Israel Kutuk Pembunuhan Khashoggi, tapi Rangkul Saudi Musuhi Iran
A
A
A
SOFIA - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel mengutuk pembunuhan terhadap wartawan pengkritik rezim Riyadh, Jamal Khashoggi, di Konsulat Saudi di Istanbul. Namun, Netanyahu tetap akan bekerja sama dengan Riyadh untuk melawan Iran.
Menurut Netanyahu menghadapi Iran secara bersama-sama adalah prioritas. Komentar Netanyahu soal kasus pembunuhan Khashoggi ini merupakan yang pertama kalinya terdengar sejak wartawan itu dibunuh 2 Oktober lalu.
Dia mengatakan pembunuhan terhadap Khashoggi "menghebohkan" dan harus ditangani.
"Namun pada saat yang sama saya mengatakan bahwa ini sangat penting bagi stabilitas dunia, untuk kawasan dan dunia, bahwa Arab Saudi tetap stabil," kata Netanyahu.
"Saya pikir bahwa cara harus ditemukan untuk mencapai kedua tujuan. Karena saya pikir bahwa masalah yang lebih besar adalah Iran," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/11/2018).
Komentar pemimpin negara mayoritas Yahudi itu disampaikan kepada wartawan setelah pertemuan di Kota Varna, Bulgaria, dengan para pemimpin Bulgaria, Yunani, Rumania dan Serbia pada hari Jumat.
Sebelumnya, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan ancaman eksistensial adalah Iran yang bersenjata nuklir. Menurutnya, negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, adalah sekutu kita dalam beberapa tahun terakhir dalam melawan ekpansi Iran dan terhadap ancaman nuklir Iran.
Teheran telah berkali-kali membantah bahwa Iran sedang mencoba mengembangkan senjata nuklir.
Pemerintah Netanyahu telah melaporkan adanya kontak semi resmi Israel dan Saudi sejak 2014. Namun, Riyadh tidak pernah bersedia mengonfirmasi, bahkan pejabantya terkadang menolak klaim pemerintah Netanyahu tersebut.
Menurut Netanyahu menghadapi Iran secara bersama-sama adalah prioritas. Komentar Netanyahu soal kasus pembunuhan Khashoggi ini merupakan yang pertama kalinya terdengar sejak wartawan itu dibunuh 2 Oktober lalu.
Dia mengatakan pembunuhan terhadap Khashoggi "menghebohkan" dan harus ditangani.
"Namun pada saat yang sama saya mengatakan bahwa ini sangat penting bagi stabilitas dunia, untuk kawasan dan dunia, bahwa Arab Saudi tetap stabil," kata Netanyahu.
"Saya pikir bahwa cara harus ditemukan untuk mencapai kedua tujuan. Karena saya pikir bahwa masalah yang lebih besar adalah Iran," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/11/2018).
Komentar pemimpin negara mayoritas Yahudi itu disampaikan kepada wartawan setelah pertemuan di Kota Varna, Bulgaria, dengan para pemimpin Bulgaria, Yunani, Rumania dan Serbia pada hari Jumat.
Sebelumnya, Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan ancaman eksistensial adalah Iran yang bersenjata nuklir. Menurutnya, negara-negara Arab, termasuk Arab Saudi, adalah sekutu kita dalam beberapa tahun terakhir dalam melawan ekpansi Iran dan terhadap ancaman nuklir Iran.
Teheran telah berkali-kali membantah bahwa Iran sedang mencoba mengembangkan senjata nuklir.
Pemerintah Netanyahu telah melaporkan adanya kontak semi resmi Israel dan Saudi sejak 2014. Namun, Riyadh tidak pernah bersedia mengonfirmasi, bahkan pejabantya terkadang menolak klaim pemerintah Netanyahu tersebut.
(mas)