Kashmir Bergejolak, Kapal-kapal Perang India Siaga Tinggi
A
A
A
NEW DELHI - Kapal-kapal perang Angkatan Laut India berada dalam situasi siaga tinggi untuk merespons setiap serangan kelompok teror yang berbasis di Pakistan. Kapal-kapal itu siaga setelah situasi Kashmir bergejolak pascapencabutan status otonomi khusus oleh pemerintah Perdana Menteri (PM) Narendra Modi.
Seorang pejabat tinggi mengatakan kepada Hindustan Times, Jumat (9/8/2019) bahwa Angkatan Laut India telah membunyikan alarm di pesisir timur dan barat. Pejabat itu menambahkan bahwa setiap titik masuk di sepanjang garis pantai sedang dipantau secara real-time untuk mengidentifikasi potensi ancaman.
Pakistan telah menurunkan status hubungan diplomatik dengan India sebagai respons atas pencabutan Pasal 370 soal pemberian status khusus untuk Kashmir dan Jammu.
Sumber pemerintah New Delhi mengatakan kepada India Today TV bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di sepanjang garis pantai muncul setelah Parlemen menyetujui keputusan untuk secara efektif menghapuskan Pasal 370.
Sementara itu, pasukan keamanan terus mempertahankan posisi siaga tingginya di Jammu dan Kashmir menjelang Idul Fitri. Kepala Menteri untuk Jammu dan Kahsmir kepada India Today TV mengatakan situasi di kedua wilayah sejauh ini masih damai, namun langkah-langkah pencegahan telah diambil untuk mengatasi kegiatan yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Raveesh Kumar mengatakan kepada Pakistan untuk menjauhi masalah internal India dan tidak ikut campur dengan langkah penghapusan Pasal 370 oleh pemerintah.
Namun, Pakistan terus menyuarakan sikap ofensif setelah keputusan India tersebut. Setelah menghentikan layanan kereta Samjhauta Express yang menuju India, Pakistan mengumumkan bahwa mereka juga telah menangguhkan layanan kereta Thar Express.
"Tindakan yang diambil oleh Pakistan adalah sepihak, belum berkonsultasi dengan kami. Apakah itu Samjhauta seperti yang diungkapkan, (penangguhan) hubungan perdagangan telah dilakukan tanpa berkonsultasi dengan kami. Kami telah mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini," kata Kumar.
"Perasaan kami adalah apa pun yang dilakukan oleh Pakistan adalah untuk menghadirkan nada yang mengkhawatirkan dalam hubungan bilateral, bahwa sesuatu yang besar akan terjadi, tetapi bukan itu masalahnya," katanya.
"Sudah waktunya bagi Pakistan untuk menghadapi kenyataan dan berhenti mencampuri urusan internal India," imbuh Kumar.
Seorang pejabat tinggi mengatakan kepada Hindustan Times, Jumat (9/8/2019) bahwa Angkatan Laut India telah membunyikan alarm di pesisir timur dan barat. Pejabat itu menambahkan bahwa setiap titik masuk di sepanjang garis pantai sedang dipantau secara real-time untuk mengidentifikasi potensi ancaman.
Pakistan telah menurunkan status hubungan diplomatik dengan India sebagai respons atas pencabutan Pasal 370 soal pemberian status khusus untuk Kashmir dan Jammu.
Sumber pemerintah New Delhi mengatakan kepada India Today TV bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan keamanan di sepanjang garis pantai muncul setelah Parlemen menyetujui keputusan untuk secara efektif menghapuskan Pasal 370.
Sementara itu, pasukan keamanan terus mempertahankan posisi siaga tingginya di Jammu dan Kashmir menjelang Idul Fitri. Kepala Menteri untuk Jammu dan Kahsmir kepada India Today TV mengatakan situasi di kedua wilayah sejauh ini masih damai, namun langkah-langkah pencegahan telah diambil untuk mengatasi kegiatan yang tidak diinginkan.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Raveesh Kumar mengatakan kepada Pakistan untuk menjauhi masalah internal India dan tidak ikut campur dengan langkah penghapusan Pasal 370 oleh pemerintah.
Namun, Pakistan terus menyuarakan sikap ofensif setelah keputusan India tersebut. Setelah menghentikan layanan kereta Samjhauta Express yang menuju India, Pakistan mengumumkan bahwa mereka juga telah menangguhkan layanan kereta Thar Express.
"Tindakan yang diambil oleh Pakistan adalah sepihak, belum berkonsultasi dengan kami. Apakah itu Samjhauta seperti yang diungkapkan, (penangguhan) hubungan perdagangan telah dilakukan tanpa berkonsultasi dengan kami. Kami telah mendesak mereka untuk mempertimbangkan kembali keputusan ini," kata Kumar.
"Perasaan kami adalah apa pun yang dilakukan oleh Pakistan adalah untuk menghadirkan nada yang mengkhawatirkan dalam hubungan bilateral, bahwa sesuatu yang besar akan terjadi, tetapi bukan itu masalahnya," katanya.
"Sudah waktunya bagi Pakistan untuk menghadapi kenyataan dan berhenti mencampuri urusan internal India," imbuh Kumar.
(mas)