AS Kirim Kendaraan Lapis Baja ke Suriah
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) mengumumkan akan mengerahkan kendaraan lapis baja dan aset militer lainnya ke Suriah untuk melindungi pasukannya yang memerangi ISIS . Pengumuman ini muncul di tengah ketegangan dengan Rusia ketika Presiden Donald Trump mengatakan pada konferensi pers Gedung Putih bahwa ingin keluar dari Suriah, dengan mengatakan sisa kekuatan AS yang ada secara eksklusif "menjaga minyak".
"Koalisi memerangi ISIS pimpinan AS berencana untuk memposisikan unit infanteri mekanik, termasuk Kendaraan Tempur Bradley, ke Suriah untuk memastikan perlindungan pasukan Koalisi dan menjaga kebebasan bergerak mereka sehingga mereka dapat melanjutkan operasi Kalahkan Daesh dengan aman," kata juru bicara koalisi, Kolonel Wayne Marotto, dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama Arab untuk kelompok teror itu seperti dilansir dari CNN, Sabtu (19/9/2020).
Ini bukan pertama kalinya AS mengerahkan Kendaraan Tempur Bradley ke Suriah. Kendaraan itu terakhir dikirim pada Oktober 2019 tetapi telah absen dari negara itu selama hampir setahun.
Juru bicara Komando Pusat AS, yang membawahi Operasi AS di Timur Tengah, Kapten William Urban kepada CNN mengatakan AS juga telah mengerahkan sistem radar Sentinel, yang digunakan untuk membantu melawan drone dan rudal musuh, serta meningkatkan frekuensi patroli jet tempur AS atas pasukan AS.
"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suriah, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Urban.
Pengerahan militer terbaru dilakukan di tengah ketegangan antara pasukan AS dan Rusia di wilayah tersebut menyusul tabrakan baru-baru ini antara kendaraan lapis baja yang melukai tujuh tentara AS.(Baca juga: Konvoi Militer AS-Rusia Tabrakan di Suriah, Beberapa Tentara Gegar Otak )
"Tindakan dan bala bantuan ini merupakan sinyal yang jelas bagi Rusia untuk mematuhi proses dekonflik bersama dan bagi Rusia serta pihak lain untuk menghindari tindakan tidak profesional dan tidak profesional yang tidak aman dan provokatif di timur laut Suriah," kata seorang pejabat AS kepada CNN.
Pada hari Jumat, Trump sepertinya mengirim pesan berbeda tentang prioritas AS di Suriah ketika dia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih: "Kami keluar dari Suriah selain kami menyimpan minyak. Saya menyimpan minyaknya. Kami memiliki pasukan yang menjaga minyak. Lainnya selain itu kami keluar dari Suriah."
Terlepas dari apa yang dikatakan Trump, para pemimpin militer AS mengatakan pasukan Amerika berada di negara itu untuk bekerja dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi untuk membantu memerangi sisa-sisa ISIS dan menyangkal kelompok teror itu mengambil untung dari cadangan minyak Suriah.
Sementara Trump belum mengomentari insiden antara pasukan AS dan Rusia yang menyebabkan beberapa anggota m,iliter AS terluka, pejabat tinggi Pentagon telah mengecam Rusia atas tindakannya selama insiden tersebut, menyebut mereka "provokatif."(Baca juga: Konvoi Militer Tabrakan di Suriah, Pentagon Sebut Rusia Provokatif dan Agresif )
"Koalisi memerangi ISIS pimpinan AS berencana untuk memposisikan unit infanteri mekanik, termasuk Kendaraan Tempur Bradley, ke Suriah untuk memastikan perlindungan pasukan Koalisi dan menjaga kebebasan bergerak mereka sehingga mereka dapat melanjutkan operasi Kalahkan Daesh dengan aman," kata juru bicara koalisi, Kolonel Wayne Marotto, dalam sebuah pernyataan, menggunakan nama Arab untuk kelompok teror itu seperti dilansir dari CNN, Sabtu (19/9/2020).
Ini bukan pertama kalinya AS mengerahkan Kendaraan Tempur Bradley ke Suriah. Kendaraan itu terakhir dikirim pada Oktober 2019 tetapi telah absen dari negara itu selama hampir setahun.
Juru bicara Komando Pusat AS, yang membawahi Operasi AS di Timur Tengah, Kapten William Urban kepada CNN mengatakan AS juga telah mengerahkan sistem radar Sentinel, yang digunakan untuk membantu melawan drone dan rudal musuh, serta meningkatkan frekuensi patroli jet tempur AS atas pasukan AS.
"Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan negara lain di Suriah, tetapi akan membela pasukan Koalisi jika perlu," kata Urban.
Pengerahan militer terbaru dilakukan di tengah ketegangan antara pasukan AS dan Rusia di wilayah tersebut menyusul tabrakan baru-baru ini antara kendaraan lapis baja yang melukai tujuh tentara AS.(Baca juga: Konvoi Militer AS-Rusia Tabrakan di Suriah, Beberapa Tentara Gegar Otak )
"Tindakan dan bala bantuan ini merupakan sinyal yang jelas bagi Rusia untuk mematuhi proses dekonflik bersama dan bagi Rusia serta pihak lain untuk menghindari tindakan tidak profesional dan tidak profesional yang tidak aman dan provokatif di timur laut Suriah," kata seorang pejabat AS kepada CNN.
Pada hari Jumat, Trump sepertinya mengirim pesan berbeda tentang prioritas AS di Suriah ketika dia mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih: "Kami keluar dari Suriah selain kami menyimpan minyak. Saya menyimpan minyaknya. Kami memiliki pasukan yang menjaga minyak. Lainnya selain itu kami keluar dari Suriah."
Terlepas dari apa yang dikatakan Trump, para pemimpin militer AS mengatakan pasukan Amerika berada di negara itu untuk bekerja dengan Pasukan Demokratik Suriah yang dipimpin Kurdi untuk membantu memerangi sisa-sisa ISIS dan menyangkal kelompok teror itu mengambil untung dari cadangan minyak Suriah.
Sementara Trump belum mengomentari insiden antara pasukan AS dan Rusia yang menyebabkan beberapa anggota m,iliter AS terluka, pejabat tinggi Pentagon telah mengecam Rusia atas tindakannya selama insiden tersebut, menyebut mereka "provokatif."(Baca juga: Konvoi Militer Tabrakan di Suriah, Pentagon Sebut Rusia Provokatif dan Agresif )