Tunangan Khashoggi Gugat Putra Mahkota Saudi di Pengadilan AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Putra Mahkota Arab Saudi , Mohammed bin Salman , digugat di pengadilan federal Amerika Serikat (AS) terkait kematian kolumnis Jamal Khashoggi . Sang penggugat adalah tunangan Jamal Khashoggi dan kelompok nirlaba yang dipimpinnya sebelum kematiannya pada 2018 lalu.
Pengacara yang mewakili Hatice Cengiz dan Democracy for the Arab World Now, Inc., atau DREAM, mengajukan gugatan terhadap putra mahkota dan lebih dari 20 orang yang diduga sebagai rekan konspiratornya di Washington.
Gugatan tersebut menegaskan bahwa pengadilan yang adil di Arab Saudi tidak mungkin dilakukan dan berpendapat putra mahkota dan 20 tersangka lainnya yang dituduh terlibat dalam pembunuhan itu harus menghadapi dakwaan di AS.
“Tujuan dari gugatan ini ada dua - pertanggungjawaban bagi para pelaku penyiksaan keji dan pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis dan advokat demokrasi yang berbasis di AS, serta untuk menentukan seluruh kebenaran melalui proses peradilan,” kata Keith M. Harper, mantan duta besar AS mewakili penggugat dalam kasus ini sebagai partner firma hukum Jenner & Block seperti dikutip dari Washington Times, Rabu (21/10/2020). (Baca juga: Vonis Mati Dibatalkan, Keluarga Khashoggi: Putusan Pengadilan Saudi Adil )
Khashoggi (59) diculik, diikat, dibius, disiksa dan dibunuh di konsulat Arab Saudi dan kemudian dipotong-potong sementara tunangannya menunggu di luar selama 12 jam, bunyi sebagian gugatan setebal 61 halaman itu.
"Kejahatan yang brutal dan kurang ajar ini adalah puncak dari perencanaan berminggu-minggu dan tindakan konspirasi yang diambil secara kolektif oleh Tergugat dan komplotannya," bunyi bagian lain dari gugatan tersebut.
Khashoggi, seorang kolumnis kelahiran Saudi untuk The Washington Post yang tinggal di Virginia, terakhir terlihat lebih dari dua tahun lalu memasuki konsulat Saudi di Istanbul sementara tunangannya menunggu di luar.
Senator yang diberi pengarahan oleh direktur CIA mengatakan mereka yakin Khashoggi dibunuh di dalam konsulat atas perintah putra mahkota, dan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyatakan bahwa Arab Saudi bertanggung jawab. (Baca juga: PBB: Pangeran Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi )
Putra Mahkota Arab Saudi membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, tetapi mengatakan dia dibunuh oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi dan mengambil "tanggung jawab penuh" sebagai pemimpin negara.
Catatan pengadilan umum tidak mencantumkan pengacara untuk para terdakwa, dan pesan yang meminta komentar dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi tidak segera dibalas. (Lihat video: Tingkatkan Hubungan Bilateral, PM Jepang Kunjungi Indonesia )
Pengacara yang mewakili Hatice Cengiz dan Democracy for the Arab World Now, Inc., atau DREAM, mengajukan gugatan terhadap putra mahkota dan lebih dari 20 orang yang diduga sebagai rekan konspiratornya di Washington.
Gugatan tersebut menegaskan bahwa pengadilan yang adil di Arab Saudi tidak mungkin dilakukan dan berpendapat putra mahkota dan 20 tersangka lainnya yang dituduh terlibat dalam pembunuhan itu harus menghadapi dakwaan di AS.
“Tujuan dari gugatan ini ada dua - pertanggungjawaban bagi para pelaku penyiksaan keji dan pembunuhan Jamal Khashoggi, seorang jurnalis dan advokat demokrasi yang berbasis di AS, serta untuk menentukan seluruh kebenaran melalui proses peradilan,” kata Keith M. Harper, mantan duta besar AS mewakili penggugat dalam kasus ini sebagai partner firma hukum Jenner & Block seperti dikutip dari Washington Times, Rabu (21/10/2020). (Baca juga: Vonis Mati Dibatalkan, Keluarga Khashoggi: Putusan Pengadilan Saudi Adil )
Khashoggi (59) diculik, diikat, dibius, disiksa dan dibunuh di konsulat Arab Saudi dan kemudian dipotong-potong sementara tunangannya menunggu di luar selama 12 jam, bunyi sebagian gugatan setebal 61 halaman itu.
"Kejahatan yang brutal dan kurang ajar ini adalah puncak dari perencanaan berminggu-minggu dan tindakan konspirasi yang diambil secara kolektif oleh Tergugat dan komplotannya," bunyi bagian lain dari gugatan tersebut.
Khashoggi, seorang kolumnis kelahiran Saudi untuk The Washington Post yang tinggal di Virginia, terakhir terlihat lebih dari dua tahun lalu memasuki konsulat Saudi di Istanbul sementara tunangannya menunggu di luar.
Senator yang diberi pengarahan oleh direktur CIA mengatakan mereka yakin Khashoggi dibunuh di dalam konsulat atas perintah putra mahkota, dan laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa juga menyatakan bahwa Arab Saudi bertanggung jawab. (Baca juga: PBB: Pangeran Mahkota Saudi Tersangka Utama Pembunuhan Khashoggi )
Putra Mahkota Arab Saudi membantah memerintahkan pembunuhan Khashoggi, tetapi mengatakan dia dibunuh oleh individu yang bekerja untuk pemerintah Saudi dan mengambil "tanggung jawab penuh" sebagai pemimpin negara.
Catatan pengadilan umum tidak mencantumkan pengacara untuk para terdakwa, dan pesan yang meminta komentar dari Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi tidak segera dibalas. (Lihat video: Tingkatkan Hubungan Bilateral, PM Jepang Kunjungi Indonesia )
(ber)