Erdogan: Turki Siap Hadapi Berbagai Skenario di Mediterania Timur
loading...
A
A
A
ANKARA - Presiden Turki , Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Turki siap untuk setiap kemungkinan dan konsekuensi terkait masalah Mediterania Timur. Turki saat ini tengah bersitegang dengan Yunani dan Prancis di Mediterania Timur.
Turki dan Yunani telah lama berselisih mengenai sumber daya energi di kawasan itu, karena Ankara telah menentang upaya pengeboran beberapa negara tanpa keterlibatannya. ( Lihat grafis: Bayraktar Akinci Prototipe Drone Tercanggih milik Turki )
"Kami siap untuk setiap kemungkinan dan setiap konsekuensi. Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang dipaksakan oleh pihak lain," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (6/9/2020).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Yunani menolak inisiatif NATO, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di perairan yang disengketakan. Padahal, jelasnya, Turki telah menyetujui inisiatif tersebut.
Sebelumnya, ketua Partai Gerakan Nasional Turki Devlet Bahceli menyatakan, mendeklarasikan perang dengan Yunani hanya masalah waktu. ( Baca juga: Ketegangan Berlanjut, Yunani Menarik Diri dari Pembicaraan dengan Turki )
“Tak terbayangkan untuk berpaling pada kepentingan historis kami di Mediterania dan Aegean. Jelas bahwa minat dan keinginan Yunani untuk masuk ke laut telah membengkak lagi. Perang di Mediterania dan Aegean hanya masalah waktu,” papar Bahceli.
Turki dan Yunani telah lama berselisih mengenai sumber daya energi di kawasan itu, karena Ankara telah menentang upaya pengeboran beberapa negara tanpa keterlibatannya. ( Lihat grafis: Bayraktar Akinci Prototipe Drone Tercanggih milik Turki )
"Kami siap untuk setiap kemungkinan dan setiap konsekuensi. Turki memiliki kekuatan politik, ekonomi dan militer untuk merobek peta dan dokumen tidak bermoral yang dipaksakan oleh pihak lain," kata Erdogan dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Xinhua pada Minggu (6/9/2020).
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu mengatakan bahwa Yunani menolak inisiatif NATO, yang bertujuan untuk meredakan ketegangan di perairan yang disengketakan. Padahal, jelasnya, Turki telah menyetujui inisiatif tersebut.
Sebelumnya, ketua Partai Gerakan Nasional Turki Devlet Bahceli menyatakan, mendeklarasikan perang dengan Yunani hanya masalah waktu. ( Baca juga: Ketegangan Berlanjut, Yunani Menarik Diri dari Pembicaraan dengan Turki )
“Tak terbayangkan untuk berpaling pada kepentingan historis kami di Mediterania dan Aegean. Jelas bahwa minat dan keinginan Yunani untuk masuk ke laut telah membengkak lagi. Perang di Mediterania dan Aegean hanya masalah waktu,” papar Bahceli.
(esn)