Waswas Iran Serang Israel, AS Siagakan Kapal Induk, 11 Kapal Perang, dan 4.000 Tentara
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Amerika Serikat (AS) telah menyiagakan kapal induk, 11 kapal perang pendukung, dan lebih dari 4.000 tentara di sekitar Timur Tengah.
Itu sebagai antisipasi jika Iran dan kelompok militan pro-Teheran menyerang Israel sebagai balas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas dan komandan Hizbullah.
Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dalam hitungan jam telah membuat Iran dan proksinya harus merespons dua operasi yang dituduhkan kepada Zionis Israel.
Namun, AS juga bersiap menghadapi potensi eskalasi, termasuk terhadap pasukannya, karena Washington dianggap terlibat dalam mendukung Israel dengan intelijen dan senjata.
Dukungan tersebut telah menyebabkan Teheran dan kelompok yang didukungnya mengancam aset AS di kawasan Timur Tengah.
"Kami tengah mempersiapkan semua skenario, kemungkinan evakuasi warga Amerika dari kawasan tersebut atau serangan terhadap pasukan kami," kata seorang pejabat AS kepada Al Arabiya English, yang dilansir Jumat (2/8/2024).
Pentagon sebenarnya telah memerintahkan beberapa kapal perang dan aset militer lainnya beroperasi di Timur Tengah tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel. Alasan utamanya adalah untuk mencegah Iran atau kelompok lain yang didukungnya membuka front kedua, kata pejabat tersebut.
Pejabat itu mengonfirmasi bahwa setidaknya ada 12 kapal perang Amerika di kawasan tersebut, termasuk kapal induk USS Theodore Roosevelt dan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut.
Washington Post menjadi media pertama melaporkan jumlah kapal dan personel militer Amerika itu.
Namun, aset tersebut, yang meliputi kapal perusak dan kapal amfibi, telah berada di kawasan tersebut selama berbulan-bulan.
Itu sebagai antisipasi jika Iran dan kelompok militan pro-Teheran menyerang Israel sebagai balas dendam atas pembunuhan pemimpin Hamas dan komandan Hizbullah.
Pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran dan komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut dalam hitungan jam telah membuat Iran dan proksinya harus merespons dua operasi yang dituduhkan kepada Zionis Israel.
Namun, AS juga bersiap menghadapi potensi eskalasi, termasuk terhadap pasukannya, karena Washington dianggap terlibat dalam mendukung Israel dengan intelijen dan senjata.
Dukungan tersebut telah menyebabkan Teheran dan kelompok yang didukungnya mengancam aset AS di kawasan Timur Tengah.
"Kami tengah mempersiapkan semua skenario, kemungkinan evakuasi warga Amerika dari kawasan tersebut atau serangan terhadap pasukan kami," kata seorang pejabat AS kepada Al Arabiya English, yang dilansir Jumat (2/8/2024).
Pentagon sebenarnya telah memerintahkan beberapa kapal perang dan aset militer lainnya beroperasi di Timur Tengah tak lama setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel. Alasan utamanya adalah untuk mencegah Iran atau kelompok lain yang didukungnya membuka front kedua, kata pejabat tersebut.
Pejabat itu mengonfirmasi bahwa setidaknya ada 12 kapal perang Amerika di kawasan tersebut, termasuk kapal induk USS Theodore Roosevelt dan lebih dari 4.000 marinir dan pelaut.
Washington Post menjadi media pertama melaporkan jumlah kapal dan personel militer Amerika itu.
Namun, aset tersebut, yang meliputi kapal perusak dan kapal amfibi, telah berada di kawasan tersebut selama berbulan-bulan.