Prancis Bersiap Adili Paman Presiden Assad atas Tuduhan Korupsi

Kamis, 18 April 2019 - 01:56 WIB
Prancis Bersiap Adili...
Prancis Bersiap Adili Paman Presiden Assad atas Tuduhan Korupsi
A A A
PARIS - Paman Presiden Republik Arab Suriah Bashar al-Assad akan diadili di Prancis atas tuduhan membangun kerajaan properti di negara itu menggunakan dana negara asalnya. Paman Bashar al-Assad yang hendak diadili itu adalah Rifaat al-Assad yang dijuluki "Jagal Hama".

Sumber hukum Prancis pada Rabu (17/4/2019) mengonfirmasi persiapan sidang tersebut.

Seorang hakim memerintahkan Rifaat al-Assad untuk diadili atas tuduhan pencucian uang yang terorganisir dalam membangun kerajaan propertinya senilai USD102 juta di Prancis. Surat perintah untuk persidangan itu telah dilihat oleh AFP.

Tanggal sidang untuk Rifaat al-Assad belum ditentukan. Dia dijuluki "Jagal Hama" karena diduga memimpin pasukan melakukan pembantaian berdarah untuk menghentikan pemberontakan di Suriah tengah pada 1982. Dugaan itu juga telah diselidiki di Prancis sejak 2014.

Kantor Kejaksaan untuk Kejahatan Keuangan di Prancis dalam surat keputusan tertanggal 8 Maret 2019 yang dilihat oleh AFP juga meminta Rifaat al-Assad diadili karena melakukan pencucian uang hasil penipuan pajak, penggelapan dana negara Suriah, dan gagal mendaftarkan pada staf keamanan dan kebersihan Prancis.

Paman Assad, yang membagi waktu tinggalnya antara Prancis dan Inggris, membantah berbagai tuduhan itu.

Rifaat al-Assad adalah mantan wakil presiden Suriah. Dia meninggalkan negaranya pada 1984 setelah melancarkan kudeta yang gagal terhadap saudaranya, Hafez al-Assad, yang tidak lain adalah ayah Presiden Bashar al-Assad. Hafez memimpin Suriah dari 1971 hingga 2000.

Setelah Rifaat al-Assad tiba di Eropa, dia bergaya hidup mewah dengan empat istri dan 16 anak.

Kekayaannya di Prancis dilaporkan meliputi dua rumah kota Paris, yang salah satunya luasnya 3.000 meter persegi. Dia juga memiliki sebuah peternakan di dekat ibu kota Prancis, dan aset ruang seluas 7.300 meter persegi di Lyon.

Sebagian besar asetnya dibeli pada 1980-an melalui perusahaan lepas pantai di Panama, Curacao, Liechtenstein dan Luksembourg.

Dia dan keluarganya juga memiliki lebih dari 500 properti di Spanyol. Namun telah disita oleh pihak berwenang pada tahun 2017.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8443 seconds (0.1#10.140)