Venezuela Kutuk Keras Sanksi Baru AS
A
A
A
CARACAS - Venezuela mengutuk keras sanksi baru yang diberlakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap pejabat pemerintah negara itu.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Venezuela mengatakan sanksi terbaru AS mewakili penggunaan sistematis langkah-langkah pemaksaan unilateral dan ilegal Washington untuk memaksakan kehendak politiknya pada negara lain.
Pernyataan itu dikeluarkan satu hari setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap mantan Menteri Listrik Luis Motta Dominguez dan Wakil Menteri Keuangan negara itu Eustiquio Jose Lugo Gomeza, atas dugaan skema suap.
Baca Juga: AS Sanksi Dua Pejabat Venezuela
Pemerintahan Presiden Donald Trump juga memberikan sanksi ekonomi terhadap putra Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Nicolas Maduro Guerra, yang mengepalai Korps Inspektur Khusus Kepresidenan dan merupakan anggota Majelis Konstituante Nasional.
"Venezuela menegaskan kembali bahwa pembatasan ekonomi dan kemanusiaan yang diberlakukan secara sewenang-wenang dan jahat oleh Washington merupakan pelanggaran mencolok hukum internasional," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (29/6/2019).
Dalam pernyataan itu, Caracas kembali menuduh Amerika Serikat berkonspirasi untuk melemahkan pemerintah sosialis negara Amerika Selatan itu dengan menyabotase sistem kelistrikan nasional, yang mengalami tiga kali pemadaman parah pada bulan Maret.
"Washington sekarang berusaha menyembunyikan tanggung jawab langsungnya dalam tindakan sabotase tersebut dengan mengumumkan tindakan ilegal terhadap mantan pejabat Kementerian Listrik yang terhormat," kata pemerintah Venezuela.
"Venezuela akan mengambil tindakan keras untuk meminta pertanggungjawaban pemerintahan Trump di hadapan komunitas internasional dan lembaganya," tambah pernyataan itu.
Pada 23 Januari, Caracas memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington setelah AS mengakui pemimpin oposisi sayap kanan Juan Guaido sebagai "presiden sementara" Venezuela.
Dalam sebuah pernyataan, pemerintah Venezuela mengatakan sanksi terbaru AS mewakili penggunaan sistematis langkah-langkah pemaksaan unilateral dan ilegal Washington untuk memaksakan kehendak politiknya pada negara lain.
Pernyataan itu dikeluarkan satu hari setelah Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi terhadap mantan Menteri Listrik Luis Motta Dominguez dan Wakil Menteri Keuangan negara itu Eustiquio Jose Lugo Gomeza, atas dugaan skema suap.
Baca Juga: AS Sanksi Dua Pejabat Venezuela
Pemerintahan Presiden Donald Trump juga memberikan sanksi ekonomi terhadap putra Presiden Venezuela Nicolas Maduro, Nicolas Maduro Guerra, yang mengepalai Korps Inspektur Khusus Kepresidenan dan merupakan anggota Majelis Konstituante Nasional.
"Venezuela menegaskan kembali bahwa pembatasan ekonomi dan kemanusiaan yang diberlakukan secara sewenang-wenang dan jahat oleh Washington merupakan pelanggaran mencolok hukum internasional," bunyi pernyataan itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (29/6/2019).
Dalam pernyataan itu, Caracas kembali menuduh Amerika Serikat berkonspirasi untuk melemahkan pemerintah sosialis negara Amerika Selatan itu dengan menyabotase sistem kelistrikan nasional, yang mengalami tiga kali pemadaman parah pada bulan Maret.
"Washington sekarang berusaha menyembunyikan tanggung jawab langsungnya dalam tindakan sabotase tersebut dengan mengumumkan tindakan ilegal terhadap mantan pejabat Kementerian Listrik yang terhormat," kata pemerintah Venezuela.
"Venezuela akan mengambil tindakan keras untuk meminta pertanggungjawaban pemerintahan Trump di hadapan komunitas internasional dan lembaganya," tambah pernyataan itu.
Pada 23 Januari, Caracas memutuskan hubungan diplomatik dengan Washington setelah AS mengakui pemimpin oposisi sayap kanan Juan Guaido sebagai "presiden sementara" Venezuela.
(ian)