Gempur Idlib, Trump Kirim Peringatan ke Assad

WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, memperingatkan rezim Suriah bahwa dunia sedang menyaksikan apa yang terjadi di Idlib. Saat ini, pasukan pemerintah Suriah tengah bersiap untuk menyerang benteng terakhir kelompok pemberontak di Idlib.

"Mudah-mudahan mereka akan sangat, sangat bijaksana dan berhati-hati. Karena dunia sedang menyaksikan," ujar Trump di Oval Office saat ditanya tentang situasi di Suriah.

"Itu tidak boleh menjadi pembantaian. Jika itu adalah pembantaian, dunia akan menjadi sangat, sangat marah. Dan Amerika Serikat akan menjadi marah, juga," tegas Trump.

"Aku memperhatikan itu dengan seksama," imbuhnya seperti dikutip dari CNN, Kamis (6/9/2018).

Trump dan sejumlah pejabat tingginya telah meminta perhatian dunia terhadap serangan pemerintah Suriah yang akan datang dalam beberapa hari terakhir. Ia memperingatkan rezim Suriah beserta pendukunganya Rusia dan Iran untuk tidak menggunakan senjata kimia atau secara ceroboh menyebabkan kematian warga sipil.

Trump mengatakan provinsi Idlib saat ini dikelilingi oleh banyak orang dengan banyak senjata. Ia pun menyatakan keprihatinannya tentang nasib 3 juta warga sipil yang saat ini tinggal di Idlib.

"Anda memiliki setidaknya 3 juta orang yang tidak bersalah di sana," kata Trump.

Komentar Trump membangkitkan peringatan AS tentang kegiatan militer Suriah dan penggunaan senjata kimia rezim, yang sebelumnya telah memicu serangan militer AS terhadap target Suriah.

"Dunia sedang menyaksikan dan Amerika Serikat mengawasi dengan seksama," tukasnya.