Larangan Dicabut, Wanita Saudi Ini Mengemudikan Mobil Formula 1
A
A
A
PARIS - Aseel Al-Hamad adalah penggila balap dan wanita pertama Arab Saudi yang mengimpor Ferrari. Dia menyetir mobil balap Formula 1 di parade Grand Prix Prancis setelah larangan mengemudi bagi kaum perempuan resmi dicabut Kerajaan Arab Saudi.
Aseel Al-Hamad bertekad berlaga di Grand Prix Prancis. Dalam aksinya, wanita ini duduk di belakang kemudi mobil Formula 1 dalam parade kendaraan buatan Prancis.
Kompetisi Grand Prix, didirikan kembali pada tahun 1906, telah hiatus atau fakum pada tahun 2008, dan kembali digelar setelah absen 10 tahun.
Al-Hamad mengendarai Lotus E20, mobil yang membawa juara dunia 2007 asal Finlandia, Kimi Raikkonen, meraih kemenangan di Abu Dhabi pada 2012.
Meskipun dikembangkan oleh tim F1 Inggris Lotus, E20 menampilkan mesin dan transmisi dari pabrikan mobil Prancis, Renault.
"Saya percaya hari ini bukan hanya merayakan era baru wanita yang mulai menyetir, ini juga kelahiran wanita dalam olahraga motor di Arab Saudi," kata Hamad kepada Reuters, yang dilansir Senin (25/6/2018).
"Yang paling penting yang saya nantikan adalah mulai melihat generasi berikutnya, gadis-gadis muda, mencoba (motor sport). Saya ingin menonton mereka berlatih dan mengambil olahraga dengan sangat serius sebagai karier. Ini akan sungguh menjadi pencapaian terbesar saya."
Al-Hamad telah menjalani sesi pelatihan pada tanggal 5 Juni untuk membiasakan diri dengan kendaraan balap sebelum membawanya ke parade di depan mata penonton.
"Ini sempurna. Semuanya lancar, saya merasa saya termasuk di kursi," katanya mengomentari perjalanan paradenya. "Saya suka fakta bahwa ada penonton di sekitar...hari ini ajaib," ujarnya.
Al-Hamad juga tercatat sebagai perempuan pertama dari Federasi Motorsport Arab Saudi dan perempuan pertamna pada Women in Motorsport Commission (WMC) yang dibentuk oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Sebelumnya pada bulan Februari, Al-Hamad sudah menjadi berita utama ketika dia bergabung dengan acara "Saudi Women Can Drive" yang diadakan di Italia.
Seperti diberitakan sebelumnya, wanita Saudi resmi diizinkan untuk mengemudikan kendaraan di tempat umum mulai 24 Juni 2018. Kebijakan ini ditandai dengan aksi turun ke jalan oleh para wanita.
Aseel Al-Hamad bertekad berlaga di Grand Prix Prancis. Dalam aksinya, wanita ini duduk di belakang kemudi mobil Formula 1 dalam parade kendaraan buatan Prancis.
Kompetisi Grand Prix, didirikan kembali pada tahun 1906, telah hiatus atau fakum pada tahun 2008, dan kembali digelar setelah absen 10 tahun.
Al-Hamad mengendarai Lotus E20, mobil yang membawa juara dunia 2007 asal Finlandia, Kimi Raikkonen, meraih kemenangan di Abu Dhabi pada 2012.
Meskipun dikembangkan oleh tim F1 Inggris Lotus, E20 menampilkan mesin dan transmisi dari pabrikan mobil Prancis, Renault.
"Saya percaya hari ini bukan hanya merayakan era baru wanita yang mulai menyetir, ini juga kelahiran wanita dalam olahraga motor di Arab Saudi," kata Hamad kepada Reuters, yang dilansir Senin (25/6/2018).
"Yang paling penting yang saya nantikan adalah mulai melihat generasi berikutnya, gadis-gadis muda, mencoba (motor sport). Saya ingin menonton mereka berlatih dan mengambil olahraga dengan sangat serius sebagai karier. Ini akan sungguh menjadi pencapaian terbesar saya."
Al-Hamad telah menjalani sesi pelatihan pada tanggal 5 Juni untuk membiasakan diri dengan kendaraan balap sebelum membawanya ke parade di depan mata penonton.
"Ini sempurna. Semuanya lancar, saya merasa saya termasuk di kursi," katanya mengomentari perjalanan paradenya. "Saya suka fakta bahwa ada penonton di sekitar...hari ini ajaib," ujarnya.
Al-Hamad juga tercatat sebagai perempuan pertama dari Federasi Motorsport Arab Saudi dan perempuan pertamna pada Women in Motorsport Commission (WMC) yang dibentuk oleh Federasi Otomotif Internasional (FIA).
Sebelumnya pada bulan Februari, Al-Hamad sudah menjadi berita utama ketika dia bergabung dengan acara "Saudi Women Can Drive" yang diadakan di Italia.
Seperti diberitakan sebelumnya, wanita Saudi resmi diizinkan untuk mengemudikan kendaraan di tempat umum mulai 24 Juni 2018. Kebijakan ini ditandai dengan aksi turun ke jalan oleh para wanita.
(mas)