Iran Sesumbar Akan Mengalahkan Aliansi AS-Israel
A
A
A
TEHERAN - Teheran sesumbar akan mengalahkan aliansi Amerika Serikat (AS) dan Israel. Klaim itu dilontarkan Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami.
"Kami akan mengalahkan front Amerika-Zionis," kata Hatami hari Rabu. "Iran memiliki tingkat kesiapan pertahanan militer tertinggi untuk menghadapi segala jenis ancaman dan tuntutan yang berlebihan," ujarnya, seperti dikutip dari Kantor Berita Republik Islam (IRNA), Kamis (16/5/2019).
Amerika Serikat telah mengirim berbagai peralatan perang ke Timur Tengah, termasuk sebuah kapal induk, pesawat pengebom B-52 dan sistem rudal Patriot. Para pejabat Washington mengatakan pengerahan peralatan tempur itu sebagai pesan yang jelas kepada Iran bahwa serangan Teheran terhadap pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah akan mendapat respons yang tak ada henti-hentinya.
Secara terpisah pada hari Rabu, seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran siap untuk semua skenario dari "konfrontasi ke diplomasi", namun Amerika Serikat tidak mampu melakukan perang lagi di Timur Tengah.
Washington pada hari Rabu memerintahkan pegawai pemerintah non-darurat meninggalkan Irak setelah berulang kali menyatakan keprihatinan AS tentang dugaan bahaya yang ditimbulkan oleh pasukan yang didukung Iran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan militernya akan berdiri dengan Amerika Serikat untuk menghadapi Iran. "Kami bersatu dalam keinginan kami untuk menghentikan agresi Iran," katanya.
"Israel dan semua negara di kawasan itu dan semua negara yang mencari perdamaian di dunia harus berdiri bersama dengan Amerika Serikat melawan agresi Iran," imbuh Netanyahu.
"Kami akan mengalahkan front Amerika-Zionis," kata Hatami hari Rabu. "Iran memiliki tingkat kesiapan pertahanan militer tertinggi untuk menghadapi segala jenis ancaman dan tuntutan yang berlebihan," ujarnya, seperti dikutip dari Kantor Berita Republik Islam (IRNA), Kamis (16/5/2019).
Amerika Serikat telah mengirim berbagai peralatan perang ke Timur Tengah, termasuk sebuah kapal induk, pesawat pengebom B-52 dan sistem rudal Patriot. Para pejabat Washington mengatakan pengerahan peralatan tempur itu sebagai pesan yang jelas kepada Iran bahwa serangan Teheran terhadap pasukan AS dan kepentingannya di Timur Tengah akan mendapat respons yang tak ada henti-hentinya.
Secara terpisah pada hari Rabu, seorang pejabat senior Iran mengatakan kepada Reuters bahwa Teheran siap untuk semua skenario dari "konfrontasi ke diplomasi", namun Amerika Serikat tidak mampu melakukan perang lagi di Timur Tengah.
Washington pada hari Rabu memerintahkan pegawai pemerintah non-darurat meninggalkan Irak setelah berulang kali menyatakan keprihatinan AS tentang dugaan bahaya yang ditimbulkan oleh pasukan yang didukung Iran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan militernya akan berdiri dengan Amerika Serikat untuk menghadapi Iran. "Kami bersatu dalam keinginan kami untuk menghentikan agresi Iran," katanya.
"Israel dan semua negara di kawasan itu dan semua negara yang mencari perdamaian di dunia harus berdiri bersama dengan Amerika Serikat melawan agresi Iran," imbuh Netanyahu.
(mas)