Pasukan Pertahanan Arab Saudi dan Prancis Gelar Latihan Militer Gabungan
loading...
A
A
A
RIYADH - Pasukan pertahanan Arab Saudi dan Prancis memulai latihan militer bersama di bagian barat laut Kerajaan. Hal itu dilaporkan kantor berita resmi kerjaan, Saudi Press Agency, Kamis (9/6/2022).
“Bertajuk 'Santol 2', Angkatan Darat Kerajaan Saudi (RSLF) dan Angkatan Bersenjata Prancis berlatih bersama untuk meningkatkan kesiapan tempur, mendapatkan lebih banyak pengalaman lapangan dan bekerja untuk menyatukan konsep militer," lapor SPA.
Asisten Komandan wilayah Barat Laut untuk Urusan Operasional, Mayor Jenderal Khalid bin Mohammed al-Khashrami mengatakan, latihan multi-hari bertujuan untuk memperkuat ikatan kerja sama dan aksi bersama, dan bertukar pengalaman di bidang militer.
“Latihan ini berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan tempur militer dan peningkatan koordinasi antara angkatan bersenjata Saudi dan angkatan bersenjata Prancis yang bersahabat,” jelasnya. Tim dilaporkan menggunakan amunisi hidup dan simulator untuk latihan.
Kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang kuat. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya telah bekerja dengan para pemimpin Saudi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan krisis ekonomi di Lebanon.
Dia mengunjungi Kerajaan sebagai bagian dari tur Teluk pada bulan Desember, menjadi pemimpin besar Barat pertama yang melakukannya sejak 2018.
Menurut laporan SPA, Arab Saudi dan negara-negara pesisir Laut Merah termasuk Djibouti, Mesir, Yordania, Somalia, Sudan dan Yaman baru-baru ini menyelesaikan latihan militer bersama pada awal Juni.
Misi tersebut, mirip dengan Santol 2 “meningkatkan kesiapsiagaan tempur” dan berkontribusi pada “peningkatan kemampuan keamanan untuk melindungi laut dan jalur air regional dan internasional dan menjamin navigasi maritim di Laut Merah.”
Akhir bulan lalu, Angkatan Udara Saudi ikut serta dalam latihan dengan jet F-15 C/SA sementara Angkatan Udara AS membawa pesawat tempur F-16 dan F-18.
“Usaha patungan membantu dalam mengembangkan kemampuan mereka dan dalam meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kerja sama untuk menghadapi tantangan," lapor SPA.
“Bertajuk 'Santol 2', Angkatan Darat Kerajaan Saudi (RSLF) dan Angkatan Bersenjata Prancis berlatih bersama untuk meningkatkan kesiapan tempur, mendapatkan lebih banyak pengalaman lapangan dan bekerja untuk menyatukan konsep militer," lapor SPA.
Asisten Komandan wilayah Barat Laut untuk Urusan Operasional, Mayor Jenderal Khalid bin Mohammed al-Khashrami mengatakan, latihan multi-hari bertujuan untuk memperkuat ikatan kerja sama dan aksi bersama, dan bertukar pengalaman di bidang militer.
“Latihan ini berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan tempur militer dan peningkatan koordinasi antara angkatan bersenjata Saudi dan angkatan bersenjata Prancis yang bersahabat,” jelasnya. Tim dilaporkan menggunakan amunisi hidup dan simulator untuk latihan.
Kedua negara memiliki hubungan diplomatik yang kuat. Presiden Prancis Emmanuel Macron sebelumnya telah bekerja dengan para pemimpin Saudi untuk bekerja sama dalam menyelesaikan krisis ekonomi di Lebanon.
Dia mengunjungi Kerajaan sebagai bagian dari tur Teluk pada bulan Desember, menjadi pemimpin besar Barat pertama yang melakukannya sejak 2018.
Menurut laporan SPA, Arab Saudi dan negara-negara pesisir Laut Merah termasuk Djibouti, Mesir, Yordania, Somalia, Sudan dan Yaman baru-baru ini menyelesaikan latihan militer bersama pada awal Juni.
Misi tersebut, mirip dengan Santol 2 “meningkatkan kesiapsiagaan tempur” dan berkontribusi pada “peningkatan kemampuan keamanan untuk melindungi laut dan jalur air regional dan internasional dan menjamin navigasi maritim di Laut Merah.”
Akhir bulan lalu, Angkatan Udara Saudi ikut serta dalam latihan dengan jet F-15 C/SA sementara Angkatan Udara AS membawa pesawat tempur F-16 dan F-18.
“Usaha patungan membantu dalam mengembangkan kemampuan mereka dan dalam meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kerja sama untuk menghadapi tantangan," lapor SPA.
(esn)