Pengacara: Assange Takut Diadili di AS
A
A
A
LONDON - Pengacara pendiri WikiLeaks, Julian Assange, yakni Jenifer Robinson mengatakan bahwa klienya takut untuk dideportasi dan diadili di Amerika Serikat (AS). Assange saat ini ditahan oleh polisi Inggris dan menghadapi kemungkinan deportasi di AS.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan British Sky News, Robinson mengatakan Assange tidak pernah khawatir menghadapi pengadilan di Inggris atau Swedia. Tapi, lanjut Robinson, yang dia khawatirkan adalah dideportasi ke AS dan menghadapi ketidakadilan di sana.
"Faktanya adalah Assange tidak pernah khawatir menghadapi keadilan Inggris atau bahkan keadilan Swedia. Kasusnya adalah dan selalu tentang kekhawatirannya tentang dikirim untuk menghadapi ketidakadilan Amerika," kata Robinson, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (15/4).
Dia mengatakan, Assange mengungsi di kedutaan Ekuador selama tujuh tahun dalam kondisi sulit karena keprihatinannya tentang diekstradisi ke AS. Robinson juga mengatakan Assange selalu bersikap kooperatif dengan otoritas Swedia dalam penyelidikan entang dirinya.
"Tetapi dia kemudian mencari suaka di kedutaan Ekuador, ketika Swedia menolak memberikan jaminan tentang kemungkinan di ekstradisi ke AS," ungkapnya.
Sebelumnya, Whistleblower, yang merupakan mantan Direktur Teknis Badan Keamanan Nasional AS atau NSA, Bill Binney mengatakan, pendiri WikiLeaks, Julian Assange mungkin menghadapi pengadilan rahasia di AS.
Dia mengatakan bahwa karena ini adalah persidangan rahasia, pemerintah AS dapat dengan mudah mengajukan bukti palsu terhadap pendiri WikiLeaks tanpa serangan balik, yang signifikan.
"Saya pikir itu satu-satunya cara mereka akan bisa mengatasinya. Saya pikir mereka mungkin mengarang bukti ini; mereka mengarang bukti serupa terhadap kita," katanya tentang sesama pelapor," ungkap Binney.
Berbicara saat melakukan wawancara dengan British Sky News, Robinson mengatakan Assange tidak pernah khawatir menghadapi pengadilan di Inggris atau Swedia. Tapi, lanjut Robinson, yang dia khawatirkan adalah dideportasi ke AS dan menghadapi ketidakadilan di sana.
"Faktanya adalah Assange tidak pernah khawatir menghadapi keadilan Inggris atau bahkan keadilan Swedia. Kasusnya adalah dan selalu tentang kekhawatirannya tentang dikirim untuk menghadapi ketidakadilan Amerika," kata Robinson, seperti dilansir Anadolu Agency pada Senin (15/4).
Dia mengatakan, Assange mengungsi di kedutaan Ekuador selama tujuh tahun dalam kondisi sulit karena keprihatinannya tentang diekstradisi ke AS. Robinson juga mengatakan Assange selalu bersikap kooperatif dengan otoritas Swedia dalam penyelidikan entang dirinya.
"Tetapi dia kemudian mencari suaka di kedutaan Ekuador, ketika Swedia menolak memberikan jaminan tentang kemungkinan di ekstradisi ke AS," ungkapnya.
Sebelumnya, Whistleblower, yang merupakan mantan Direktur Teknis Badan Keamanan Nasional AS atau NSA, Bill Binney mengatakan, pendiri WikiLeaks, Julian Assange mungkin menghadapi pengadilan rahasia di AS.
Dia mengatakan bahwa karena ini adalah persidangan rahasia, pemerintah AS dapat dengan mudah mengajukan bukti palsu terhadap pendiri WikiLeaks tanpa serangan balik, yang signifikan.
"Saya pikir itu satu-satunya cara mereka akan bisa mengatasinya. Saya pikir mereka mungkin mengarang bukti ini; mereka mengarang bukti serupa terhadap kita," katanya tentang sesama pelapor," ungkap Binney.
(esn)