Menlu Venezuela Akan Bongkar Rencana AS Dukung Kudeta

Minggu, 09 September 2018 - 13:56 WIB
Menlu Venezuela Akan...
Menlu Venezuela Akan Bongkar Rencana AS Dukung Kudeta
A A A
CARACAS - Menteri Luar Negeri (Menlu) Venezuela, Jorge Arreaza menegaskan dugaan rencana badan-badan Amerika Serikat (AS) untuk mendukung kudeta terhadap kepemimpinan Venezuela. Hal itu diungkapkan Arreaza dalam cuitan di akun Twitter miliknya.

"Kami mengekspos rencana pemerintah AS untuk ikut campur (dalam urusan Venezuela) dan mendukung rencana militer melawan Venezuela di hadapan seluruh dunia," cuit Arreaza.

"Media AS sendiri merilis bukti terang-terangan baru (dari campur tangan semacam itu)," sambungnya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (9/9/2018).

Sebelumnya, surat kabar The New York Times melaporkan, sejumlah pejabat AS melakukan pertemuan dengan perwira militer Venezuela yang memberontak untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro. Laporan itu mengutip sumber-sumber AS dan Venezuela.

Menurut artikel tersebut setidaknya tiga kelompok terpisah dari prajurit Venezuela terlibat dalam konspirasi melawan pemerintah Maduro. Kudeta dilaporkan akan berlangsung di musim panas 2017, Maret dan Mei 2018, tetapi tidak satupun dari rencana itu ternyata berhasil.

Baru-baru ini, dua rencana menyingkirkan Maduro dilaporkan berhasil digagalkan. Pada bulan Mei, sebuah konspirasi yang melibatkan pejabat militer top dengan nama sandi Operasi Konstitusi digagalkan. Satu lagi pada awal Agustus, dua drone yang membawa peledak gagal mencapai target mereka selama unjuk rasa di Caracas.

Donald Trump sendiri secara terbuka telah mengancam intervensi militer. Pada bulan Agustus 2017, dia berkata: "Kami memiliki banyak pilihan untuk Venezuela, termasuk kemungkinan opsi militer, jika perlu."

Sementara pada bulan Juli tahun ini, Trump dilaporkan berulang kali menekan para penasihatnya tentang kelayakan invasi dan membawa hal itu dalam diskusi dengan para pemimpin Amerika Selatan, mengkhawatirkan banyak pihak.

Meski para pejabat AS pada akhirnya menolak membantu rencana kudeta, namun munculnya laporan itu diyakini akan mempercepat negara Amerika Selatan itu jatuh ke dalam kekacauan politik.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)