Rouhani Keluarkan Ultimatum, Trump Kirim Peringatan
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperingatkan Iran agar tidak membuat ancaman yang dapat menggigitnya kembali. Peringatan itu sebagai tanggapan atas ultimatum Iran yang mengumumkan akan meningkatkan pengayaan uranium berapa pun jumlahnya setelah 7 Juli.
“Iran baru saja mengeluarkan peringatan baru. Rouhani mengatakan bahwa mereka akan memperkaya uranium menjadi 'jumlah berapa pun yang kita inginkan' jika tidak ada kesepakatan nuklir baru. Hati-hati dengan ancamannya, Iran. Mereka bisa kembali menggigitmu seperti belum ada yang pernah digigit sebelumnya!” cuit Trump seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/7/2019).
Sebelumnya Presiden Hassan Rouhani mengumumkan bahwa setelah 7 Juli Iran akan memperkaya uranium di luar kemurnian fisil 3,67%, yang merupakan maksimum yang diizinkan oleh kesepakatan dan tingkat yang dianggap cocok untuk pembangkit listrik.
“Tingkat pengayaan kita tidak lagi 3,67. Kami akan mengesampingkan komitmen ini dengan jumlah apa pun yang kami rasa, dengan jumlah berapapun kebutuhan kami, kebutuhan kami. Kami akan mengambil ini di atas 3,67,” kata Rouhani.
Baca Juga: Rouhani: Iran Bebas Perkaya Uranium Sesuai Keinginannya
Ketegangan antara Teheran dan Washington meninggi sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan menjatuhkan sanksi keras pada negara itu. Hal itu mendorong Iran mengumbar ancaman akan menangguhkan beberapa komitmennya terhadap kesepakatan yang ditandatangani pada 8 Mei di Wina, Austria itu.
Eskalasi meningkat setelah AS menuding Iran berada di balik sejumlah serangan terhadap kapal tanker di kawasan Teluk. Presiden Donald Trump bahkan sempat memerintahkan terhadap Iran setelah sebuah Negeri Mullah itu menembak jatuh sebuah drone AS yang diklaim telah melanggar wilayah. Namun Trump membatalkan serangan itu di detik-detik akhir karena menilai dampak serangan tersebut tidak proporsional.
“Iran baru saja mengeluarkan peringatan baru. Rouhani mengatakan bahwa mereka akan memperkaya uranium menjadi 'jumlah berapa pun yang kita inginkan' jika tidak ada kesepakatan nuklir baru. Hati-hati dengan ancamannya, Iran. Mereka bisa kembali menggigitmu seperti belum ada yang pernah digigit sebelumnya!” cuit Trump seperti dilansir dari Reuters, Rabu (4/7/2019).
Sebelumnya Presiden Hassan Rouhani mengumumkan bahwa setelah 7 Juli Iran akan memperkaya uranium di luar kemurnian fisil 3,67%, yang merupakan maksimum yang diizinkan oleh kesepakatan dan tingkat yang dianggap cocok untuk pembangkit listrik.
“Tingkat pengayaan kita tidak lagi 3,67. Kami akan mengesampingkan komitmen ini dengan jumlah apa pun yang kami rasa, dengan jumlah berapapun kebutuhan kami, kebutuhan kami. Kami akan mengambil ini di atas 3,67,” kata Rouhani.
Baca Juga: Rouhani: Iran Bebas Perkaya Uranium Sesuai Keinginannya
Ketegangan antara Teheran dan Washington meninggi sejak Presiden AS Donald Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan menjatuhkan sanksi keras pada negara itu. Hal itu mendorong Iran mengumbar ancaman akan menangguhkan beberapa komitmennya terhadap kesepakatan yang ditandatangani pada 8 Mei di Wina, Austria itu.
Eskalasi meningkat setelah AS menuding Iran berada di balik sejumlah serangan terhadap kapal tanker di kawasan Teluk. Presiden Donald Trump bahkan sempat memerintahkan terhadap Iran setelah sebuah Negeri Mullah itu menembak jatuh sebuah drone AS yang diklaim telah melanggar wilayah. Namun Trump membatalkan serangan itu di detik-detik akhir karena menilai dampak serangan tersebut tidak proporsional.
(ian)