Putri Tatiana, Membangun Yunani dengan Caranya Sendiri
A
A
A
TAK hanya cantik dan memesona, putri Tatiana juga memiliki kemampuan untuk membangun Yunani dengan caranya sendiri. Yakni melalui kegiatan amal dan sosial.
Putri Tatiana yang memiliki nama asli Tatiana Ellinka Blatnik memiliki semua pesona putri kerajaan pada umumnya. Posturnya tinggi semampai, rambut pirang muda, gigi rapi, dan mata hijau menawan. Dia tampil menawan dengan tiara dan selempang khas kerajaan. Namun dia juga terlihat modis saat mengenakan jeans dan sepatu kets.
Dia adalah istri Pangeran Nikolaos dari Yunani, yakni putra Raja Constantine II dan Ratu Anne-Marie. Pangeran Yunani Nikolaos membawa Tatiana ke Yunani untuk pertama kalinya pada tahun 2004, saat Olimpiade.
Setelah menjalin kisah asmara cukup lama, keduanya menikah di Spetses, Yunani pada 25 Agustus 2010. Pernikahan itu dilaporkan secara luas di media Yunani. Seluruh Keluarga Kerajaan Denmark, kecuali Putra Mahkota Frederik, menghadiri pesta pernikahan tersebut.
Tatiana diboyong ke Yunani pada tahun 2013, ketika Yunani mengalami krisis. Kala itu, beberapa orang sudah siap berkemas untuk pergi meninggalkan Yunani. Dia dan suami sepakat meninggalkan rumah mereka di London dan pergi menuju Yunani.
“Ketika saya pindah ke sini, saya seperti melompat dan mulai bertemu orang yang tepat. Semua individu dan organisasi yang berbeda ini berkembang karena kesulitan. Orang-orang inilah, yang menunjukkan kepada saya aspek-aspek positif negara itu, yang mengilhami saya untuk menyukainya,” terangnya, dikutip The F Martini.
Sejak itu, dia memutuskan memulai sejumlah proyek yang relevan. Yakni menggabungkan kekuatan dengan komunitas besar orang pada tujuan bersama, dengan harapan dapat membantu membuat perbedaan positif.
Bagi Puteri Tatiana, Yunani adalah negeri yang sangat kontras dan secara geografis sangat beragam. Tetapi kebaikan orang-orangnya bersifat konstan. Alam dan hidup sehat adalah penting baginya. Dan di Yunani, dia mendapatkan lebih dari itu. Tatiana mengaku hidup ‘dekat dengan tanah, akar, tradisi, budaya, dan keluarga telah membuat kesan tersendiri.
Sebagai seorang bangsawan Eropa yang modis dari Venezuela, Tatiana tidak bisa berbahasa Yunani dan tiba di sebuah negara yang kala itu sedang terjadi penghematan dan pengangguran besar-besaran menjadi tantangan tersendiri.
Tapi Tatiana tidak berkecil hati. Dia melakukan apa yang harus dilakukan. Dia ikut membangun Yunani dengan caranya sendiri. Yakni melalui kegiatan amal dan sosial. Dikutip Vogue, baru-baru ini, Putri yang akan berusia 39 tahun pada 28 Agustus ini bermitra dengan Boroume (yang berarti Kami Bisa), badan amal inovatif yang terlepas dari anggaran yang terbatas, telah menyediakan 6 juta makanan untuk orang-orang Yunani yang merasa tidak aman pangan selama krisis.
Boroume diluncurkan pada 2011 dengan mengorganisir sumbangan 12 pai keju sisa dari toko roti Athena ke dapur umum. Saat ini Boroume diketahui menyediakan 15.000 makanan setiap hari di seluruh Yunani, hanya membayar 1 euro (Rp16.000) sebagai biaya operasional untuk setiap 22 porsi makanan yang disajikan.
“Saya selalu ingin berbuat lebih banyak. Saya tidak pernah puas. Ada begitu banyak masalah di sini yang terkadang terasa luar biasa. Jika saya mulai berpikir saya hanya membantu tiga atau 30 atau 300 orang, maka ada perasaan tidak berdaya yang sebenarnya — itu tidak cukup. Tapi aku benar-benar percaya pada efek riak. Anda melakukan sebanyak yang Anda bisa dan Anda berharap itu menyebar,” katanya.
