengan mitra dekat kami Italia dan Jepang, serta industri pertahanan kami yang mengesankan, untuk menghasilkan pesawat yang luar biasa,” kata Menteri Pertahanan Grant Shapps dalam pernyataan tersebut.
Kementerian itu mengatakan jet tempur yang direncanakan untuk dibangun akan memiliki radar kuat yang dapat menyediakan data 10.000 kali lebih banyak dibandingkan sistem yang ada saat ini, sehingga memberikan keunggulan dalam memenangkan pertempuran.
Secara terpisah, Shapps mengumumkan bahwa kelompok tempur kapal induk Inggris akan mengunjungi Jepang sebagai bagian dari pengerahan Indo-Pasifik pada tahun 2025.
“Pengerahan seperti itu mengirimkan pesan pencegahan yang kuat sekaligus menghadirkan peluang penting untuk menjalin hubungan dengan mitra-mitra utama,” kata Shapps.
“Jepang adalah mitra keamanan terdekat kami di Asia dan kunjungan kelompok tugas ke negara tersebut hanya akan memperkuat hubungan militer dan diplomatik kami,” imbuh dia.
Mereka ingin jet tempur yang dibuat menjadi pesawat masa depan yang terkemuka di dunia.
Perjanjian tersebut akan menjadi markas besar Global Combat Air Program (GCAP), kemitraan pertahanan antara ketiga negara, yang berbasis di Inggris.
“Pesawat tempur siluman masa depan yang terkemuka di dunia bertujuan untuk meningkatkan kemampuan militer, kemakmuran dan manfaat strategis bagi ketiga negara,” kata Kementerian Pertahanan Inggris dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, sebagaimana dilansir Reuters, Jumat (15/12/2023).
Baca Juga: AS Bantu Jet Siluman F-35 Israel tapi Gagal Kalahkan Hamas
Disebutkan bahwa program ini bertujuan untuk mengembangkan pesawat tempur siluman inovatif dengan kemampuan supersonik dan dilengkapi dengan teknologi mutakhir yang akan mendukung stabilitas Indo-Pasifik di masa depan dan keamanan global yang lebih luas.
“Markas besar yang berbasis di Inggris juga akan melihat kami membuat keputusan penting secara kolaboratif dan cepat, bekerja sama dengan mitra dekat kami Italia dan Jepang, serta industri pertahanan kami yang mengesankan, untuk menghasilkan pesawat yang luar biasa,” kata Menteri Pertahanan Grant Shapps dalam pernyataan tersebut.
Kementerian itu mengatakan jet tempur yang direncanakan untuk dibangun akan memiliki radar kuat yang dapat menyediakan data 10.000 kali lebih banyak dibandingkan sistem yang ada saat ini, sehingga memberikan keunggulan dalam memenangkan pertempuran.
Secara terpisah, Shapps mengumumkan bahwa kelompok tempur kapal induk Inggris akan mengunjungi Jepang sebagai bagian dari pengerahan Indo-Pasifik pada tahun 2025.
“Pengerahan seperti itu mengirimkan pesan pencegahan yang kuat sekaligus menghadirkan peluang penting untuk menjalin hubungan dengan mitra-mitra utama,” kata Shapps.
“Jepang adalah mitra keamanan terdekat kami di Asia dan kunjungan kelompok tugas ke negara tersebut hanya akan memperkuat hubungan militer dan diplomatik kami,” imbuh dia.
(mas)
Lihat Juga :
