Terjang Teroris Selandia Baru, Netizen Sebut Korban Penembakan Pahlawan
A
A
A
WELLINGTON - Pengguna media sosial memuji aksi heroik seorang korban penembakan di masjid Christchurch, Selandia Baru. Korban yang tidak bersenjata berlari dan mendorong pelaku penembakan untuk menghentikan aksi kejam tersebut.
Dalam menit ke tujuh dari video berdurasi 17 menit yang tayang di Facebook, pelaku terlihat sempat didorong oleh seorang jamaah yang tidak bersenjata dan tampaknya korban terbunuh dalam upayanya mengakhiri pembantaian. Meskipun tidak jelas apa yang terjadi pada pria itu, ia mampu membuat pelaku jatuh ke tanah.
Pelaku kemungkinan telah menembaknya ketika terjadi kontak dan jamaah tersebut terlihat jatuh ke tanah. Pelaku penembakan kemudian berjalan mundur ketika ia berhasil berdiri dan menembak tubuh jamaah tersebut yang tampaknya sudah tidak bernyawa dari jarak dekat.
Para pengguna media sosial pun telah memberikan penghormatan atas upaya pria yang tidak dikenal itu.
"Di tengah-tengah penembakan di Selandia Baru, ketika lusinan orang di sekitarnya terbaring mati, seorang jamaah yang tidak bersenjata bergegas mendorong si penembak, melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghentikannya. Beberapa orang akan mempublikasikan penjahat. Mari kita ingat para pahlawan sebagai gantinya,” tulis jurnalis Muhammad Lila di Twitter seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (16/3/2019).
"Berserulah kepada orang yang berlari dengan kecepatan penuh dan mencoba mengatasi penembak," tulis seorang pengguna Twitter. “Kamu adalah pahlawan! Rest In Peace,” imbuhnya.
“Selama serangan di Selandia Baru, seorang pria terlihat berlari ke arah penyerang dan sepertinya dia berusaha menghentikannya. Teroris dipersenjatai dengan senapan serbu, pria itu tidak bersenjata,” tulis pengguna Twitter lainnya. "Dia meninggal sebagai pahlawan," tambahnya.
Reuters melaporkan bahwa Facebook dan Twitter telah berupaya menghapus konten yang terkait dengan penembakan massal itu.
"Polisi memberi tahu kami sebuah video di Facebook tidak lama setelah streaming langsung dimulai dan kami dengan cepat menghapus akun Facebook dan Instagram penembak dan video," kata Facebook dalam sebuah tweet.
"Kami juga menghapus segala pujian atau dukungan untuk kejahatan dan penembak atau penembak begitu kami mengetahui," sambung pernyataan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengatakan proses ketat dan tim yang berdedikasi siap menangani situasi mendesak dan darurat seperti penembakan di Selandia Baru.
"Kami juga bekerja sama dengan penegak hukum untuk memfasilitasi investigasi mereka sebagaimana diperlukan," tambah platform media sosial itu.
Pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, diketahui sebagai Brenton Tarrant (28), seorang warga negara Australia. Sebanyak 49 orang tewas dalam apa yang oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebut sebagai serangan teroris pada salah satu hari paling gelap di Selandia Baru.
Dalam menit ke tujuh dari video berdurasi 17 menit yang tayang di Facebook, pelaku terlihat sempat didorong oleh seorang jamaah yang tidak bersenjata dan tampaknya korban terbunuh dalam upayanya mengakhiri pembantaian. Meskipun tidak jelas apa yang terjadi pada pria itu, ia mampu membuat pelaku jatuh ke tanah.
Pelaku kemungkinan telah menembaknya ketika terjadi kontak dan jamaah tersebut terlihat jatuh ke tanah. Pelaku penembakan kemudian berjalan mundur ketika ia berhasil berdiri dan menembak tubuh jamaah tersebut yang tampaknya sudah tidak bernyawa dari jarak dekat.
Para pengguna media sosial pun telah memberikan penghormatan atas upaya pria yang tidak dikenal itu.
"Di tengah-tengah penembakan di Selandia Baru, ketika lusinan orang di sekitarnya terbaring mati, seorang jamaah yang tidak bersenjata bergegas mendorong si penembak, melakukan apa pun yang dia bisa untuk menghentikannya. Beberapa orang akan mempublikasikan penjahat. Mari kita ingat para pahlawan sebagai gantinya,” tulis jurnalis Muhammad Lila di Twitter seperti dilansir dari Newsweek, Sabtu (16/3/2019).
"Berserulah kepada orang yang berlari dengan kecepatan penuh dan mencoba mengatasi penembak," tulis seorang pengguna Twitter. “Kamu adalah pahlawan! Rest In Peace,” imbuhnya.
“Selama serangan di Selandia Baru, seorang pria terlihat berlari ke arah penyerang dan sepertinya dia berusaha menghentikannya. Teroris dipersenjatai dengan senapan serbu, pria itu tidak bersenjata,” tulis pengguna Twitter lainnya. "Dia meninggal sebagai pahlawan," tambahnya.
Reuters melaporkan bahwa Facebook dan Twitter telah berupaya menghapus konten yang terkait dengan penembakan massal itu.
"Polisi memberi tahu kami sebuah video di Facebook tidak lama setelah streaming langsung dimulai dan kami dengan cepat menghapus akun Facebook dan Instagram penembak dan video," kata Facebook dalam sebuah tweet.
"Kami juga menghapus segala pujian atau dukungan untuk kejahatan dan penembak atau penembak begitu kami mengetahui," sambung pernyataan itu.
Dalam sebuah pernyataan, Twitter mengatakan proses ketat dan tim yang berdedikasi siap menangani situasi mendesak dan darurat seperti penembakan di Selandia Baru.
"Kami juga bekerja sama dengan penegak hukum untuk memfasilitasi investigasi mereka sebagaimana diperlukan," tambah platform media sosial itu.
Pelaku penembakan di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, diketahui sebagai Brenton Tarrant (28), seorang warga negara Australia. Sebanyak 49 orang tewas dalam apa yang oleh Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern sebut sebagai serangan teroris pada salah satu hari paling gelap di Selandia Baru.
(ian)