Tatiana juga ikut mendirikan TRIA ETC, merek yang menampilkan aksesori eksklusif dan peralatan rumah tangga yang berkolaborasi dengan pengrajin lokal Yunani. Produk ini dijual secara online dan di butik-butik tertentu di seluruh dunia. Kegiatan ini membantu pengrajin kerajinan tradisional Yunani dan menjangkau pasar internasional.
Dia juga aktif di Palang Merah (Royal Patron, 2011), Yayasan JuanFe, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak miskin dan ibu remaja di kota Cartagena, Kolombia dan The Eve Appeal, yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan mendanai penelitian dalam lima kanker ginekologi.
Lalu mendirikan ELPIDA Youth, cabang Asosiasi ELPIDA Friends of Children with Cancer, untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung kesejahteraan psikologis anak-anak yang menderita penyakit neoplastik.
Tatiana juga menyukai seni. Dia bergabung dengan Museum Seni Cycladic di Athena, Yunani, sebagai Pelindung Muda. Dia juga memberikan dukungannya kepada Yayasan Bodossaki yang berbasis di Athena, khususnya program ‘Giving for Greece’, yang mencakup organisasi inisiatif ‘Safe Home’ untuk membantu Anak-anak Pengungsi (Unaccompanied Refugee Children). Lalu ‘Thought for Food’ untuk mendukung petani perorangan, usaha kecil dan koperasi yang aktif dalam produksi lima kategori produk pertanian unggulan Yunani.
Pada tahun 2017, dia bergabung dengan The Hellenic Initiative (THI), yakni gerakan global Diaspora Yunani yang berbasis di New York, melalui peran Duta Besar Internasional pertamanya. Misi THI adalah mengembangkan program peningkatan ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan untuk memberdayakan rakyat Yunani menuju kemakmuran jangka panjang. Moto THI adalah ‘Oli Mazi’ yang berarti ‘All Together’.
Baru-baru ini, Tatiana diangkat sebagai Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Lemon Tree Trust, yang mempromosikan martabat dan menegaskan kembali tujuan orang-orang melalui bisnis pertanian dan inisiatif kebun di komunitas pengungsi.
Dia berharap bisa terlibat dengan mitra untuk menemukan peluang baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan Lemon Tree Trust saat ini serta rencana masa depan untuk menciptakan perusahaan bisnis kecil yang dikelola dan diuntungkan oleh para pengungsi. (Susi Susanti)
Putri Tatiana yang memiliki nama asli Tatiana Ellinka Blatnik memiliki semua pesona putri kerajaan pada umumnya. Posturnya tinggi semampai, rambut pirang muda, gigi rapi, dan mata hijau menawan. Dia tampil menawan dengan tiara dan selempang khas kerajaan. Namun dia juga terlihat modis saat mengenakan jeans dan sepatu kets.
Dia adalah istri Pangeran Nikolaos dari Yunani, yakni putra Raja Constantine II dan Ratu Anne-Marie. Pangeran Yunani Nikolaos membawa Tatiana ke Yunani untuk pertama kalinya pada tahun 2004, saat Olimpiade.
Setelah menjalin kisah asmara cukup lama, keduanya menikah di Spetses, Yunani pada 25 Agustus 2010. Pernikahan itu dilaporkan secara luas di media Yunani. Seluruh Keluarga Kerajaan Denmark, kecuali Putra Mahkota Frederik, menghadiri pesta pernikahan tersebut.
Tatiana diboyong ke Yunani pada tahun 2013, ketika Yunani mengalami krisis. Kala itu, beberapa orang sudah siap berkemas untuk pergi meninggalkan Yunani. Dia dan suami sepakat meninggalkan rumah mereka di London dan pergi menuju Yunani.
“Ketika saya pindah ke sini, saya seperti melompat dan mulai bertemu orang yang tepat. Semua individu dan organisasi yang berbeda ini berkembang karena kesulitan. Orang-orang inilah, yang menunjukkan kepada saya aspek-aspek positif negara itu, yang mengilhami saya untuk menyukainya,” terangnya, dikutip The F Martini.
Sejak itu, dia memutuskan memulai sejumlah proyek yang relevan. Yakni menggabungkan kekuatan dengan komunitas besar orang pada tujuan bersama, dengan harapan dapat membantu membuat perbedaan positif.
Bagi Puteri Tatiana, Yunani adalah negeri yang sangat kontras dan secara geografis sangat beragam. Tetapi kebaikan orang-orangnya bersifat konstan. Alam dan hidup sehat adalah penting baginya. Dan di Yunani, dia mendapatkan lebih dari itu. Tatiana mengaku hidup ‘dekat dengan tanah, akar, tradisi, budaya, dan keluarga telah membuat kesan tersendiri.
