People Power di Panggung Politik Dunia
A
A
A
SALAH satu gerakan politik yang bisa mengarah meletusnya revolusi adalah munculnya gerakan people power yang menumbangkan rezim penguasa di sebuah negara.
1. Reformasi Indonesia (1998)
Tergulingnya rezim Presiden Soeharto dipicu oleh demo besar mahasiswa dan rakyat pada Mei 1998 yang menuntut reformasi dan perubahan. Sebelum Soeharto lengser pada Mei 1998, Indonesia dihantam krisis moneter sejak Juli 1997.
Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terus membesarnya gerakan rakyat untuk meminta perubahan hingga akhirnya lahirlah Orde Reformasi yang ditandainya dengan lengsernya Soeharto.
2. Revolusi Beludru Cekoslovakia (1989)
Gerakan revolusi damai ribuan orang yang dikenal sebagai Revolusi Beludru dan telah memecah negara ini menjadi Ceko dan Slovakia serta mengakhiri kekuasaan komunis selama empat dasawarsa di negara ini.
Vaclav Havel menjadi pemimpin utama Revolusi Beludru.Havel kemudian menjadi presiden terakhir Cekoslovakia. Di bawah kepemimpinanya, Cekoslovakia terpecah menjadi dua negara yakni Ceko dan Slovakia pada 1993.
3. Revolusi Bulldozer Serbia (2000)
Merupakan peristiwa gerakan damai rakyat yang terjadi pada 2000 di Republik Federal Yugoslavia setelah pemilihan presiden Republik Federal Yugoslavia pada 2000 dan menyebabkan jatuhnya rezim Slobodan Milosevic pada 5 Oktober 2000.
4. Revolusi Hijau Iran (2009)
Gerakan protes yang terjadi setelah pemilu Presiden Iran 2009. Para pemrotes menuding ada kecurangan dalam pemilu dan menyatakan dukungan kepada calon oposisi Mir Hossein Mousavi di Teheran dan kota-kota besar lainnya di Iran dan di seluruh dunia.
Protes-protes ini disebut Revolusi Hijau karena warna kampanye calon Presiden Mousavi. Sebagai balasan, kelompok-kelompok lain juga mengadakan demonstrasi di Teheran untuk mendukung kemenangan Mahmoud Ahmadinejad.
5. Revolusi Saffron Myanmar (2007)
Revolusi Saffron merujuk pada warna-warna jubah para biksu Buddha yang dengan gagah berani menggelar aksi protes besar-besaran pada 2007 untuk menentang kebijakan anti demokrasi junta militer Myanmar. Aksi protes dipicu penghapusan subsidi bahan bakar pada 15 Agustus 2007, menyebabkan lonjakan harga BBM hingga 66% sementara gas sebanyak 500%.
Awalnya aksi protes dilakukan oleh pelajar dan aktivis. Tapi pada 18 September 2007, ribuan biksu Buddha ikut turun ke jalan untuk aksi protes damai.
6. Arab Spring (2010-2011)
Revolusi Arab yang populer dengan Arab Spring adalah gerakan protes besar-besaran yang mulai terjadi di berbagai negara Arab pada akhir 2010. Pemicunya adalah maraknya KKN, kesewenang-wenangan penguasa, krisis ekonomi, kehidupan sulit dan pemilu yang dianggap tidak bersih. Gerakan ini telah berhasil menggulingkan empat rezim pemerintahan yaitu di Tunisia, Mesir, Libya dan Yaman. (Wahyono)
1. Reformasi Indonesia (1998)
Tergulingnya rezim Presiden Soeharto dipicu oleh demo besar mahasiswa dan rakyat pada Mei 1998 yang menuntut reformasi dan perubahan. Sebelum Soeharto lengser pada Mei 1998, Indonesia dihantam krisis moneter sejak Juli 1997.
Hal ini menjadi salah satu faktor pemicu terus membesarnya gerakan rakyat untuk meminta perubahan hingga akhirnya lahirlah Orde Reformasi yang ditandainya dengan lengsernya Soeharto.
2. Revolusi Beludru Cekoslovakia (1989)
Gerakan revolusi damai ribuan orang yang dikenal sebagai Revolusi Beludru dan telah memecah negara ini menjadi Ceko dan Slovakia serta mengakhiri kekuasaan komunis selama empat dasawarsa di negara ini.
Vaclav Havel menjadi pemimpin utama Revolusi Beludru.Havel kemudian menjadi presiden terakhir Cekoslovakia. Di bawah kepemimpinanya, Cekoslovakia terpecah menjadi dua negara yakni Ceko dan Slovakia pada 1993.
3. Revolusi Bulldozer Serbia (2000)
Merupakan peristiwa gerakan damai rakyat yang terjadi pada 2000 di Republik Federal Yugoslavia setelah pemilihan presiden Republik Federal Yugoslavia pada 2000 dan menyebabkan jatuhnya rezim Slobodan Milosevic pada 5 Oktober 2000.
4. Revolusi Hijau Iran (2009)
Gerakan protes yang terjadi setelah pemilu Presiden Iran 2009. Para pemrotes menuding ada kecurangan dalam pemilu dan menyatakan dukungan kepada calon oposisi Mir Hossein Mousavi di Teheran dan kota-kota besar lainnya di Iran dan di seluruh dunia.
Protes-protes ini disebut Revolusi Hijau karena warna kampanye calon Presiden Mousavi. Sebagai balasan, kelompok-kelompok lain juga mengadakan demonstrasi di Teheran untuk mendukung kemenangan Mahmoud Ahmadinejad.
5. Revolusi Saffron Myanmar (2007)
Revolusi Saffron merujuk pada warna-warna jubah para biksu Buddha yang dengan gagah berani menggelar aksi protes besar-besaran pada 2007 untuk menentang kebijakan anti demokrasi junta militer Myanmar. Aksi protes dipicu penghapusan subsidi bahan bakar pada 15 Agustus 2007, menyebabkan lonjakan harga BBM hingga 66% sementara gas sebanyak 500%.
Awalnya aksi protes dilakukan oleh pelajar dan aktivis. Tapi pada 18 September 2007, ribuan biksu Buddha ikut turun ke jalan untuk aksi protes damai.
6. Arab Spring (2010-2011)
Revolusi Arab yang populer dengan Arab Spring adalah gerakan protes besar-besaran yang mulai terjadi di berbagai negara Arab pada akhir 2010. Pemicunya adalah maraknya KKN, kesewenang-wenangan penguasa, krisis ekonomi, kehidupan sulit dan pemilu yang dianggap tidak bersih. Gerakan ini telah berhasil menggulingkan empat rezim pemerintahan yaitu di Tunisia, Mesir, Libya dan Yaman. (Wahyono)
(poe)