Drone Mata-mata MQ-4C Triton AS Berkeliaran di Laut China Selatan

Jum'at, 17 Juli 2020 - 16:24 WIB
loading...
Drone Mata-mata MQ-4C...
Pesawat nirawak mata-mata MQ-4C Triton Amerika Serikat. Foto/Handout via South China Morning Post
A A A
TAIPEI - Sebuah pesawat nirawak (drone) mata-mata canggih MQ-4C Triton high altitude long endurance (HALE) Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) telah berkeliaran di atas Laut China Selatan.

Kelompok think tank China, South China Sea Probing Initiative, pada hari Kamis mengatakan manuver pesawat nirawak Amerika itu berlangsung hari Rabu. Keberadaan MQ-4C Triton menambah daftar pesawat mata-mata AS yang menyusuri jalur perairan itu dalam beberapa bulan terakhir.

Drone mata-mata Amerika terlihat memasuki ujung utara Laut China Selatan melalui Selat Bashi, di mana kendaraan udara itu diduga membidik beberapa objek yang menarik sebelum meninggalkan wilayah tersebut. (Baca: Simulasikan Invasi China, Dua Awak Helikopter Taiwan Terbunuh )

MQ-4C Triton—yang diadaptasi secara khusus dari drone RQ-4 Global Hawk Angkatan Laut AS—dirancang untuk pengintaian laut. Pesawat nirawak tersebut diketahui telah berpatroli di seluruh wilayah Pasifik barat, namun penampilannya masih relatif jarang.

“Penempatan pesawat pengintai seperti MQ-4C, P-8A dan P-3C (pesawat patroli maritim Orion dan pesawat perang anti-kapal selam) dapat membantu Angkatan Laut AS untuk meninjau kembali kapal perang, kapal selam, dan kegiatan bawah laut lainnya di wilayah ini saat mereka mampu mendeteksi getaran suara dan melacak kapal selam," kata Song Zhongping, seorang pakar militer yang berbasis di Hong Kong, kepada South China Morning Post.

Pada saat yang sama di dekatnya, militer Taiwan melakukan latihan perang penembakan rudal tahunan yang melibatkan penembakan rudal Patriot PAC-3 buatan AS. Latihan perang Taiwan mensimulasikan serangan udara China di pulau itu.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Huawei dan Jejak Pengaruh...
Huawei dan Jejak Pengaruh China di Jantung Demokrasi Eropa
5 Alasan China Mendukung...
5 Alasan China Mendukung Pakistan dalam Perang dengan India
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
Profil Paus Leo XIV,...
Profil Paus Leo XIV, Penerus Paus Fransiskus dari Amerika Serikat
AS: Jet Tempur J-10...
AS: Jet Tempur J-10 China Milik Pakistan Tembak Jatuh 2 Pesawat India, Salah Satunya Rafale
Dampak Nyata Penjualan...
Dampak Nyata Penjualan Tesla Akibat Arah Politik Elon Musk
Kim Jong Un Pantau Uji...
Kim Jong Un Pantau Uji Coba Rudal Balistik Korut, Tekankan Kesiapan Kekuatan Nuklir
Putin Ingin Berunding...
Putin Ingin Berunding Langsung dengan Ukraina, Tanpa Syarat
Rekomendasi
Profil Wahyudi Andrianto,...
Profil Wahyudi Andrianto, Adik Ipar Jokowi yang Serahkan Ijazah Asli ke Bareskrim
Apple Siap Integrasikan...
Apple Siap Integrasikan AI ke dalam Website Safari
Bus Persik Kediri Dihujani...
Bus Persik Kediri Dihujani Batu Oknum Suporter Aremania Pasca Laga di Kanjuruhan, Pelatih Terluka
Berita Terkini
267 Paus yang Pernah...
267 Paus yang Pernah Memimpin Gereja Katolik
Trump Dikabarkan Akan...
Trump Dikabarkan Akan Mengakui Palestina saat Berkunjung ke Arab Saudi
Ini Bukti Militer Pakistan...
Ini Bukti Militer Pakistan Dicintai Rakyatnya, Pengusaha Ini Sumbang Rp2,9 Miliar
Hilang selama 43 Tahun,...
Hilang selama 43 Tahun, Jenazah Tentara Israel Ditemukan di Jantung Suriah
Gencatan Senjata India...
Gencatan Senjata India dan Pakistan Sangat Rapuh, Trump Tawarkan Bantuan
Benazir Bhutto Sunni...
Benazir Bhutto Sunni atau Syiah? Ini Jawabannya
Infografis
Sejumlah Pabrik di China...
Sejumlah Pabrik di China Mulai Stop Produksi Akibat Tarif AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved