Turki Didesak Tangkap Para Tentara AS di Pangkalan Incirlik

Minggu, 12 Agustus 2018 - 05:11 WIB
Turki Didesak Tangkap...
Turki Didesak Tangkap Para Tentara AS di Pangkalan Incirlik
A A A
ANKARA - Pihak berwenang Turki didesak untuk menangkap para tentara Amerika Serikat (AS) yang bertugas di Pangkalan Udara Incirlik. Para tentara Washington itu dituduh memiliki hubungan dengan gerakan di balik upaya kudeta militer tahun 2016.

Desakan tersebut disuarakan para pengacara dari Asosiasi untuk Keadilan Sosial dan Bantuan, sebuah kelompok pengacara pro-pemerintah Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Desakan secara tertulis itu disampaikan ke Kepala Kejaksaan di Adana. Dokumen seruan penangkapan tersebut diterbitkan secara online oleh Stockholm Center for Freedom, sebuah kelompok jurnalis Turki yang diasingkan.

Para pengacara menuduh militer AS berusaha untuk menghancurkan tatanan konstitusional melalui kegiatan mereka dengan gerakan yang dipimpin oleh Fethullah Gulen, ulama Turki yang tinggal di AS. Gulen, teman yang berubah jadi musuh Erdogan, dituduh pemerintah Ankara berada di balik upaya kudeta militer yang gagal pada 15 Juli 2016.

"Kami ingin ada penangkapan terhadap tentara Amerika terkait hubungan serius dengan FETO (Gerakan Gulen) atau dengan kata lain teror global Amerika," kata Muhammed Gömük, presiden TayDer (Asosiasi untuk Keadilan Sosial dan Bantuan) kepada Russia Today, yang dilansir Minggu (12/8/2018).

Menurutnya, ada 12 orang dicurigai terlibata dalam upaya kudeta militer. "Kami percaya bahwa semua kesalahan adalah (terbukti) benar, tentu saja, karena kami memberikan bukti yang sangat kuat," ujarnya.

Gomuk mengatakan, penyelidikan bisa menyebar ke banyak pejabat Amerika, termasuk tentara, personel kedutaan dan konsulat. Dia menyebut John Bass, mantan duta besar AS di Turki, mengklaim telah mengobrol dengan tim kudeta. Bukti itu ada dalam rekaman video.

Kelompok pengacara itu juga menyerukan pihak berwenang mengeluarkan surat perintah penyiataan untuk pangkalan Incirlik untuk mengumpulkan bukti. Incirlik merupakan basis untuk operasi tempur AS melawan kelompok ISIS. Pangkalan tersebut merupakan rumah bagi sekitar 2.200 orang Amerika, termasuk para personel militer.

Sementara itu, juru bicara Komando Eropa-AS, Mark Mackowiak, mengatakan kepada The Air Force Times, "Setiap laporan bahwa pemerintah AS atau personil militer memiliki pengetahuan atau keterlibatan sebelumnya dalam upaya kudeta Turki tidak berdasar dan sepenuhnya salah."

Petisi untuk penangkapan para tentara AS di pangkalan Incirlik muncul setelah AS menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu dan Menteri Kehakiman Abdulhamit Gul atas peran mereka dalam penahanan pastor Amerika, Andrew Brunson. Pastor itu ditahan sejak Oktober 2016 atas tuduhan menjadi anggota organisasi teroris Kurdi dan mendukung upaya kudeta militer tahun 2016.

Ketegangan antara AS dan Turki terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir. Keduanya baru-baru ini berselisih atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 Rusia oleh Turki. Langkah Ankara itu membuat AS menahan pengiriman pesawat jet tempur siluman F-35 ke Turki.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8164 seconds (0.1#10.140)