Khawatir Ancaman China dan Korut, Jepang Beri Tambahan Anggaran untuk Militer

Minggu, 28 November 2021 - 17:03 WIB
loading...
Khawatir Ancaman China...
Jepang memberikan tambahan anggaran untuk militer di tengah kekhawatiran akan ancaman dari China dan Korut. Foto/Ilustrasi
A A A
TOKYO - Jepang berencana untuk menambah USD6,75 miliar untuk pengeluaran militer tahunannya yang sudah mencatat rekor untuk meningkatkan pertahanan udara dan laut karena khawatir dengan ancaman yang ditimbulkan oleh China dan Korea Utara (Korut).

Pemerintah Perdana Menteri Fumio Kishida menyetujui pengeluaran sebagai bagian dari anggaran tambahan. Sementara penambahan pengeluaran pertahanan seperti itu biasa terjadi, USD6,75 miliar yang akan diminta untuk disetujui oleh anggota parlemen adalah jumlah terbesar yang pernah ada, menurut Kementerian Pertahanan Jepang.

“Ketika lingkungan keamanan di sekitar Jepang memburuk dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, tugas mendesak kami adalah mempercepat pelaksanaan berbagai proyek,” kata Kementerian Pertahanan Jepang dalam proposal pengeluarannya seperti dikutip dari CNN, Minggu (28/11/2021).



Suntikan tunai akan memungkinkan Jepang, tiga bulan lebih awal dari yang direncanakan, meningkatkan peluncur rudal permukaan-ke-udara di pulau-pulau di tepi Laut China Timur dan baterai rudal Patriot PAC-3 di tempat lain yang merupakan garis pertahanan terakhir melawan setiap ancaman hulu ledak Korut yang masuk.

Tekanan China yang meningkat pada Taiwan menyebabkan kegelisahan di Jepang karena kendali Beijing atas pulau itu akan membawa pasukan China dalam jarak sekitar 100 kilometer dari wilayahnya dan akan mengancam rute perdagangan maritim utama yang memasok minyak dan barang-barang lainnya ke Jepang. Itu juga akan memberi China pangkalan untuk akses tak terbatas ke Pasifik barat.

"Pengeluaran ekstra juga akan membuat Jepang lebih cepat memperoleh rudal anti-kapal selam, pesawat patroli maritim dan jet kargo militer," kata Kementerian Pertahanan Jepang.



Pengeluaran militer tambahan datang setelah partai yang berkuasa Kishida pada Oktober lalu memasukkan tujuan hampir dua kali lipat pengeluaran pertahanan menjadi 2% dari produk domestik bruto (PDB) dalam janji pemilu.

Selama beberapa dekade, negara pasifis itu telah berpegang pada kebijakan menjaga pengeluaran pertahanan dalam 1% dari PDB, meredakan kekhawatiran baik di dalam maupun luar negeri tentang kebangkitan militerisme yang membawa Jepang ke dalam Perang Dunia II.

Rencana pengeluaran tambahan yang disetujui oleh pemerintah Kishida juga mencakup pembayaran di muka kepada kontraktor pertahanan untuk peralatan guna membantu mereka menangani gangguan pandemi virus Corona yang telah merugikan keuangan mereka.

Pengeluaran tambahan yang diusulkan dikombinasikan dengan pengeluaran pertahanan yang disetujui untuk tahun ini hingga 31 Maret mencapai sekitar 1,3% dari PDB Jepang.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
Konvoi Ambulans Ditembaki,...
Konvoi Ambulans Ditembaki, Sentimen Anti-China Meningkat di Myanmar
10 Kelemahan Militer...
10 Kelemahan Militer AS dan 4 Cara China Menang Perang dengan Mudah
Perbandingan Kekuatan...
Perbandingan Kekuatan Militer AS vs China 2025, Dua Superpower yang Berseteru
Perbandingan Pangkalan...
Perbandingan Pangkalan Militer AS vs China di Dunia, Bagai Langit dan Bumi?
Profil Victor Gao, Analis...
Profil Victor Gao, Analis yang Sebut China Bisa Hidup 5.000 Tahun Lagi Meski Ditekan AS
Korea Utara Luncurkan...
Korea Utara Luncurkan Kapal Perang Perusak Berbobot 5 Ribu Ton
3 Negara yang Tidak...
3 Negara yang Tidak Hadir di Pemakaman Paus Fransiskus
Rekomendasi
Belasan Finalis Ashoka...
Belasan Finalis Ashoka Young Changemaker Tawarkan Inovasi Sosial dan Lingkungan Hidup
Apa Perbedaan Istilah...
Apa Perbedaan Istilah CBU, CKD, dan IKD?
Kenapa Usia 40 Tahun...
Kenapa Usia 40 Tahun Begitu Istimewa dalam Islam? Begini Alasannya.
Berita Terkini
Jenderal Tertinggi Rusia...
Jenderal Tertinggi Rusia Puji Kepahlawanan Militer Korut setelah Rebut Kembali Kursk dari Ukraina
20 menit yang lalu
Upacara Pemakaman Paus...
Upacara Pemakaman Paus Fransiskus Paling Sederhana Dibandingkan Pendahulunya
1 jam yang lalu
85 Persen Insiatif Visi...
85 Persen Insiatif Visi 2030 Sudah Tercapai, Akankah Citra Saudi Berubah?
2 jam yang lalu
Putin dan Netanyahu...
Putin dan Netanyahu Absen di Pemakaman Paus Fransiskus, Beijing Tetap Bungkam, Kenapa?
3 jam yang lalu
Darah Akan Banyak Mengalir,...
Darah Akan Banyak Mengalir, Pakistan Siapkan Skenario Kejutan jika Perang dengan India
5 jam yang lalu
Putin Klaim Rusia Rebut...
Putin Klaim Rusia Rebut Kembali Kursk dari Tentara Ukraina
8 jam yang lalu
Infografis
Anggaran Militer Israel...
Anggaran Militer Israel Tahun 2024, Mayoritas untuk Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved