Trump Benci Menaker AS Mundur terkait Skandal Seks Epstein

Jum'at, 12 Juli 2019 - 23:10 WIB
Trump Benci Menaker AS Mundur terkait Skandal Seks Epstein
Trump Benci Menaker AS Mundur terkait Skandal Seks Epstein
A A A
WASHINGTON - Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Amerika Serikat (AS) Alexander Acosta mengumumkan pengunduran dirinya pada hari Jumat (12/7/2019). Acosta mundur setelah dia secara rahasia terlibat pembayaran perkara hukum pebisnis Jerrey Epstein yang dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap puluhan gadis di bawah umur.

Pada 2008, Acosta menjadi pengacara yang membela pebisnis tersebut. Dia diam-diam melakukan pembayaran untuk meringankan hukuman kliannya.

Presiden Donald Trump berdiri mendampingi Acosta ketika membuat pengumuman perpisahannya dengan Gedung Putih. Presiden mengatakan Acosta telah menjadi menteri tenaga kerja yang hebat.

"Saya benci melihat ini terjadi," kata Trump. Dia mengatakan bahwa dirinya tidak meminta Acosta untuk meninggalkan kabinet.

Acosta mengatakan pengunduran dirinya akan efektif dalam tujuh hari ke depan. Dia mengaku tidak berpikir bahwa langkahnya dalam penanganan kasus Epstein telah mengalihkan perhatian dari pekerjaannya sebagai menteri tenaga kerja.

"Maksud saya di sini, hari ini, adalah kita memiliki ekonomi yang luar biasa dan fokus perlu ada penciptaan lapangan kerja," ujar Acosta, seperti dikutip AFP.

Acosta adalah pengacara AS di Miami ketika dia terlibat kesepakatan non-penuntutan untuk Jeffrey Epstein pada 2008. Epstein mengaku bersalah atas tuduhan pelecehan seksual terhadap puluhan anak gadis di bawah umur dan menjalani hukuman 13 bulan penjara.

Para anggota parlemen dan kandidat calon presiden dari Partai Demokrat telah menuntut agar Acosta mengundurkan diri terkait penanganan kesepakatan hukum atas perkara Epstein. Menurut seorang hakim federal tindakan Acosta melanggar hukum federal karena ia tidak memberi tahu korban pengaturan pembayaran tersebut oleh Epstein. Departemen Kehakiman juga telah menyelidiki tindakan Acosta.

Trump awalnya membela Acosta. Namun, dia kemudian mengatakan akan mengawasi "sangat dekat" penanganan Acosta terhadap kesepakatan tahun 2008 tersebut.

Epstein, 66, mencapai kesepakatan rahasia untuk mengakhiri penyelidikan pelecehan seksual yang melibatkan setidaknya 40 gadis remaja yang bisa membuatnya mendekam di balik jeruji seumur hidup. Dia mengaku bersalah atas tuduhan tersebut dan menghabiskan 13 bulan di penjara, membayar biaya para korban dan berstatus sebagai pelanggar seks yang terdaftar.

Acosta telah berusaha untuk membersihkan namanya, dan mengadakan konferensi pers atas dorongan Presiden Trump yang membela tindakannya di masa lalu. Dalam konferensi pers lebih dari 50 menit, Acosta berpendapat bahwa kantornya telah mendapatkan kesepakatan terbaik yang bisa dilakukan saat itu dan bekerja untuk kepentingan terbaik bagi para korban.

"Kami melakukan apa yang kami lakukan karena kami ingin melihat Epstein masuk penjara," katanya, menolak untuk meminta maaf atas tindakannya. "Kami percaya bahwa kami melanjutkan dengan tepat."

Ketika ditekan apakah dia memiliki rasa penyesalan, Acosta berulang kali menyatakan bahwa keadaan telah berubah sejak saat itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4997 seconds (0.1#10.140)