Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan

Selasa, 06 November 2018 - 08:28 WIB
Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan
Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan
A A A
SANAA - Kematian Amal Hussain, gadis tujuh tahun di Yaman, karena kelaparan dan gizi buruk telah menjadi sorotan dunia. Ibunya, Mariam Ali, meluapkan curahan hati (curhat) sang putri sebagai imbas dari perang di negaranya.

Foto-foto mengerikan dari Amal Hussain sebelum meninggal telah diterbitkan New York Times. Fotonya dipilih sebagai simbol krisis kemanusiaan yang menyayat hati di Yaman.

Dalam sebuah wawancara dengan agensi video Ruptly RT, Mariam Ali mengatakan bahwa dia telah kehilangan harapan sejak kematian putrinya yang masih sangat muda.

“Situasi kami memburuk, dan kami menderita kekurangan gizi. Kami tidak memiliki nutrisi yang sehat," kata Mariam Ali, yang dilansir Selasa (6/11/2018).

Mariam pulang dari rumah sakit dengan putrinya yang sakit setelah menerima telepon yang mengatakan salah satu anaknya tidak sehat.

Ketika kondisi Amal memburuk, Mariam yang sedang menjaga dua anaknya di rumah bergegas ke rumah sakit dalam kondisi hujan. Mariam dan dua putranya melakukan perjalanan 30 menit dengan berjalan kaki dari rumah. Dia mencapai rumah sakit, tapi sudah terlambat.

“Saya berlari dengan separuh jarak (ke rumah sakit) sampai dia meninggal, jam lima sore. Saya membawanya kembali ke rumah, dia sudah meninggal," ujarnya.

"Ayahnya pergi untuk meminjam uang untuk pemakamannya. Mereka menguburkannya. Situasi diri saya buruk; harapan saya telah pergi setelah Amal meninggal," katanya.

Ayah Amal; Hussain Mohammed, yang sehari-hari merumput untuk unta guna menghidupi keluarganya, mengatakan bahwa terkadang keluarganya dipaksa makan dari pepohonan. Banyak keluarga di distrik Aslam telah terpaksa makan daun yang dimasak dalam upaya untuk bertahan hidup.

Mohammed mengatakan bahwa dia tidak memiliki cukup uang untuk mengirim putrinya yang menderita ke Hajjah atau Sanaa untuk perawatan.

"Apa pun yang dia butuhkan, saya melakukan yang terbaik untuk membawanya, tetapi saya tidak punya uang," katanya.

Direktur Pusat Malnutrisi di Distrik Aslam, Makkia Alaslami, mengatakan bahwa Amal berasal dari salah satu keluarga termiskin dan sangat kekurangan gizi serta berat badan ketika dia meninggal.

"Situasinya sangat menyedihkan, dan mereka tidak memiliki cukup dana untuk mengobatinya, jika tidak mereka akan memperlakukannya di tempat lain," kata Alaslami.

"Setiap orang harus mengelola sendiri, dan ini adalah salah satu tragedi dari agresi dan salah satu tragedi yang disebabkan oleh perang, yang memperparah hari demi hari."
Cerita Menyayat Hati Ibu Amal Hussain, Gadis Yaman yang Mati Kelaparan
Foto/Tyler Hicks/New York TimesKementerian Kesehatan Yaman mengatakan bahwa setidaknya 17.000 kasus gizi buruk dilaporkan terjadi di Provinsi Hajjah dalam enam bulan pertama tahun 2018.

Arab Saudi memulai intervensi militernya di Yaman pada tahun 2015 untuk mendukung kubu pemerintahan Presiden Abd RabbO Mansour Hadi yang sedang digulingkan pemberontak Houthi.

Dalam agresinya dengan target pemberontak Houthi, Riyadh dan koalisi Arab-nya telah menghadapi kritik masyarakat internasional. Agresi itu ikut memperparah krisis Yaman, di mana data PBB menyatakan lebih dari 7 anak Yaman menghadapi ancaman kelaparan yang serius. Ancaman itu muncul di tengah-tengah blokade angkatan laut koalisi Arab.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7024 seconds (0.1#10.140)