Kasus Khashoggi, Penyelidik PBB Temui Jaksa Istanbul
A
A
A
ISTANBUL - Pakar peradilan PBB yang menyelidiki pembunuhan wartawan Arab Saudi , Jamal Khashoggi , bertemu dengan kepala jaksa Istanbul, Turki .
Pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar proses hukum, Agnes Callamard, dan para ahli yang mendampingi berdiskusi dengan Kepala Penuntut Umum Istanbul Irfan Fidan mengenai perincian penyelidikan yang sedang berlangsung atas kematian Jamal Khashoggi.
Menurut jaksa Istanbul, Khashoggi dicekik sampai mati setelah ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu. Tubuhnya kemudian dipotong-potong dan dihancurkan.
Sebelumnya, media lokal melaporkan, Callamard pergi ke konsulat Saudi untuk melakukan penyelidikan di luar tempat itu. Namun, Callamard di tolak untuk masuk ke dalam gedung.
Berbicara kepada para wartawan di tempat kejadian, Callamard mengatakan ia telah meminta masuk ke gedung konsulat dari pemerintah Saudi dan melakukan pertemuan dengan otoritas Saudi baik di Turki maupun di kerajaan.
"Permintaan ke konsulat Saudi datang cukup terlambat, jadi kami perlu memberi mereka sedikit lebih banyak waktu untuk memproses permintaan kami," jelas Callamard.
"Kami dengan hormat meminta pihak berwenang untuk memberi kami akses," imbuhnya seperti dikutip Xinhua dari kantor berita swasta Demiroren, Rabu (30/1/2019).
Sementara itu, direktorat komunikasi di bawah kepresidenan Turki mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Turki masih tidak tahu di mana tubuh Khashoggi, yang memerintahkan pembunuhan itu dan siapa "kolaborator lokal" yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Menurut laporan pers, Callamard diperkirakan akan menyampaikan laporannya tentang kasus tersebut kepada Dewan HAM PBB pada akhir Mei.
Pelapor khusus PBB untuk eksekusi di luar proses hukum, Agnes Callamard, dan para ahli yang mendampingi berdiskusi dengan Kepala Penuntut Umum Istanbul Irfan Fidan mengenai perincian penyelidikan yang sedang berlangsung atas kematian Jamal Khashoggi.
Menurut jaksa Istanbul, Khashoggi dicekik sampai mati setelah ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober tahun lalu. Tubuhnya kemudian dipotong-potong dan dihancurkan.
Sebelumnya, media lokal melaporkan, Callamard pergi ke konsulat Saudi untuk melakukan penyelidikan di luar tempat itu. Namun, Callamard di tolak untuk masuk ke dalam gedung.
Berbicara kepada para wartawan di tempat kejadian, Callamard mengatakan ia telah meminta masuk ke gedung konsulat dari pemerintah Saudi dan melakukan pertemuan dengan otoritas Saudi baik di Turki maupun di kerajaan.
"Permintaan ke konsulat Saudi datang cukup terlambat, jadi kami perlu memberi mereka sedikit lebih banyak waktu untuk memproses permintaan kami," jelas Callamard.
"Kami dengan hormat meminta pihak berwenang untuk memberi kami akses," imbuhnya seperti dikutip Xinhua dari kantor berita swasta Demiroren, Rabu (30/1/2019).
Sementara itu, direktorat komunikasi di bawah kepresidenan Turki mengatakan dalam sebuah tweet bahwa Turki masih tidak tahu di mana tubuh Khashoggi, yang memerintahkan pembunuhan itu dan siapa "kolaborator lokal" yang terlibat dalam pembunuhan itu.
Menurut laporan pers, Callamard diperkirakan akan menyampaikan laporannya tentang kasus tersebut kepada Dewan HAM PBB pada akhir Mei.
(ian)