Mattis Teken Perintah Penarikan Pasukan AS dari Suriah
A
A
A
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) yang telah mengundurkan diri, James Mattis, telah menandatangani perintah penarikan pasukan dari Suriah. Hal itu diungkapkan oleh seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS, menindaklanjuti keputusan Presiden Donald Trump yang memicu pengunduran diri Mattis pekan lalu.
Penandatanganan terjadi setelah Trump mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia akan menggantikan Mattis dua bulan lebih awal dari semestinya. Seorang pejabat menyebut hal itu dipicu oleh kemarahan Trump atas teguran kebijakan luar negerinya oleh Mattis dalam surat pengunduran dirinya.
"Perintah eksekusi Suriah telah ditandatangani," kata juru bicara Departemen Pertahanan dalam sebuah email seperti dilansir dari Reuters, Selasa (25/12/2018), tanpa memberikan rincian operasional.
Pejabat AS telah memperingatkan terkait waktu tetapi penarikan bisa dimulai dalam beberapa minggu. Seorang pejabat senior AS mengatakan rencana khusus sedang dikerjakan.
Pada hari Rabu, Trump mengatakan dia menarik pasukan AS dari Suriah, mengutip risiko dalam hal nyawa militer AS dan uang pembayar pajak.
Mattis, yang merangkul NATO dan aliansi tradisional Amerika sering membuatnya berselisih dengan Trump, telah menyarankan menentang penarikan pasukan dari Suriah - salah satu faktor dalam pengunduran dirinya.
Mattis sangat dihormati oleh Partai Republik dan Demokrat. Kepergiannya menambah kekhawatiran atas apa yang banyak orang lihat sebagai pendekatan go-it-alone Trump yang tak terduga untuk keamanan global.
Dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengatakan dia akan mundur pada akhir Februari untuk memungkinkan seorang penerus dikonfirmasi dan menghadiri audiensi kongres dan pertemuan penting NATO.
Namun Trump, yang kesal dengan pernyataan Mattis dalam surat pengunduran dirinya, mengatakan Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan akan mengambil alih mulai 1 Januari.
Baca Juga: Mattis Hengkang 1 Januari, Shanahan Jadi Bos Pentagon
Penandatanganan terjadi setelah Trump mengumumkan pada hari Minggu bahwa ia akan menggantikan Mattis dua bulan lebih awal dari semestinya. Seorang pejabat menyebut hal itu dipicu oleh kemarahan Trump atas teguran kebijakan luar negerinya oleh Mattis dalam surat pengunduran dirinya.
"Perintah eksekusi Suriah telah ditandatangani," kata juru bicara Departemen Pertahanan dalam sebuah email seperti dilansir dari Reuters, Selasa (25/12/2018), tanpa memberikan rincian operasional.
Pejabat AS telah memperingatkan terkait waktu tetapi penarikan bisa dimulai dalam beberapa minggu. Seorang pejabat senior AS mengatakan rencana khusus sedang dikerjakan.
Pada hari Rabu, Trump mengatakan dia menarik pasukan AS dari Suriah, mengutip risiko dalam hal nyawa militer AS dan uang pembayar pajak.
Mattis, yang merangkul NATO dan aliansi tradisional Amerika sering membuatnya berselisih dengan Trump, telah menyarankan menentang penarikan pasukan dari Suriah - salah satu faktor dalam pengunduran dirinya.
Mattis sangat dihormati oleh Partai Republik dan Demokrat. Kepergiannya menambah kekhawatiran atas apa yang banyak orang lihat sebagai pendekatan go-it-alone Trump yang tak terduga untuk keamanan global.
Dalam surat pengunduran dirinya, Mattis mengatakan dia akan mundur pada akhir Februari untuk memungkinkan seorang penerus dikonfirmasi dan menghadiri audiensi kongres dan pertemuan penting NATO.
Namun Trump, yang kesal dengan pernyataan Mattis dalam surat pengunduran dirinya, mengatakan Wakil Menteri Pertahanan Patrick Shanahan akan mengambil alih mulai 1 Januari.
Baca Juga: Mattis Hengkang 1 Januari, Shanahan Jadi Bos Pentagon
(ian)