Menteri Pertahanan Israel Tidak Peduli Trump Dukung Solusi 2 Negara
A
A
A
TEL AVIV - Menteri Pertahanan Israel menyatakan tidak peduli terhadap dukungan Presiden Amerika Serikat (AS) atas solusi dua negara untuk konflik Palestina-Israel. Dukungan itu diungkapkan Trump saat bertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di PBB.
Avigdor Lieberman mengatakan negara Palestina tidak menarik minatnya. Dia mengatakan bahwa kepentingan Israel adalah negara Yahudi yang aman.
"Segala sesuatu yang lain kurang menarik bagi kita," ujarnya seperti dikutip dari AP, Kamis (27/9/2018).
Trump di PBB pada hari Rabu untuk pertama kalinya mengatakan secara terbuka bahwa ia percaya solusi dua negara - satu untuk Israel dan satu lagi untuk Palestina - "bekerja paling baik."
Trump sebelumnya tidak secara jelas memberikan dukungan terhadap solusi dua negara. Ia hanya menyatakan akan mendukung apa pun yang disetujui oleh semua pihak, termasuk kemungkinan solusi satu negara.
Baca Juga: Dihadapan Netanyahu, Trump Ungkap Inginkan Solusi Dua Negara
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di masa lalu dengan enggan menerima konsep kenegaraan Palestina tetapi sejak itu bersikap tegas. Mitra koalisi utamanya mengancam akan menggulingkan pemerintahannya jika kembali ke agenda solusi dua negara.
Avigdor Lieberman mengatakan negara Palestina tidak menarik minatnya. Dia mengatakan bahwa kepentingan Israel adalah negara Yahudi yang aman.
"Segala sesuatu yang lain kurang menarik bagi kita," ujarnya seperti dikutip dari AP, Kamis (27/9/2018).
Trump di PBB pada hari Rabu untuk pertama kalinya mengatakan secara terbuka bahwa ia percaya solusi dua negara - satu untuk Israel dan satu lagi untuk Palestina - "bekerja paling baik."
Trump sebelumnya tidak secara jelas memberikan dukungan terhadap solusi dua negara. Ia hanya menyatakan akan mendukung apa pun yang disetujui oleh semua pihak, termasuk kemungkinan solusi satu negara.
Baca Juga: Dihadapan Netanyahu, Trump Ungkap Inginkan Solusi Dua Negara
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di masa lalu dengan enggan menerima konsep kenegaraan Palestina tetapi sejak itu bersikap tegas. Mitra koalisi utamanya mengancam akan menggulingkan pemerintahannya jika kembali ke agenda solusi dua negara.
(ian)