AS Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan, Kirim 'Pesan' ke China

Kamis, 29 November 2018 - 04:03 WIB
AS Kirim 2 Kapal Perang...
AS Kirim 2 Kapal Perang ke Selat Taiwan, Kirim 'Pesan' ke China
A A A
TAIPEI - Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengirim dua kapal perang ke Selat Taiwan pada hari Rabu. Armada Pasifik AS menyatakan kehadiran kedua kapal itu sebagai "pesan" kepada China bahwa Washington komitmen terhadap kebebasan navigasi di kawasan Indo-Pasifik.

Kedua kapal perang Pentagon dikirim hanya beberapa hari menjelang pertemuan yang direncanakan antara Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping di KTT G20 di Buenos Aires, Argentina.

Armada Pasifik Amerika Serikat dalam sebah email yang dikirim kepada Business Insider mengatakan, kapal USS Stockdale kelas Arleigh Burke dan kapal USNS Pecos kelas Henry J. Kaiser transit di Selat Taiwan untuk mengirim pesan kepada China.

"Transportasi kapal-kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Dave Werner, juru bicara Armada Pasifik.

"Angkatan Laut AS akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana pun hukum internasional mengizinkan," lanjut dia, yang dilansir Kamis (29/11/2018).

Bulan Oktober lalu, dengan tujuan sama, AS mengirim dua kapal perang; USS Curtis Wilbur dan Antietam, ke Selat Taiwan. Operasi serupa juga dilakukan Washington pada bulan Juli, ketika kapal USS Mustin dan USS Benfold berlayar antara daratan China dan Taiwan.

Beijing sangat sensitif terhadap manuver militer AS di dekat Taiwan, wilayah yang dianggap sebagai provinsinya yang membangkang.

Sementara itu, Trump dan Xi Jinping dijadwalkan akan bertemu untuk makan malam di sela-sela KTT G20 di Buenos Aires. Keduanya kemungkinan akan membahas sejumlah masalah, mulai dari perang perdagangan hingga ketegangan militer di laut.

Dalam beberapa bulan terakhir, Angkatan Udara AS telah berulang kali menerbangkan pesawat pembom B-52 di Laut China Selatan. Pada bulan September, kapal perang Angkatan Laut AS juga melakukan operasi kebebasan navigasi di dekat Kepulauan Spratly yang diperebutkan China dengan beberapa negara Asia.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7552 seconds (0.1#10.140)