Turki-Yunani Kembali Memanas, Ini Pemicunya

Selasa, 23 Februari 2021 - 22:33 WIB
loading...
Turki-Yunani Kembali...
Turki menuding Yunani telah mengganggu kapal penelitiannya di Laut Aegea. Foto/Yahoo
A A A
ANKARA - Hubungan Turki dan Yunani kembali memanas setelah Ankara menuding Athena melecehkan kapal penelitiannya di Laut Aegea yang dibantah dengan tegas oleh pihak yang disebut terakhir. Insiden ini terjadi ketika kedua negara anggota NATO berusaha untuk melanjutkan pembicaraan mengenai sengketa maritim.

Kapal penelitian Cesme memulai pekerjaan survei minggu lalu di perairan internasional antara kedua negara. Hal ini sontak saja memicu protes dari Yunani.

Kementerian pertahanan Turki mengatakan empat jet tempur F-16 Yunani mendekati kapal Cesme pada hari Senin dan satu diantaranya menjatuhkan suar sekam dua mil laut dari kapal.



Menteri Pertahanan Hulusi Akar mengatakan Turki akan menanggapi tindakan itu dengan pembalasan yang diperlukan sejalan dengan peraturan.

"Saat kami melakukan pekerjaan ilmiah, pelecehan tidak pantas, itu tidak cocok untuk hubungan bertetangga yang baik," katanya kepada wartawan di parlemen Turki seperti dikutip dari Reuters, Rabu (23/2/2021).

Seorang pejabat kementerian pertahanan Yunani membantah tuduhan tersebut. Ia mengatakan jet tempur Yunani tidak pernah mengganggu kapal Turki.

Setelah lima tahun absen, para pejabat Turki dan Yunani bertemu pada 25 Januari lalu untuk membahas perselisihan selama puluhan tahun tentang penetapan zona maritim dan hak atas sumber daya energi di Mediterania timur. Kedua negara yang sejatinya adalah sekutu itu setuju untuk bertemu lagi di Athena.



Athena mengatakan telah mengirim undangan ke Ankara yang menyarankan pembicaraan dilanjutkan pada awal Maret, menjelang KTT Uni Eropa. Ankara mengatakan ingin melanjutkan pembicaraan dan meningkatkan hubungan dengan UE, yang mendukung Yunani dalam perselisihan itu.

Hubungan Yunani dan Turki sempat memanas pada tahun lalu setelah Ankara mengirim sebuah kapal eksplorasi dan armada kecil Angkatan Laut untuk melakukan penelitian seismik di perairan yang dianggap Yunani miliknya di bawah perjanjian pascaperang.

Yunani menanggapi dengan membayangi armada Turki dengan kapal perangnya, dan dengan melakukan latihan Angkatan Laut dengan beberapa sekutu Uni Eropa dan Uni Emirat Arab.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1802 seconds (0.1#10.140)