Pria Ini Perkosa 5 Perempuan, Bunuh dan Kubur Mayat di Rumahnya
A
A
A
HAZYVIEW - Seorang pria pembunuh berantai di Afrika Selatan telah ditahan polisi setelah diserahkan oleh ibu kandungnya. Dia mengaku telah memerkosa, membunuh dan mengubur mayat lima perempuan yang jadi korbannya di rumah dan halaman belakang.
Para korban adalah para perempuan muda usia 15 hingga 24 tahun. Aksinya dilakukan cukup rapi, sehingga tak ada tetangga yang mengetahuinya.
Pria bernama Julius Mndawe, 25, mengatakan kepada penyelidik polisi bahwa dia berhubungan seks dengan para korban. Dia berkenalan dengan para korban di Facebook sebelum akhirnya membunuh mereka.
Polisi mengatakan Mndawe memerkosa dan mencekik korbannya. Jasad para korban ditemukan di kuburan dangkal di rumahnya di Hazyview, Afrika Selatan.
Mndawe awalnya melarikan diri melalui jendela ketika polisi menggerebek rumahnya. Namun, ibunya menyerahkannya di kantor polisi minggu lalu.
Para korban diidentifikasi bernama Tokkie Tlaka, 24, Banele Khoza, 15, Noxolo Mdluli, 19, Felicia Shabangu, 17, dan Nomthandazo Mdluli, 19.
Mndawe ditangkap pekan lalu. Awalnya, dia diduga hanya membunuh satu perempuan. Namun, kepada polisi dia mengaku korbannya ada lima perempuan.
Dia juga menunjukkan area di mana dia membunuh, memerkosa, dan mengubur mayat-mayat korban.
Juru bicara Kantor Polisi Afrika Selatan Kolonel Mtsholi Bhembe mengatakan kepada TimesLive yang dikutip Selasa (16/7/2019), bahwa jasad pertama adalah seorang wanita yang dilaporkan hilang pada bulan Mei.
"(Tersangka) mengatakan bahwa dia bertemu wanita itu melalui Facebook. Kemudian mereka mengobrol dan berkumpul di rumahnya. Dia menuduh bahwa segera setelah mereka berhubungan seks, wanita itu meminta uang dan pergi," kata Bhembe.
"Dia rupanya kembali keesokan harinya, lebih nekat untuk meminta uang. Mereka bertengkar dan, menurutnya, wanita itu menamparnya dan dia (tersangka) meninjunya, dia (korban) jatuh dan dipukul kepalanya."
Tersangka mengklaim baru menyadari beberapa saat kemudian bahwa perempuan yang dia pukul tewas. Tersangka lantas melepas pakaian korban dan menguburnya di kebun di sebelah toilet rumah.
Jasad korban kedua ditemukan pada hari Jumat dan jasad tiga korban lainnya digali pada hari Minggu. Salah satu jasad diikat dengan kawat.
Polisi mengatakan tersangka dikenai lima tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan. "Dia (tersangka) menyebutkan bahwa mereka (tersangka dan para korban) berhubungan seks dan kemudian mereka berdebat tentang uang," kata Bhembe.
"Dia mengklaim bahwa beberapa dari mereka mengancam akan membuka kasus pemerkosaan terhadapnya dan kemudian dia menghilangkannya."
Menurut polisi, empat dari lima korban dibunuh pada tahun lalu. Penduduk setempat sudah meluncurkan pencarian para perempuan yang hilang, namun tidak menyadari jika mereka jadi korban pembunuhan berantai.
Tetangga tersangka kaget setelah mengetahui tentang kejahatan tersebut. "Kami takut. Pria ini telah tinggal bersama mayat di halamannya," kata seorang tetangga, Thembi Maseko, kepada Sowetan Live.
"Kami telah mencari orang-orang yang dikira hilang. Dia sangat jahat dan kami pikir dia adalah pemuda yang baik," ujarnya.
Para korban adalah para perempuan muda usia 15 hingga 24 tahun. Aksinya dilakukan cukup rapi, sehingga tak ada tetangga yang mengetahuinya.
Pria bernama Julius Mndawe, 25, mengatakan kepada penyelidik polisi bahwa dia berhubungan seks dengan para korban. Dia berkenalan dengan para korban di Facebook sebelum akhirnya membunuh mereka.
Polisi mengatakan Mndawe memerkosa dan mencekik korbannya. Jasad para korban ditemukan di kuburan dangkal di rumahnya di Hazyview, Afrika Selatan.
Mndawe awalnya melarikan diri melalui jendela ketika polisi menggerebek rumahnya. Namun, ibunya menyerahkannya di kantor polisi minggu lalu.
Para korban diidentifikasi bernama Tokkie Tlaka, 24, Banele Khoza, 15, Noxolo Mdluli, 19, Felicia Shabangu, 17, dan Nomthandazo Mdluli, 19.
Mndawe ditangkap pekan lalu. Awalnya, dia diduga hanya membunuh satu perempuan. Namun, kepada polisi dia mengaku korbannya ada lima perempuan.
Dia juga menunjukkan area di mana dia membunuh, memerkosa, dan mengubur mayat-mayat korban.
Juru bicara Kantor Polisi Afrika Selatan Kolonel Mtsholi Bhembe mengatakan kepada TimesLive yang dikutip Selasa (16/7/2019), bahwa jasad pertama adalah seorang wanita yang dilaporkan hilang pada bulan Mei.
"(Tersangka) mengatakan bahwa dia bertemu wanita itu melalui Facebook. Kemudian mereka mengobrol dan berkumpul di rumahnya. Dia menuduh bahwa segera setelah mereka berhubungan seks, wanita itu meminta uang dan pergi," kata Bhembe.
"Dia rupanya kembali keesokan harinya, lebih nekat untuk meminta uang. Mereka bertengkar dan, menurutnya, wanita itu menamparnya dan dia (tersangka) meninjunya, dia (korban) jatuh dan dipukul kepalanya."
Tersangka mengklaim baru menyadari beberapa saat kemudian bahwa perempuan yang dia pukul tewas. Tersangka lantas melepas pakaian korban dan menguburnya di kebun di sebelah toilet rumah.
Jasad korban kedua ditemukan pada hari Jumat dan jasad tiga korban lainnya digali pada hari Minggu. Salah satu jasad diikat dengan kawat.
Polisi mengatakan tersangka dikenai lima tuduhan pembunuhan dan pemerkosaan. "Dia (tersangka) menyebutkan bahwa mereka (tersangka dan para korban) berhubungan seks dan kemudian mereka berdebat tentang uang," kata Bhembe.
"Dia mengklaim bahwa beberapa dari mereka mengancam akan membuka kasus pemerkosaan terhadapnya dan kemudian dia menghilangkannya."
Menurut polisi, empat dari lima korban dibunuh pada tahun lalu. Penduduk setempat sudah meluncurkan pencarian para perempuan yang hilang, namun tidak menyadari jika mereka jadi korban pembunuhan berantai.
Tetangga tersangka kaget setelah mengetahui tentang kejahatan tersebut. "Kami takut. Pria ini telah tinggal bersama mayat di halamannya," kata seorang tetangga, Thembi Maseko, kepada Sowetan Live.
"Kami telah mencari orang-orang yang dikira hilang. Dia sangat jahat dan kami pikir dia adalah pemuda yang baik," ujarnya.
(mas)