Sebagai seorang bangsawan Eropa yang modis dari Venezuela, Tatiana tidak bisa berbahasa Yunani dan tiba di sebuah negara yang kala itu sedang terjadi penghematan dan pengangguran besar-besaran menjadi tantangan tersendiri.
Tapi Tatiana tidak berkecil hati. Dia melakukan apa yang harus dilakukan. Dia ikut membangun Yunani dengan caranya sendiri. Yakni melalui kegiatan amal dan sosial. Dikutip Vogue, baru-baru ini, Putri yang akan berusia 39 tahun pada 28 Agustus ini bermitra dengan Boroume (yang berarti Kami Bisa), badan amal inovatif yang terlepas dari anggaran yang terbatas, telah menyediakan 6 juta makanan untuk orang-orang Yunani yang merasa tidak aman pangan selama krisis.
Boroume diluncurkan pada 2011 dengan mengorganisir sumbangan 12 pai keju sisa dari toko roti Athena ke dapur umum. Saat ini Boroume diketahui menyediakan 15.000 makanan setiap hari di seluruh Yunani, hanya membayar 1 euro (Rp16.000) sebagai biaya operasional untuk setiap 22 porsi makanan yang disajikan.
“Saya selalu ingin berbuat lebih banyak. Saya tidak pernah puas. Ada begitu banyak masalah di sini yang terkadang terasa luar biasa. Jika saya mulai berpikir saya hanya membantu tiga atau 30 atau 300 orang, maka ada perasaan tidak berdaya yang sebenarnya — itu tidak cukup. Tapi aku benar-benar percaya pada efek riak. Anda melakukan sebanyak yang Anda bisa dan Anda berharap itu menyebar,” katanya.
Tatiana juga ikut mendirikan TRIA ETC, merek yang menampilkan aksesori eksklusif dan peralatan rumah tangga yang berkolaborasi dengan pengrajin lokal Yunani. Produk ini dijual secara online dan di butik-butik tertentu di seluruh dunia. Kegiatan ini membantu pengrajin kerajinan tradisional Yunani dan menjangkau pasar internasional.
Dia juga aktif di Palang Merah (Royal Patron, 2011), Yayasan JuanFe, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak miskin dan ibu remaja di kota Cartagena, Kolombia dan The Eve Appeal, yang didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran dan mendanai penelitian dalam lima kanker ginekologi.
Lalu mendirikan ELPIDA Youth, cabang Asosiasi ELPIDA Friends of Children with Cancer, untuk meningkatkan kesadaran dan mendukung kesejahteraan psikologis anak-anak yang menderita penyakit neoplastik.
Tatiana juga menyukai seni. Dia bergabung dengan Museum Seni Cycladic di Athena, Yunani, sebagai Pelindung Muda. Dia juga memberikan dukungannya kepada Yayasan Bodossaki yang berbasis di Athena, khususnya program ‘Giving for Greece’, yang mencakup organisasi inisiatif ‘Safe Home’ untuk membantu Anak-anak Pengungsi (Unaccompanied Refugee Children). Lalu ‘Thought for Food’ untuk mendukung petani perorangan, usaha kecil dan koperasi yang aktif dalam produksi lima kategori produk pertanian unggulan Yunani.
Pada tahun 2017, dia bergabung dengan The Hellenic Initiative (THI), yakni gerakan global Diaspora Yunani yang berbasis di New York, melalui peran Duta Besar Internasional pertamanya. Misi THI adalah mengembangkan program peningkatan ekonomi dan bisnis yang berkelanjutan untuk memberdayakan rakyat Yunani menuju kemakmuran jangka panjang. Moto THI adalah ‘Oli Mazi’ yang berarti ‘All Together’.
Baru-baru ini, Tatiana diangkat sebagai Wakil Presiden Pengembangan Bisnis Lemon Tree Trust, yang mempromosikan martabat dan menegaskan kembali tujuan orang-orang melalui bisnis pertanian dan inisiatif kebun di komunitas pengungsi.
Dia berharap bisa terlibat dengan mitra untuk menemukan peluang baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kegiatan Lemon Tree Trust saat ini serta rencana masa depan untuk menciptakan perusahaan bisnis kecil yang dikelola dan diuntungkan oleh para pengungsi. (Susi Susanti)
(nfl)