Jepang-Korut Dilaporkan Gelar Pertemuan Rahasia di Mongolia
A
A
A
TOKYO - Pejabat senior dari lembaga intelijen Jepang dan Korea Utara (Korut) telah mengadakan pertemuan rahasia di Mongoloa pada 6-8 Oktober lalu. Demikian laporan kantor berita Jepang, Kyodo.
Menurut kantor berita Kyodo, mengutip sumber informasi, pihak Jepang diwakili oleh Shigeru Kitamura. Kitamura adalah kepala Kantor Intelijen dan Penelitian Kabinet, serta rekan dekat Perdana Menteri Shinzo Abe.
Sedangkan Korut, pada gilirannya, mengirim satu kelompok termasuk seorang tokoh senior dari Departemen Front United Partai Pekerja Korut, partai yang berkuasa di negara itu.
"Saya mendengar mereka membahas bagaimana masalah penculikan harus diselesaikan antara Jepang dan Korea Utara," kata seorang pejabat senior pemerintah Jepang kepada Kyodo, yang mengakui bahwa pertemuan di ibukota Mongolia itu benar terjadi.
Menurut Kyodo, Korut secara tidak resmi telah memberi tahu Jepang bahwa Minoru Tanaka sebenarnya telah memasuki negara itu. Tanaka adalah salah satu dari 17 warga negara Jepang yang dipercaya oleh Tokyo telah diculik oleh Pyongyang beberapa dekade lalu.
"Kitamura mungkin telah membahas masalah keberadaan Tanaka dan korban penculikan lainnya selama perundingan di Mongolia," kutip Sputnik dari Kyodo, Jumat (19/10/2018).
Kyodo mencatat bahwa pertemuan antara pejabat intelijen Jepang dan Korut ini menjadi pembicaraan pertama dalam tiga bulan setelah pertemuan Kitamura dengan Kim Song-hye, kepala kantor taktis Departemen Front United Partai Pekerja Korut di Vietnam pada pertengahan Juli.
Menurut kantor berita Kyodo, mengutip sumber informasi, pihak Jepang diwakili oleh Shigeru Kitamura. Kitamura adalah kepala Kantor Intelijen dan Penelitian Kabinet, serta rekan dekat Perdana Menteri Shinzo Abe.
Sedangkan Korut, pada gilirannya, mengirim satu kelompok termasuk seorang tokoh senior dari Departemen Front United Partai Pekerja Korut, partai yang berkuasa di negara itu.
"Saya mendengar mereka membahas bagaimana masalah penculikan harus diselesaikan antara Jepang dan Korea Utara," kata seorang pejabat senior pemerintah Jepang kepada Kyodo, yang mengakui bahwa pertemuan di ibukota Mongolia itu benar terjadi.
Menurut Kyodo, Korut secara tidak resmi telah memberi tahu Jepang bahwa Minoru Tanaka sebenarnya telah memasuki negara itu. Tanaka adalah salah satu dari 17 warga negara Jepang yang dipercaya oleh Tokyo telah diculik oleh Pyongyang beberapa dekade lalu.
"Kitamura mungkin telah membahas masalah keberadaan Tanaka dan korban penculikan lainnya selama perundingan di Mongolia," kutip Sputnik dari Kyodo, Jumat (19/10/2018).
Kyodo mencatat bahwa pertemuan antara pejabat intelijen Jepang dan Korut ini menjadi pembicaraan pertama dalam tiga bulan setelah pertemuan Kitamura dengan Kim Song-hye, kepala kantor taktis Departemen Front United Partai Pekerja Korut di Vietnam pada pertengahan Juli.
(ian)