10 Kamp Pengungsi Terbesar di Dunia

BADAN Urusan Pengungsi PBB (UNHCR) melaporkan, hingga 2019 hampir 71 juta orang di berbagai penjuru dunia terpaksa mengungsi akibat perang, penindasan dan konflik. Jumlah itu merupakan tertinggi sejak UNHCR didirikan hampir 70 tahun lalu. Berikut kamp pengungsi terbesar dunia pada 2018.

1. Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh
Populasi : 886.778 Orang
Lebih dari satu juta etnis Rohingya telah melarikan diri dari Myanmar selama beberapa tahun terakhir. Sebagian besar dari mereka telah melintasi perbatasan Myanmar- Bangladesh dan menetap di Kamp Pengungsi Kutupalong di Cox's Bazaar.
Rohingya adalah komunitas Muslim minoritas yang telah mengalami kekerasan politik di negaranya. Saat ini, Kutupalong adalah kamp pengungsi terbesar di dunia.

2. Bidi Bidi di Northwestern Uganda
Populasi : 285.000 Orang
Hingga 2018, Uganda menampung hampir setengah dari 2 juta pengungsi yang telah melarikan diri dari Sudan Selatan sejak perang saudara pecah pada 2013. Setelah bertahun-tahun ketidakstabilan dan kemunduran ekonomi, konflik politik di Sudan Selatan sekarang telah mengakibatkan jutaan orang melarikan diri atau menjadi terlantar secara internal. Bidi Bidi di Northwestern Uganda adalah kamp pengungsi terbesar kedua dengan hampir 285.000 orang telah menetap di sana.
3. Kompleks Pengungsi Dadaab, Kenya
Populasi : 235.269 Orang
Pertama kali didirikan pada 1991, Kompleks Pengungsi Dadaab di Kenya adalah salah satu yang terbesar di dunia. Empat kamp membentuk kompleks: Dagahaley, Ifo, Ifo 2, dan Hagadera.
Sebagian besar pengungsi datang ke sana akibat perang saudara di Somalia pada awal 1990-an. Yang lainnya tiba pada 2011 ketika negara itu dilanda kekeringan dan kelaparan. Hari ini, PBB dan pemerintah Somalia mendukung para pengungsi yang ingin secara sukarela kembali ke Somalia.

4. Kakuma di Kenya Barat Laut
Populasi : 184.550 Orang
Sama halnya dengan kompleks Dadaab, Kakuma didirikan pada 1992. Para pengungsi pertama yang bermukim di sana melarikan diri dari perang saudara Sudan yang berkecamuk antara 1983 dan 2005.
Sejak saat itu, kamp tersebut telah tumbuh menampung para pengungsi dari seluruh benua. Ini termasuk Somalia, Ethiopia, Burundi, dan juga Uganda, Rwanda, dan banyak lagi. Saat ini, sebagian besar pengungsi yang tinggal di Kakuma berasal dari Sudan Selatan atau Somalia.

5. Nyarugusu di Kigoma, Tanzania
Populasi : 139.630 Orang
Kamp pengungsi Nyarugusu dibuka pada 1996 untuk menampung para pengungsi yang melarikan diri dari Republik Demokratik (DR) Kongo. Baru-baru ini, kamp juga menerima ribuan pengungsi dari Burundi yang melarikan diri dari kekerasan di negara mereka pada 2015. Kamp Nyarugusu sangat padat, menampung setidaknya tiga kali dari daya tampung populasi yang ada.
6. Jabalia, Utara Kota Gaza di Jalur Gaza Palestina
Populasi : 119.486 Orang
Ada total 8 kamp pengungsi di Jalur Gaza dengan Jabalia menjadi yang terbesar. Pertama kali dibuka lebih dari setengah abad lalu pada 1948. Sekarang telah berkembang dan memiliki sekolah dan unit bisnis.
Namun, para pengungsi yang tinggal di sana terus menghadapi kondisi mengerikan. Antara lain persoalan air, sanitasi, dan kebersihan, serta akses ke listrik dan kepadatan penduduk.

7. Zaatari di Jordania Utara
Populasi : 80.140 Orang
Kekerasan hebat meletus di Suriah pada 2011. Perang sipil antara pemerintah lokal dan pasukan pemberontak telah menyebabkan penggusuran lebih dari 5 juta warga Suriah. Sebagian besar telah melarikan diri ke negara-negara tetangga.
Salah satunya adalah Jordan di mana 20% dari pengungsi tinggal di kamp-kamp. Yang terbesar adalah Kamp Pengungsi Zaatari di Yordania Utara. Pada suatu saat, Zaatari menampung hampir 150.000 pengungsi. Sejak itu mereka dipindahkan ke kamp-kamp lain.

8. Yida di Sudan Selatan
Populasi : 70.331 Orang
Sebuah permukiman informal, Kamp Pengungsi Yida didirikan oleh orang Sudan. Sudan Selatan memperoleh kemerdekaan dari Sudan pada 2011. Namun, kedua negara sangat tidak stabil. Jadi, orang Sudan mendirikan Yida di seberang perbatasan di Sudan Selatan.
9. Katumba di Tanzania
Populasi : 66.416 Orang
Salah satu kamp pengungsi tertua di dunia, Katumba, adalah permukiman mandiri yang dibangun pada 1972. Lokasi ini menjadi tuan rumah bagi sebagian besar warga negara Burundi yang melarikan diri dari genosida Suku Hutu beberapa tahun lalu.
Pemerintah Tanzania secara signifikan bisa mengurangi populasi di Katumba pada awal 2000-an. Mereka menawari warga repatriasi atau naturalisasi di Tanzania.

10. Pugnido di Ethiopia Barat
Populasi : 63.262 Orang
Awalnya kamp pengungsi Pugnido didirikan untuk menampung para pengungsi dari perang Sudan pertama pada 1993. Banyak dari mereka telah menjalani seluruh hidup mereka di kamp. Namun, pada 2011, Pugnido menerima gelombang baru pengungsi akibat pecahnya kekerasan di Sudan Selatan.
Sumber: www.raptim.org