Putra Mahkota Saudi Akan Kunjungi Rusia Pekan Depan
A
A
A
MOSKOW - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi Mohammed bin Salman akan mengunjungi Rusia pekan depan. Putra Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini akan menghadiri pembukaan Piala Dunia 2018.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah mengonfirmasi jadwal kunjungan calon raja Saudi tersebut ke Rusia.
Selain lawatan diplomatik, kunjungan Pangeran Mohammed juga untuk mendukung tim nasional Saudi yang akan menjadi tim Arab pertama yang bermain melawan tim Rusia pada 14 Juni.
Kelompok pertama yang bertanding dalam Piala Dunia antara lain Rusia, Arab Saudi, Mesir dan Uruguay.
Peskov mengatakan, Putra Mahkota Saudi kemungkinan juga akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama kunjungannya ke Rusia.
"Kami mengharapkan (kunjungannya)," kata Peskov kepada Interfax, yang dikutip Sabtu (9/6/2018).
Kebijakan politik luar negeri Saudi sejatinya berseberangan dengan Rusia dalam beberapa hal, salah satunya dalam krisis Suriah. Moskow merupakan pendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sedangkan Saudi merupakan pendukung pemberontak yang ingin menggulingkan Assad.
Dalam perang melawan kelompok ISIS di Timur Tengah, Saudi juga menjadi bagian dari koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS). Sedangkan Rusia membentuk koalisi sendiri bersama Iran dan Suriah.
Meski demikian, hubungan kedua negara tidak mengalami masalah. Beberapa bulan lalu, Raja Salman berkunjung ke Moskow. Dalam kunjungannya itu, Saudi tertarik untuk membeli persenjataan Rusia, termasuk sistem rudal pertahanan S-400.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov telah mengonfirmasi jadwal kunjungan calon raja Saudi tersebut ke Rusia.
Selain lawatan diplomatik, kunjungan Pangeran Mohammed juga untuk mendukung tim nasional Saudi yang akan menjadi tim Arab pertama yang bermain melawan tim Rusia pada 14 Juni.
Kelompok pertama yang bertanding dalam Piala Dunia antara lain Rusia, Arab Saudi, Mesir dan Uruguay.
Peskov mengatakan, Putra Mahkota Saudi kemungkinan juga akan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama kunjungannya ke Rusia.
"Kami mengharapkan (kunjungannya)," kata Peskov kepada Interfax, yang dikutip Sabtu (9/6/2018).
Kebijakan politik luar negeri Saudi sejatinya berseberangan dengan Rusia dalam beberapa hal, salah satunya dalam krisis Suriah. Moskow merupakan pendukung rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad, sedangkan Saudi merupakan pendukung pemberontak yang ingin menggulingkan Assad.
Dalam perang melawan kelompok ISIS di Timur Tengah, Saudi juga menjadi bagian dari koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS). Sedangkan Rusia membentuk koalisi sendiri bersama Iran dan Suriah.
Meski demikian, hubungan kedua negara tidak mengalami masalah. Beberapa bulan lalu, Raja Salman berkunjung ke Moskow. Dalam kunjungannya itu, Saudi tertarik untuk membeli persenjataan Rusia, termasuk sistem rudal pertahanan S-400.
(mas)