Inggris: Pakta Pertahanan dengan AS dan Australia Tak Tandai Perang Dingin Baru dengan China
loading...
A
A
A
LONDON - Inggris membantah bahwa pakta pertahanan dengan Amerika Serikat (AS) dan Australia menandai perang dingin baru dengan China . Berdasarkan pakta tersebut, Inggris, AS, dan Australia mengatakan, pakta, yang merupakan tanda dibentuknya aliansi ketiga negara, ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kepentingan bersama negara-negara ini di wilayah Indo-Pasifik.
Ditanya oleh Times Radio apakah dia pikir pakta itu adalah bagian dari Perang Dingin baru dengan China, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyatakan, itu bukan tentang China. Dia juga mengatakan bahwa pakta itu tidak melibatkan senjata nuklir
“Tidak ,dan saya pikir menyebutnya Perang Dingin sudah ketinggalan zaman. Ini bukan tentang mengirim pesan ke China,” kata Wallace dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/9/2021).
Sebelumnya, China menilai aliansi pertahanan AS, Inggris, dan Australia (AUKUS) yang baru dibentuk mengancam stabilitas di kawasan itu. Pakta kapal selam nuklir adalah bagian dari AUKUS.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, AUKUS sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata dan merugikan upaya non-proliferasi internasional.
"Ini membuktikan sekali lagi bahwa negara-negara ini menggunakan ekspor nuklir sebagai alat untuk permainan geopolitik. Setiap mekanisme regional tidak boleh merugikan (kepentingan) negara-negara ketiga,” ucapnya.
Ditanya oleh Times Radio apakah dia pikir pakta itu adalah bagian dari Perang Dingin baru dengan China, Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace menyatakan, itu bukan tentang China. Dia juga mengatakan bahwa pakta itu tidak melibatkan senjata nuklir
“Tidak ,dan saya pikir menyebutnya Perang Dingin sudah ketinggalan zaman. Ini bukan tentang mengirim pesan ke China,” kata Wallace dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Al Arabiya pada Kamis (16/9/2021).
Sebelumnya, China menilai aliansi pertahanan AS, Inggris, dan Australia (AUKUS) yang baru dibentuk mengancam stabilitas di kawasan itu. Pakta kapal selam nuklir adalah bagian dari AUKUS.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, AUKUS sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata dan merugikan upaya non-proliferasi internasional.
"Ini membuktikan sekali lagi bahwa negara-negara ini menggunakan ekspor nuklir sebagai alat untuk permainan geopolitik. Setiap mekanisme regional tidak boleh merugikan (kepentingan) negara-negara ketiga,” ucapnya.
(ian)