Selamatkan Bayi yang Dikubur Hidup-hidup, Anjing Ini Jadi Pahlawan
A
A
A
BANGKOK - Seekor anjing bernama Ping Pong dipuji sebagai pahlawan di Thailand karena membantu menyelamatkan hidup seorang bayi manusia yang baru lahir. Bayi itu dikubur hidup-hidup oleh ibunya, namun terlacak oleh Ping Pong.
Ibu bayi itu baru berusia 15 tahun. Dia mengubur bayinya sebagai upaya untuk menyembunyikan kelahiran.
Ping Pong—anjing yang hanya memiliki tiga kaki yang normal—terlihat menggaruk-garuk tanah di samping ladang petani di Korat, wilayah timur laut Thailand pada hari Rabu lalu.
Pemilik Ping Pong, Usa Nisaika pergi untuk memeriksa dan menemukan kaki bayi menyembul dari tempat yang digaruk-garuk oleh anjing tersebut.
Nisaika dengan panik menggali tempat itu dan mengangkat bayi seberat 5,2 pon. Dia lantas membawa bayi tersebut rumah sakit. Beruntung, sang bayi dinyatakan dokter tidak mengalami cedera serius.
Nisaika mengatakan semua orang di desa kagum dengan tindakan Ping Pong."Dia adalah pahlawan karena dia menyelamatkan nyawa bayi," ujarnya, seperti dikutip Fox News, Sabtu (18/5/2019).
"Saya sudah memiliki Ping Pong sejak dia lahir dan dia sangat setia serta patuh," kata Nisaika. "Ketika dia masih muda, sebuah mobil menabraknya dan kaki belakangnya terluka. Dia tidak bisa menggunakannya tetapi dia masih membantu saya ketika saya sedang menggembalakan sapi."
Sehari setelah penyelamatan heroik, polisi menangkap remaja perempuan yang mengubur bayinya. Ibu yang masih berumur belasan tahun tersebut dikenai tuduhan melakukan percobaan pembunuhan.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia berusaha menyembunyikan kelahiran itu karena dia takut orang tuanya akan marah padanya. Orangtua dari remaja itu telah menawarkan diri untuk merawat bayi laki-laki tersebut, namun otoritas berwenang belum menyetujuinya.
"Satu tim polisi dan pekerja kesejahteraan pemerintah perlu mempertimbangkan keselamatan anak-anak," kata Gubernur Nakhon Ratchasima Wichian Chantharanothai.
Gubernur menambahkan bahwa kesehatan mental ibu pengubur bayi itu akan dievaluasi.
"Petugas kepolisian sedang bersiap untuk menuntutnya tetapi dia juga seorang anak dan kita harus mempertimbangkan pikirannya dan menjadi profesional," kata Chantharanothai. "Penting bahwa dia diperlakukan dengan adil."
Ibu bayi itu baru berusia 15 tahun. Dia mengubur bayinya sebagai upaya untuk menyembunyikan kelahiran.
Ping Pong—anjing yang hanya memiliki tiga kaki yang normal—terlihat menggaruk-garuk tanah di samping ladang petani di Korat, wilayah timur laut Thailand pada hari Rabu lalu.
Pemilik Ping Pong, Usa Nisaika pergi untuk memeriksa dan menemukan kaki bayi menyembul dari tempat yang digaruk-garuk oleh anjing tersebut.
Nisaika dengan panik menggali tempat itu dan mengangkat bayi seberat 5,2 pon. Dia lantas membawa bayi tersebut rumah sakit. Beruntung, sang bayi dinyatakan dokter tidak mengalami cedera serius.
Nisaika mengatakan semua orang di desa kagum dengan tindakan Ping Pong."Dia adalah pahlawan karena dia menyelamatkan nyawa bayi," ujarnya, seperti dikutip Fox News, Sabtu (18/5/2019).
"Saya sudah memiliki Ping Pong sejak dia lahir dan dia sangat setia serta patuh," kata Nisaika. "Ketika dia masih muda, sebuah mobil menabraknya dan kaki belakangnya terluka. Dia tidak bisa menggunakannya tetapi dia masih membantu saya ketika saya sedang menggembalakan sapi."
Sehari setelah penyelamatan heroik, polisi menangkap remaja perempuan yang mengubur bayinya. Ibu yang masih berumur belasan tahun tersebut dikenai tuduhan melakukan percobaan pembunuhan.
Dia mengatakan kepada polisi bahwa dia berusaha menyembunyikan kelahiran itu karena dia takut orang tuanya akan marah padanya. Orangtua dari remaja itu telah menawarkan diri untuk merawat bayi laki-laki tersebut, namun otoritas berwenang belum menyetujuinya.
"Satu tim polisi dan pekerja kesejahteraan pemerintah perlu mempertimbangkan keselamatan anak-anak," kata Gubernur Nakhon Ratchasima Wichian Chantharanothai.
Gubernur menambahkan bahwa kesehatan mental ibu pengubur bayi itu akan dievaluasi.
"Petugas kepolisian sedang bersiap untuk menuntutnya tetapi dia juga seorang anak dan kita harus mempertimbangkan pikirannya dan menjadi profesional," kata Chantharanothai. "Penting bahwa dia diperlakukan dengan adil."
(mas)