Turki Dilaporkan Berikan Bukti Pembunuhan Khashoggi kepada Bos CIA
A
A
A
ANKARA - Intelijen Turki telah memberikan semua bukti atas pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, kepada kepala CIA selama mengunjungi negara itu. Demikian laporan media pemerintah Turki.
Direktur CIA Gina Haspel mengunjungi Ibu Kota Turki, Ankara, Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat tentang pembunuhan kontributor Washington Post, Khashoggi, di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul.
"Video gambar dan rekaman audio serta bukti yang dikumpulkan dari konsulat dan tempat tinggal konsul ditunjukkan kepada Haspel selama pengarahan di Organisasi Intelejen Turki (MIT)," lapor surat kabar Sabah seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/10/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berhenti menyalahkan pemimpin Saudi karena kematian mantan orang dalam kerajaan Saudi yang menjadi kritikus.
Namun dia mengatakan dalam pidatonya pada hari Selasa bahwa pembunuhan itu direncanakan dengan cermat, menuntut bahwa semua yang terlibat dibawa ke pengadilan.
Baca: Erdogan Sebut Arab Saudi Rencanakan Pembunuhan Khashoggi
Keberadaan mayat Khashoggi hingga kini masih belum diketahui.
Pria berusia 59 tahun itu lenyap pada 2 Oktober setelah memasuki misi diplomatik Saudi untuk mendapatkan dokumen guna pernikahannya.
Erdogan mengatakan bahwa 15 orang tim datang dari Riyadh untuk membunuh Khashoggi, termasuk dengan melakukan pengintaian di luar Istanbul dan menonaktifkan kamera keamanan di konsulat.
Polisi Turki menggeledah konsulat kerajaan Saudi di Istanbul, dan kediaman konsul jenderal serta berburu bukti di hutan Istanbul.
Pada hari Selasa, polisi menggeledah sebuah mobil yang ditinggalkan milik konsulat Saudi di sebuah parkir bawah tanah di distrik Sultangazi di Istanbul.
Kepemimpinan Saudi membantah terlibat dalam pembunuhan dan malah menyalahkan rantai komando intelijen.
"Putera Mahkota Mohammad bin Salman dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan ini, ini pada tingkat yang lebih rendah," kata Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa, menambahkan bahwa dia telah berbicara kepada pangeran dan ayahnya, Raja Salman, awal pekan ini.
Media pro-pemerintah Turki mengklaim bahwa Ankara memiliki rekaman audio pembunuhan.
Pekan lalu, pemerintah Turki membantah memberikan segala jenis rekaman audio dari penyelidikan kepada pejabat AS.
Direktur CIA Gina Haspel mengunjungi Ibu Kota Turki, Ankara, Selasa untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat tentang pembunuhan kontributor Washington Post, Khashoggi, di dalam konsulat Arab Saudi di Istanbul.
"Video gambar dan rekaman audio serta bukti yang dikumpulkan dari konsulat dan tempat tinggal konsul ditunjukkan kepada Haspel selama pengarahan di Organisasi Intelejen Turki (MIT)," lapor surat kabar Sabah seperti dikutip dari AFP, Rabu (24/10/2018).
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berhenti menyalahkan pemimpin Saudi karena kematian mantan orang dalam kerajaan Saudi yang menjadi kritikus.
Namun dia mengatakan dalam pidatonya pada hari Selasa bahwa pembunuhan itu direncanakan dengan cermat, menuntut bahwa semua yang terlibat dibawa ke pengadilan.
Baca: Erdogan Sebut Arab Saudi Rencanakan Pembunuhan Khashoggi
Keberadaan mayat Khashoggi hingga kini masih belum diketahui.
Pria berusia 59 tahun itu lenyap pada 2 Oktober setelah memasuki misi diplomatik Saudi untuk mendapatkan dokumen guna pernikahannya.
Erdogan mengatakan bahwa 15 orang tim datang dari Riyadh untuk membunuh Khashoggi, termasuk dengan melakukan pengintaian di luar Istanbul dan menonaktifkan kamera keamanan di konsulat.
Polisi Turki menggeledah konsulat kerajaan Saudi di Istanbul, dan kediaman konsul jenderal serta berburu bukti di hutan Istanbul.
Pada hari Selasa, polisi menggeledah sebuah mobil yang ditinggalkan milik konsulat Saudi di sebuah parkir bawah tanah di distrik Sultangazi di Istanbul.
Kepemimpinan Saudi membantah terlibat dalam pembunuhan dan malah menyalahkan rantai komando intelijen.
"Putera Mahkota Mohammad bin Salman dengan tegas mengatakan bahwa dia tidak ada hubungannya dengan pembunuhan ini, ini pada tingkat yang lebih rendah," kata Presiden AS Donald Trump pada hari Selasa, menambahkan bahwa dia telah berbicara kepada pangeran dan ayahnya, Raja Salman, awal pekan ini.
Media pro-pemerintah Turki mengklaim bahwa Ankara memiliki rekaman audio pembunuhan.
Pekan lalu, pemerintah Turki membantah memberikan segala jenis rekaman audio dari penyelidikan kepada pejabat AS.
(ian)