Bom Horor Sri Lanka: Bom Ke-9 Dijinakkan di Bandara Kolombo, 13 Orang Ditangkap

Senin, 22 April 2019 - 07:11 WIB
Bom Horor Sri Lanka:...
Bom Horor Sri Lanka: Bom Ke-9 Dijinakkan di Bandara Kolombo, 13 Orang Ditangkap
A A A
KOLOMBO - Bandara Internasional Kolombo, Sri Lanka , menjadi target serangan bom kesembilan dari rentetan serangan bom yang mengguncang sejumlah lokasi termasuk tiga gereja saat ibadah Paskah berlangsung hari Minggu. Sudah 207 orang tewas dalam rentetan serangan bom tersebut.

Kepolisian Sri Lanka sejauh ini telah menangkap 13 orang terkait rentetan serangan mengerikan itu.

Bom kesembilan yang menargetkan Bandara Internasional Kolombo berhasil dijinakkan aparat keamanan. Jenisnya berupa bom pipa sepanjang enam kaki (1,8 meter).

"Sebuah pipa PVC yang panjangnya 1,8 meter yang berisi bahan peledak ditemukan di jalan dekat Bandara Internasional Mattala Rajapaksa," kata juru bicara Angkatan Udara Gihan Seneviratne kepada wartawan, seperti dikutip Russia Today, Senin (22/4/2019).

Aparat keamanan langsung menetapkan bandara dalam status lockdown karena para personel Angkatan Udara bergegas untuk menjinakkan perangkat bom. Keamanan di bandara tetap ketat, di mana manajemen meminta calon penumpang pesawat untuk tiba setidaknya empat jam sebelum penerbangan.

"Hanya penumpang yang akan diizinkan di gedung terminal sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk memfasilitasi langkah-langkah keamanan," bunyi peringatan manajemen bandara.

Sebelumnya diberitakan rentetan ledakan dari enam bom mengguncang tiga gereja dan tiga hotel di negara itu. Tak lama kemudian, ledakan bom ketujuh menghantam sebuah hotel di dekat Kebun Binatang Nasional di Dehiwala, sedangkan bom kedelapan mengguncang sebuah rumah selama operasi keamanan berlangsung.

Dari 207 korban tewas, beberapa di antaranya warga asing termasuk warga Amerika Serikat dan Inggris. Belum ada informasi terkait kemungkinan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban serangan bom di Sri Lanka.

Setidaknya 13 orang telah ditangkap sehubungan dengan serangan itu, ketika pihak berwenang melanjutkan perburuan terhadap mereka yang bertanggung jawab atas kekejaman tersebut. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas rentetan serangan bom.

Para pemimpin dunia mengutuk keras serangan mengerikan ini, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)