Gelar Operasi Navigasi di Laut China Selatan, China Kutuk AS

Selasa, 02 Oktober 2018 - 10:25 WIB
Gelar Operasi Navigasi...
Gelar Operasi Navigasi di Laut China Selatan, China Kutuk AS
A A A
BEIJING - China menyatakan kemarahannya setelah kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat pulau-pulau yang diklaim oleh China di Laut China Selatan. China mengatakan dengan tegas menentang operasi yang disebutnya sebagai ancaman terhadap kedaulatannya.

Kementerian Pertahanan China mengatakan sebuah kapal angkatan laut China telah dikirim untuk memperingatkan kapal AS agar pergi.

Kementerian itu mengatakan China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas pulau-pulau LCS dan perairan di sekitar mereka, dan situasi di sana berkembang dengan baik berkat kerja keras China serta negara-negara di Asia Tenggara.

"Pihak AS berulang kali mengirim kapal-kapal militer tanpa izin ke laut dekat pulau-pulau Laut China Selatan, mengancam secara serius kedaulatan dan keamanan China, merusak hubungan militer China-AS, dan merusak serius perdamaian dan stabilitas kawasan," kata Kementerian Pertahanan.

"Militer China dengan tegas menentang ini," imbuhnya China seperti dikutip dari Reuters, Selasa (2/10/2018).

"Angkatan bersenjata China akan terus mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatan dan keamanan negara," kata kementerian itu lagi.

Sementara itu dalam sebuah pernyataan terpisah, Kementerian Luar Negeri China mendesak AS untuk segera menghentikan tindakan provokatifnya dan segera memperbaiki kesalahannya.

Sebelumnya sebuah kapal milik Angkatan Laut AS, USS Decatur melakukan perjalanan dalam jarak 12 mil laut dari Gaven dan Johnson Reefs di Kepulauan Spratly pada hari Minggu.

Baca Juga: Kapal Perang AS Dekati Pulau Laut China Selatan yang Diklaim China

Operasi itu juga dilakukan ketika hubungan militer antara kedua negara telah menurun. China naik pitam dengan sanksi AS terhadap militernya karena membeli senjata Rusia dan dukungan AS atas Taiwan, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari negara itu.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)