Saudi: Hizbullah Bantu Iran Bunuh Warga AS
A
A
A
RIYADH - Duta Besar Arab Saudi untuk Amerika Serikat (AS), Pangeran Khalid bin Salman mengkritik rezim Iran karena penciptaan Hizbullah, yang menurutnya telah membantu Teheran dalam membunuh lusinan orang Amerika dan melakukan genosida terhadap rakyat Suriah.
"Rezim Iran mendirikan Hizbullah di Lebanon, proksi teroris yang bertindak sebagai subkontraktor di wilayah itu, membantu rezim Iran dalam membunuh lusinan orang Amerika dan melakukan genosida terhadap rakyat Suriah," kata Khalid melalui akun Twitternya.
"Rezim Iran sedang mencoba untuk menyalin model Hizbullah di Yaman, di mana mereka membiayai milisi Houthi dan mempersenjatai dengan senjata mematikan, memungkinkan mereka untuk menyerang orang-orang Yaman, mengganggu rute pelayaran internasional, dan mengguncang seluruh wilayah," sambungnya.
Khalid, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/12), kemudian menuturkan bahwa proyek rezim Iran, seperti yang dijelaskan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, adalah menjadikan seluruh wilayah di Timur Tengah adalah bagian dari Iran, dibawah perintah Ayatollah di Teheran.
Dia sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa Iran ingin membentuk Hizbullah lain di Yaman, melalui dukungannya terhadap milisi Houthi.
Pada bulan Maret, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Khalid menyebut Teheran sebagai sponsor terorisme terbesar. "Masalah dengan Iran adalah perilaku dan keinginan untuk memperluas wilayahnya. Tujuan mereka tidak hanya ingin mengacaukan Arab Saudi, tetapi seluruh wilayah," ungkapnya kala itu.
"Rezim Iran mendirikan Hizbullah di Lebanon, proksi teroris yang bertindak sebagai subkontraktor di wilayah itu, membantu rezim Iran dalam membunuh lusinan orang Amerika dan melakukan genosida terhadap rakyat Suriah," kata Khalid melalui akun Twitternya.
"Rezim Iran sedang mencoba untuk menyalin model Hizbullah di Yaman, di mana mereka membiayai milisi Houthi dan mempersenjatai dengan senjata mematikan, memungkinkan mereka untuk menyerang orang-orang Yaman, mengganggu rute pelayaran internasional, dan mengguncang seluruh wilayah," sambungnya.
Khalid, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (4/12), kemudian menuturkan bahwa proyek rezim Iran, seperti yang dijelaskan oleh pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, adalah menjadikan seluruh wilayah di Timur Tengah adalah bagian dari Iran, dibawah perintah Ayatollah di Teheran.
Dia sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa Iran ingin membentuk Hizbullah lain di Yaman, melalui dukungannya terhadap milisi Houthi.
Pada bulan Maret, dalam sebuah wawancara dengan CNN, Khalid menyebut Teheran sebagai sponsor terorisme terbesar. "Masalah dengan Iran adalah perilaku dan keinginan untuk memperluas wilayahnya. Tujuan mereka tidak hanya ingin mengacaukan Arab Saudi, tetapi seluruh wilayah," ungkapnya kala itu.
(esn)