Suplai Roket Jarak Jauh, Hamas Berterima Kasih kepada Iran
A
A
A
YERUSALEM - Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, mengucapkan terima kasih kepada Iran karena telah menyediakan roket yang digunakan untuk menyerang Israel. Ia lantas memperingatkan negara Yahudi itu bahwa Tel Aviv akan diserang lagi sebagai tanggapan atas setiap serangan terhadap Jalur Gaza.
"Iran memberi kami roket, dan kami mengejutkan dunia ketika perlawanan kami menargetkan Beersheba," kata Sinwar dalam pidato yang disiarkan secara langsung stasiun TV, merujuk pada kekerasan akhir pekan di awal bulan, di mana Hamas dan Jihad Islam Palestina menembakkan hampir 700 roket ke Israel.
"Kalau bukan karena Iran, perlawanan di Palestina tidak akan memiliki kemampuan saat ini," imbuh Sinwar seperti dikutip dari Times of Israel, Jumat (31/5/2019).
Pemimpin Hamas kemudian melanjutkan untuk memperingatkan bahwa jika Israel melanjutkan agresi, kelompoknya akan menyerang Tel Aviv dan kota-kota lain dengan roket dua kali lebih banyak.
Sinwar juga mengecam rencana perdamaian Timur Tengah pemerintahan Trump yang belum dirilis, dengan mengatakan proposal Washington pasti gagal.
"Konflik tidak akan berakhir sampai pendudukan dihapus dari semua tanah kita," tegasnya.
Dia pun mengkritik Bahrain karena menjadi tuan rumah peluncuran tahap ekonomi rencana Washington pada bulan Juni mendatang dan meminta warga negara itu untuk memprotes pemerintah mereka.
Israel telah lama menuduh Iran berusaha mempersenjatai kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza dan mempertahankan blokade Jalur Gaza untuk mencoba dan menghentikan impor sistem senjata canggih.
Iran juga memasok puluhan ribu roket ke kelompok Hizbullah di Libanon.
"Iran memberi kami roket, dan kami mengejutkan dunia ketika perlawanan kami menargetkan Beersheba," kata Sinwar dalam pidato yang disiarkan secara langsung stasiun TV, merujuk pada kekerasan akhir pekan di awal bulan, di mana Hamas dan Jihad Islam Palestina menembakkan hampir 700 roket ke Israel.
"Kalau bukan karena Iran, perlawanan di Palestina tidak akan memiliki kemampuan saat ini," imbuh Sinwar seperti dikutip dari Times of Israel, Jumat (31/5/2019).
Pemimpin Hamas kemudian melanjutkan untuk memperingatkan bahwa jika Israel melanjutkan agresi, kelompoknya akan menyerang Tel Aviv dan kota-kota lain dengan roket dua kali lebih banyak.
Sinwar juga mengecam rencana perdamaian Timur Tengah pemerintahan Trump yang belum dirilis, dengan mengatakan proposal Washington pasti gagal.
"Konflik tidak akan berakhir sampai pendudukan dihapus dari semua tanah kita," tegasnya.
Dia pun mengkritik Bahrain karena menjadi tuan rumah peluncuran tahap ekonomi rencana Washington pada bulan Juni mendatang dan meminta warga negara itu untuk memprotes pemerintah mereka.
Israel telah lama menuduh Iran berusaha mempersenjatai kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza dan mempertahankan blokade Jalur Gaza untuk mencoba dan menghentikan impor sistem senjata canggih.
Iran juga memasok puluhan ribu roket ke kelompok Hizbullah di Libanon.
(ian)