Tambang Giok Longsor di Myanmar, 50 Pekerja Tertimbun

Rabu, 24 April 2019 - 09:03 WIB
Tambang Giok Longsor...
Tambang Giok Longsor di Myanmar, 50 Pekerja Tertimbun
A A A
NAYPYITAW - Lebih dari 50 orang diperkirakan tewas di Myanmar akibat longsornya timbunan tanah di tambang giok pada Senin (22/4).

“Tiga jasad telah ditarik dari longsoran di lokasi tambang,” ungkap Tin Soe, anggota parlemen yang mewakili wilayah Hpakant, negara bagian Kachin, Myanmar, kemarin, dilansir Reuters.

Tanah longsor dan berbagai kecelakaan sering terjadi di sejumlah tambang di Hpakant. Total sebanyak 54 pekerja dari dua perusahaan tambang, beserta 40 mesi dan kendaraan, termasuk truk dan backhoe tertimbun saat timbunan tanah longsor pada Senin (22/4) malam waktu setempat.

“Mereka tak bisa selamat. Ini tidak mungkin karena mereka tertimbun di bawah lumpur. Sangat sulit untuk menemukan jasad para korban,” ujar Tin Soe melalui telepon pada Reuters.

Kepala Pemadam Kebakaran Hpakant, Aye Thein menjelaskan, pencarian terus dilakukan setelah fajar kemarin dan upaya penyelamatan masih berlangsung.

Kementerian Informasi Myanmar mengonfirmasi di Facebook bahwa 54 pekerja hilang. Mereka menyebut perusahaan yang terlibat dalam insiden itu adalah Shwe Nagar Koe Kaung dan Myanmar Thura.

Perusahaan-perusahaan itu belum memberikan komentar tentang insiden itu.

Grup advokasi lingkungan Global Witness menyebut nilai produksi giok di Myanmar sebesar USD31 miliar pada 2014. Para pakar menyatakan sebagian besar batu giok itu diselundupkan ke China.

Sebagian besar giok yang ditambang di Myanmar tidak dipotong atau diolah untuk digunakan di negara itu. Giok itu pun dikirim ke negara-negara lain, terutama di Asia, untuk diolah menjadi perhiasan dan produk lainnya.

Kandungan giok yang ditemukan di wilayah utara Myanmar merupakan giok dengan kualitas terbaik di dunia, dianggap seperti giok yang ditemukan di China pada abad 10. (Muh Shamil)

(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8747 seconds (0.1#10.140)