Kelompok Bersenjata Serang Gereja di Burkina Faso, Lima Tewas

Selasa, 30 April 2019 - 08:40 WIB
Kelompok Bersenjata Serang Gereja di Burkina Faso, Lima Tewas
Kelompok Bersenjata Serang Gereja di Burkina Faso, Lima Tewas
A A A
OUAGADOUGOU - Sekelompok penyerang bersenjata menembaki umat Kristen di Burkina Faso ketika jemaat meninggalkan sebuah gereja. Beberapa orang dilaporkan tewas, termasuk seorang pendeta.

Selain menewaskan lima orang, sebuah sumber keamanan mengatakan bahwa setidaknya dua orang hilang dalam serangan yang menargetkan jemaat Protestan di kota kecil utara Silgadji, sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Ouagadougou.

"Para penyerang menggunakan sepeda motor," kata seorang saksi mata kepada AFP yang dikutip Deutsche Welle, Selasa (30/4/2019).

"Mereka menembak ke udara sebelum membidik anggota jemaat," imbuhnya.

"Serangan itu terjadi pada sore hari, tepat ketika umat Kritiani meninggalkan gereja pada akhir kebaktian," tukasnya.

Lebih dari setengah penduduk Burkina Faso adalah Muslim, tetapi orang-orang Kristen, kebanyakan dari mereka adalah Katolik, berjumlah sekitar 30 persen dari populasi. Negara Afrika Barat itu telah berjuang memerangi kekerasan kelompok ekstrimis sejak 2015.

Kelompok-kelompok ekstrimis secara teratur menargetkan pendeta Kristen dan ulama Muslim moderat di utara negara itu. Beberapa ratus orang telah kehilangan nyawa dalam aksi kekerasan itu. Seorang Pastor Katolik terbunuh pada Februari lalu dalam sebuah serangan yang dikaitkan dengan kelompok-kelompok ekstrimis, dan sekelompok pria bersenjata menculik seorang imam lain di utara pada bulan Maret.

Serangan terbaru di Silgadji ini datang hanya lebih dari seminggu setelah serangkaian pemboman Paskah yang mematikan di Sri Lanka.

Kanselir Jerman Angela Merkel rencananya akan mengunjungi Burkina Faso akhir pekan ini untuk mengekspresikan komitmen Jerman terhadap stabilitas regional. Merkel juga akan mengunjungi tentara Jerman yang ditempatkan di negara tetangga Mali, dan melakukan perjalanan ke lokasi pembangunan tempat perlindungan wanita di Niger.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4130 seconds (0.1#10.140)