Prancis: Tak Ada Alasan Normalisasi Hubungan dengan Rezim Assad

Minggu, 19 Maret 2023 - 20:15 WIB
loading...
Prancis: Tak Ada Alasan...
Prancis: Tak Ada Alasan Normalisasi Hubungan dengan Rezim Assad. FOTO/Reuters
A A A
PARIS - Kementerian Luar Negeri Prancis telah menyatakan tidak ada alasan untuk menormalisasi hubungan dengan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad . Sikap serupa ditunjukkan sejumlah negara Eropa.

“Tidak ada alasan untuk melanjutkan normalisasi hubungan dengan rezim Suriah, yang telah menindak rakyatnya, mencegah kembalinya pengungsi dan menyebabkan ketidakstabilan di kawasan melalui penyelundupan narkoba,” tegas Duta Besar Patrice Paoli, yang juga bertanggung jawab atas komunikasi bahasa Arab di Kementerian Luar Negeri Prancis.



Paoli menekankan, bahwa negaranya menganggap mendapatkan kembali stabilitas di Suriah tidak dapat dicapai tanpa solusi politik yang memenuhi harapan dan ambisi warga Suriah.

Ia juga menambahkan, Prancis akan melanjutkan upaya diplomatiknya untuk menyelesaikan krisis Suriah dan mendukung misi utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir O. Pedersen.

Ini terjadi beberapa jam setelah Inggris, Amerika Serikat (AS), Prancis, dan Jerman mengeluarkan pernyataan bersama yang menyatakan penentangan mereka terhadap normalisasi hubungan dengan rezim Suriah.



"Kami tidak menormalisasi hubungan dengan rezim Assad, kami juga tidak mendanai rekonstruksi kerusakan yang ditimbulkan rezim selama konflik atau pencabutan sanksi," bunyi pernyataan itu, seperti dikutip dari Middle East Monitor.

"Demi kepentingan rakyat Suriah, kami tidak akan melakukan normalisasi sampai ada kemajuan otentik dan abadi menuju solusi politik," tambah pernyataan itu.

Empat negara Barat menyerukan: "Proses politik yang dipimpin oleh Suriah yang difasilitasi oleh PBB sejalan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2.254 (dikeluarkan pada tahun 2015)".
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1230 seconds (0.1#10.140)