Dokumen Rahasia Skandal Pangeran Inggris dan Budak Seks Bakal Dirilis
A
A
A
NEW YORK - Sekitar 2.000 file rahasia tentang budak seks Virginia Roberts akan dirilis oleh hakim pengadilan di Amerika Serikat (AS). Salah satu dokumen itu menyebutkan Pangeran Andrew dari Kerajaan Inggris terlibat skandal seks dengan Roberts ketika perempuan itu berusia 17 tahun atau masih di bawah umur.
Virginia Roberts adalah perempuan yang dijadikan budak seks miliarder AS; Jeffrey Epstein . Miliarder Amerika yang saat ini menjalani hukuman penjara tersebut merupakan teman Pangeran Andrew.
Epstein pada pekan lalu menyatakan tidak bersalah atas tuduhan perdagangan seks anak-anak di New York. Dia menghadapi 45 tahun penjara jika dinyatakan bersalah.
Pemodal berusia 66 tahun itu dituduh merekrut gadis-gadis—termasuk yang berusia 14 tahun—dan melakukan pelecehan seksual di rumahnya di Manhattan dan Palm Beach, Florida.
Mengutip The Sunday Times, Senin (15/7/2019), sekitar 2.000 file dari kasus yang melibatkan korban perdagangan manusia; Virginia Roberts, segera dirilis menyusul putusan pengadilan banding AS yang dia menangkan.
Roberts, yang kini berusia 35 tahun dan tinggal di Australia, mengklaim pada 2015 bahwa Epstein memaksanya untuk berhubungan seks dengan Pangeran Andrew di London, New York dan Karibia.
Perempuan yang telah menjadi ibu tiga anak itu menuduh Epstein merekrutnya sebagai budak seks. Dia mengatakan bahwa ia dibeli untuk kegiatan seksual oleh Ghislaine Maxwell, seorang pembantu pribadi Epstein.
Sebuah dokumen foto tahun 2001 menunjukkan Pangeran Andrew yang bergelar Duke of York merangkulkan lengannya di pinggang Roberts di rumah Maxwell di London pada tahun 2001. Pada tahun itu, Roberts baru berusia 17 tahun. Namun, Pangeran Andrew membantah keras klaim tersebut.
Seorang hakim pengadilan di AS juga membuang tuduhan terhadap Pangeran Andrew. Alasannya, "tidak material dan tidak sopan" untuk kasus Epstein.
Roberts kemudian berhasil menggugat Maxwell karena pencemaran nama baik setelah dia menuduh perempuan itu sebagai "pembohong". Ribuan dokumen itu disegel masih disegel sesuai aturan hukum.
Tetapi putusan pengadilan banding di AS awal bulan ini mempertimbangkan hak publik untuk mengetahuinya, melebihi hak privasi orang yang ingin menyimpan rahasia.
Duke of York, 59, sebelumnya menghadapi kritik atas hubungannya dengan Epstein, sang pelaku kekerasan terhadap anak. Terseretnya Pangeran Andrew dalam kasus Epstein akan mencoreng citra Kerajaan Inggris. Banyak dokumen foto menunjukkan pangeran Inggris tersebut berlibur bersama Epstein di berbagai tempat, termasuk di Thailand pada tahun 2001.
Rumah besar Epstein di di Manhattan, tempat skandal seks terjadi, telah digerebek oleh polisi akhir pekan lalu.
Virginia Roberts adalah perempuan yang dijadikan budak seks miliarder AS; Jeffrey Epstein . Miliarder Amerika yang saat ini menjalani hukuman penjara tersebut merupakan teman Pangeran Andrew.
Epstein pada pekan lalu menyatakan tidak bersalah atas tuduhan perdagangan seks anak-anak di New York. Dia menghadapi 45 tahun penjara jika dinyatakan bersalah.
Pemodal berusia 66 tahun itu dituduh merekrut gadis-gadis—termasuk yang berusia 14 tahun—dan melakukan pelecehan seksual di rumahnya di Manhattan dan Palm Beach, Florida.
Mengutip The Sunday Times, Senin (15/7/2019), sekitar 2.000 file dari kasus yang melibatkan korban perdagangan manusia; Virginia Roberts, segera dirilis menyusul putusan pengadilan banding AS yang dia menangkan.
Roberts, yang kini berusia 35 tahun dan tinggal di Australia, mengklaim pada 2015 bahwa Epstein memaksanya untuk berhubungan seks dengan Pangeran Andrew di London, New York dan Karibia.
Perempuan yang telah menjadi ibu tiga anak itu menuduh Epstein merekrutnya sebagai budak seks. Dia mengatakan bahwa ia dibeli untuk kegiatan seksual oleh Ghislaine Maxwell, seorang pembantu pribadi Epstein.
Sebuah dokumen foto tahun 2001 menunjukkan Pangeran Andrew yang bergelar Duke of York merangkulkan lengannya di pinggang Roberts di rumah Maxwell di London pada tahun 2001. Pada tahun itu, Roberts baru berusia 17 tahun. Namun, Pangeran Andrew membantah keras klaim tersebut.
Seorang hakim pengadilan di AS juga membuang tuduhan terhadap Pangeran Andrew. Alasannya, "tidak material dan tidak sopan" untuk kasus Epstein.
Roberts kemudian berhasil menggugat Maxwell karena pencemaran nama baik setelah dia menuduh perempuan itu sebagai "pembohong". Ribuan dokumen itu disegel masih disegel sesuai aturan hukum.
Tetapi putusan pengadilan banding di AS awal bulan ini mempertimbangkan hak publik untuk mengetahuinya, melebihi hak privasi orang yang ingin menyimpan rahasia.
Duke of York, 59, sebelumnya menghadapi kritik atas hubungannya dengan Epstein, sang pelaku kekerasan terhadap anak. Terseretnya Pangeran Andrew dalam kasus Epstein akan mencoreng citra Kerajaan Inggris. Banyak dokumen foto menunjukkan pangeran Inggris tersebut berlibur bersama Epstein di berbagai tempat, termasuk di Thailand pada tahun 2001.
Rumah besar Epstein di di Manhattan, tempat skandal seks terjadi, telah digerebek oleh polisi akhir pekan lalu.
(mas)