Celana Dalam Korban Pemerkosaan Disalahkan, Publik Irlandia Marah

Kamis, 15 November 2018 - 06:15 WIB
Celana Dalam Korban...
Celana Dalam Korban Pemerkosaan Disalahkan, Publik Irlandia Marah
A A A
CORK - Demo kemarahan pecah di Irlandia setelah celana dalam gadis yang diperkosa dijadikan bukti di pengadilan untuk membebaskan terdakwa. Terdakwa dibebaskan setelah pengacara meyakinkan para hakim bahwa celana dalam korban yang memicu serangan.

Para demonstran, termasuk anggota parlemen Irlandia; Ruth Coppinger, berkumpul di Cork, pada hari Rabu untuk memprotes sistem pengadilan yang secara tidak langsung menyalahkan korban pemerkosaan.

Terdakwa kasus pemerkosaan gadis 17 tahun dibebaskan awal bulan ini setelah pengacaranya menggunakan celana dalam gadis itu sebagai bukti dan pembelaan terhadap terdakwa di pengadilan.

Elizabeth O'Connell, pengacara terdakwa dalam sidang penutup akhir bulan lalu mendesak panel hakim untuk mempertimbangkan pakaian dalam yang dikenakan gadis itu pada malam di mana gadis itu mengaku diperkosa di sebuah laneway.

"Apakah bukti mengesampingkan kemungkinan bahwa dia tertarik pada terdakwa dan terbuka untuk bertemu dan bersama seseorang?," tanya pengacara itu.

"Anda harus melihat cara dia berpakaian," kata O'Connell, seperti dikutip surat kabar Irish Examiner, Kamis (15/11/2018). "Dia mengenakan thong dengan renda depan."

Terdakwa yang berusia 17 tahun mengaku tidak bersalah melakukan pemerkosaan ketika dihadirkan di depan panel hakim yang terdiri dari delapan hakim pria dan empat hakim wanita pada pekan lalu. Pembahasan barang bukti itu berlangsung selama 90 menit.

Hampir 400 orang berunjuk rasa di Cork menentang putusan pengadilan. Kampanye kemarahan juga muncul di media sosial dengan ramai-ramai mengusung tanda pagar #ThisisNotConsent.

"Konsensual tidak bisa datang dari pakaian. Pakaian dalam kami bukanlah perkara," kata Orlagh O'Connor, warga Kota Dublin, di Twitter. "Pakaian dalam kami tidak memberi izin," ujarnya.

Saat demo berlangsung, para demonstran wanita membawa berbagai plakat dengan gambar-gambar pakaian dalam dan tanda-tanda bertuliskan; "Tidak ada pesta di celana saya kecuali Anda diundang". "Thong tidak bisa bicara," bunyi tulisan lainnya.

Ruth Coppinger, seorang anggota parlemen Irlandia, mengangkat sepasang celana dalam biru di Parlemen untuk menarik perhatian atas kasus itu. Menurutnya, putusan pengadilan justru menjadi budaya yang menyalahkan korban.

"Mungkin tampak memalukan untuk menunjukkan sepasang tali di sini," kata Coppinger. "Menurut Anda, bagaimana seorang korban pemerkosaan atau seorang wanita merasakan setelan aneh dari celana dalamnya yang diperlihatkan di pengadilan?".
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6513 seconds (0.1#10.140)